PBNU: TKI di Negara Non Muslim Lebih Dihargai
NU CILACAP ONLINE – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj, turut menyikapi terjadinya penembakan terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. Terjadi ironi dalam kejadian tersebut, di mana TKI di negara non muslim dinilainya mendapatkan perlakuan yang lebih baik dibandingkan negara berpenduduk mayoritas Islam.
“Dengan berat hati saya sampaikan, bahwa TKI kita di negara non muslim justru mendapatkan perlakuan yang lebih baik. TKI di Hongkong dan Taiwan tidak pernah ada cerita ditembaki atau diperjualbelikan organ tubuhnya,” ungkap Kiai Said di Jakarta, Selasa (24/4).
Baca juga Perlindungan TKI/TKW, Tinjauan Fikih dan Hukum Negara
Aksi penembakan terhadap TKI yang dilakukan polisi Diraja Malaysia juga dinilai oleh Kiai Said sebagai tindakan yang biadab, apapun latar belakang yang mendasarinya. “Kalaupun salah janganlah ditembaki. Salah memang harus ada hukumannya, tapi tidak harus ditembaki,” tegasnya.
Dikemukakan juga oleh Kiai Said, PBNU mendesak polisi Diraja Malaysia untuk menindak tegas anggotanya yang melakukan penembakan tersebut. Tindakan tegas berupa hukuman wajib diberikan tidak hanya untuk menjaga hubungan baik dengan Indonesia, melainkan menjaga kredibilitas institusi kepolisian Malaysia tersebut.
“Harus dihukum pelakunya. Ini bukan hanya untuk menjaga hubungan baik dengan Indonesia, tapi juga untuk nama baik Malaysia sendiri di forum internasional,” tandas Kiai bergelar doktor lulusan Universitas Ummul Qura’ Makkah tersebut.
PBNU juga mendesak pemerintah Indonesia menyampaikan protes keras terhadap Malaysia, untuk menekan kemungkinan terulangnya kejadian yang sama di waktu mendatang.
Update:
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj berpesan kepada Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh agar menjalankan amanah dengan baik dan bersungguh-sungguh. Menjadi diplomat di Arab Saudi tidaklah mudah terutama terkait dengan para Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
“Saya berharap Pak Agus sukses mengemban amanah ini, saya titip perhatikan para TKI kita di sana, lindungi yang minta perlindungan,” kata KH Said Aqil Siradj kepada Dubes Agus Maftuh saat berkunjung ke kantor PBNU di Jakarta, Kamis 23 Februari 2017.
Berkenaan dengan rencana kunjungan Raja Arab Saudi, Raja Salman ke Indonesia pada 1-9 Maret mendatang, Kiai Said Aqil mengapresiasi kerja keras Agus Maftuh yang telah ikut aktif berusaha menghadirkan Raja Arab Saudi tersebut.
“Saya acungi jempol Pak Dubes, semoga kunjungan penguasa negeri petrodolar tersebut membawa manfaat untuk perekonomian Indonesia. Ini rintisan sejarah investasi yang baik,” kata Kiai Said.
Menurut Kiai Said Aqil, selama ini Arab Saudi lebih suka investasi di Eropa dan Amerika. Indonesia tidak pernah dilirik.
“Kunjungan ini awal dari langkah hubungan ekonomi Indonesia-Arab Saudi. Pak Agus ini delegasi Komite Hijaz Abad 21 yang sukses berdiplomasi,” kata Kiai Said