PKPT UNUGHA – “Cilacap Bisa” Berikan Dampingan Anak-Anak

Kegiatan Peduli Tambakreja

NU CILACAP ONLINE – Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) UNU Al Ghazali (UNUGHA) Cilacap berkolaborasi dengan organisasi Cilacap Bisa memberi pendampingan anak-anak di Tambakreja, Cilacap Selatan.

Kegiatan pendampingan tersebut dilaksanakan di Mushola Al-Hikmah pada Hari Rabu (27/04/2022). Kolaborasi dua organisasi ini sebagai wujud peduli terhadap psikis dan mental anak-anak di Tambakreja atas isu penggusuran lahan di wilayah mereka.

“Tujuan pembelajaran dari kita di sana adalah mendampingi anak-anak dan menjaga psikis mereka. Karena mereka telah terdoktrin bahwa rumah mereka akan digusur,” jelas Ketua PKPT IPPNU Ajeng Karya Putri.

Ajeng juga menyebutkan anak-anak di Tambakreja kurang mendapat perhatian dari orang tua mereka. Hal tersebut dikarenakan para orang tua sibuk mengurus berkas-berkas penggusuran sekaligus mengusut bukti-bukti kepemilikan tanah mereka.

Ragam Kegiatan Dampingan

Program pendampingan diawali dengan kegiatan mengaji iqro bersama pengurus PKPT dan anggota  “Cilacap Bisa”. Kegiatan mengaji mendapat apresiasi yang luar biasa dari anak-anak. Ditambah kegiatan mendongeng bersama anak-anak telah menyenangkan mereka.

Di waktu menjelang maghrib, anak-anak mendapat oleh-oleh takjil untuk buka bersama. Masing-masing mendapatkan satu cup es buah dan kolak. Takjil tersebut merupakan bentuk kolektivitas antara PKPT IPNU IPPNU Al Ghazali (UNUGHA) Cilacap, “Cilacap Bisa”, dan masyarakat umum. Sebelum acara ditutup, anak-anak dihibur sekali lagi dengan mengajak mereka ke alun-alun kota, di keesokan harinya.

Kegiatan oleh aktivis ini berlangsung selama satu hari satu malam. Para aktivis diberikan fasilitas asrama di rumah warga. Antuasiasme warga juga disalurkan dengan memberi menu berbuka dan sahur bersama.

“Warga sangat senang dengan kehadiran mahasiswa. Mereka sangat terbantu dengan hiburan dan tuntunan yang diberikan kepada anak mereka. Mereka benar-benar berterima kasih telah dibantu,” kata Ajeng.

Diketahui, masyarakat Tambakreja RT 04 dan 05 RW 14 sedang menghadapi masalah sengketa lahan. Sengketa itu membawa warga pada kekhawatiran akan ancaman digusur.

Sengketa dilatarbelakangi setelah ada dua pihak yang mengajukan sertifikasi kepemilikan tanah pada lokasi yang sama. Namun, tanpa adanya kesepakatan kedua pihak, salah satu pihak dinyatakan telah memiliki sertifikat. Hal itulah yang memicu sengketa di salah satu wilayah Tambakreja tersebut.

Kehadiran PKPT UNUGHA dan “Cilacap Bisa” sangat membantu mengurangi efek sengketa tersebut. Kedatangan dua organisasi ini dianggap warga Tambakreja telah memberi nilai positif pada masyarakat. Khususnya kepada masyarakat umum agar lebih peduli pada Tambakreja.

Kontributor : Charisma Fatimah Azzahro
Editor: Shevilla Dewi Pramudita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button