Pelatihan GEDSI, Gender Equality, Disabilitas and Social Inclusion
NU CILACAP ONLINE – Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PC IPNU IPPNU) Cilacap ikuti Pelatihan Gender Equality, Disabilitas and Social Inclusion (GEDSI) dan kebijakan perlindungan anak bagi mitra pelaksana komunikasi risiko serta pelibatan masyarakat dalam menghadapi COVID-19.
Sebagai mitra pelaksana komunikasi risiko, seluruh peserta pelatihan — seperti utusan Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PC IPNU IPPNU) Cilacap– menjadi agent of Change / edukator dengan melalui media kampanye dan materi.
Apa Itu GEDSI ?
GEDSI merupakan prasyarat untuk meningkatkan proses pembangunan dengan mengarusutamakan inklusi sosial dalam berbagai program: berkomitmen pada prinsip-prinsip “tidak meninggalkan seorangpun di belakang” dan ini diterapkan sebagai strategi lintas sektor.
Pelatihan GEDSI dilaksanakan oleh Jalin Foundation yang merupakan dukungan dari Australia Indonesia Health Security Partnershsip (AIHSP); saat ini sedang menjalankan penguatan Penanganan COVID-19 melalui Komunikasi Risiko serta Pelibatan Masyarakat (TRACE Project).
Program ini menjangkau 3 kabupaten dan kota di Jawa Tengah yaitu Kabupaten Cilacap, Kabupaten Magelang dan Kota Pekalongan. Pelaksanaan melibatkan Organisasi Non Pemerintah sebagai mitra pelaksana untuk dapat mencapai target edukasi dan vaksinasi.
Program GEDSI ini juga berupaya untuk menjangkau kelompok rentan yang sulit mendapatkan akses vaksinasi COVID-19, termasuk para lansia dan kelompok disabilitas. Baca juga Have Child Sebuah Fitrah, Anugerah dan Amanah
Pelatihan Gender Equality, Disability and Social Inclusion (GEDSI) ini dilakukan dalam upaya memberikan pengetahuan dan ketrampilan bagi para mitra untuk menciptakan lingkungan sosial yang inklusif bagi penerima manfaat program. Kegiatan pelatihan ini akan dilaksanakan diikuti oleh semua mitra yang tergabung dalam Trace Project.
Child Safeguarding Policy (CSG)
Child Safeguarding Policy (CSG) atau Kebijakan Keselamatan Anak dan Protection from Sexual Exploitation and Abuse (PSEA) atau perlindungan dari praktik eksploitasi dan pelecehan seksual, merupakan kebijakan yang harus disampaikan serta menjadi nilai-nilai yang dijalankan oleh lembaga yang menjadi mitra Jalin Foundation. Kebijakan ini dijalankan baik dalam konteks program pengembangan maupun respon tanggap darurat.
Pelatihan GEDSI terselenggara selama 2 hari 1 malam pada Selasa-Rabu, 07-08 September 2022 yang dihadiri oleh 21 orang perwakilan dari mitra jalin foundation di antaranya peserta yaitu dari Staff/ perwakilan dari mitra pelaksana Trace Project Jawa Tengah dari 3 Kabupaten yaitu Kabupaten Magelang, Kabupaten Cilacap dan Kota Pekalongan bertempat di Hotel Ibis Semarang.
Sebelum dilaksanakan pelatihan diawali sambutan oleh Rina Utami selaku Save The Children yang mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan pelatihan ini adalah menciptakan tindaklanjut sasaran percepatan vaksinasi yang mencakup 3 daerah yaitu Kabupaten Magelang, Kabupaten Cilacap, dan Kota Pekalongan.
“Ada 7 target percepatan vaksin di antaranya masyarakat rentan, disabilitas, dan usia lanjut diharapkan adanya perubahan perilaku masyarakat terhadap pandangan vaksinasi,” ujar ibu Rina Utami
Edy Supriyanto. menyampaikan materi Save The Children dan dilakukan Pre test mengenai GEDSI (Gender Equality, disabilitas and social inclusion) dan Kebijakan Perlindungan Anak.
Sementara itu, Dr. Tri Wuryaningsih, M.Si (Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto) menyampaikan Konsep Disabilitas & Inklusi Sosial. Sedangkan pihak Komisi Perlindungan Anak dengan memberikan materi mengenai “Mewujudkan Lingkungan Sosial Inklusif melalui Perlindungan Anak”.
Sebagai akhir materi, disampaikan post materi oleh Wibowo dari Jalin Foundation mengenai rangkuman Gender Equality, disabilitas and sosial inclusion (GEDSI) & Child Safeguarding Policy (CSG). (Famela Devita/Achmad Nur Wahidin)