Masjid Nurul Aswad Cipriyuk, Penerang Dalam Kegelapan
NU CILACAP ONLINE – Masjid Nurul Aswad -penerang dalam kegelapan- terletak di Dusun Cipriyuk, Desa Bangunreja, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Masjid ini mulai dirintis sejak tahun 1957 oleh Kiai Adzkiya Thahir bin H Thahir dengan bentuk awal sebagai mushola panggok. Hingga pada tahun 1970 mulai dibangun kembali sebagai Masjid Jami’ yang dipimpin oleh Simbah Kiai Ismail. Baca juga Mencium Hajar Aswad (Ka’bah).
“Penamaan Masjid Nurul Aswad ini diambil dari kata Nurul dan Aswad yang memiliki makna penerang dalam kegelapan, sehingga diharapkan dengan adanya Masjid ini dapat menjadi penerang untuk masyarakat sekitar dalam menggapai jalan menuju Allah SWT.” Terang KH Busro Sisnowo.
Selain itu, dia menambahkan, nama Nurul Aswad juga berasal dari kata Nurul dan Aswadj (Ahlussunah wal Jamaah) penerang dari Ahlussunah Wal Jamaah. Oleh karenanya, aktiftas di Masjid ini juga berbasis Amaliyah Islam Aswaja, lebih tepatnya Aswaja Al Nahdliyyah.
Pengasuh awal Masjid Nurul Aswad adalah Kiai Adzkiya bin H Thahir sejak tahun 1957 sampai beliau wafat pada tahun 1978. Kiai Adzkiya adalah penggerak Nahdlatul Ulama (NU) di Kecamatan Kedungreja beliau sebagai Rais Syuriyah MWCNU Kedungreja sejak tahun 1963 hingga wafat 1978.
“Setelah peninggalan beliau kemudian pengasuh masjid dilanjutkan oleh putra menantu mbah Kiai yang pertama yaitu Kiai Ismail bin mbah Slamet sejak tahun 1978 sampai dengan Kiai Ismail wafat pada tahun 2015,” terangnya.
Baca Artikel Terkait:
Pada 2015, sepeninggal wafatnya Simbah Kiai Ismail sejak itulah kemudian dilanjutkan olehnya yang adalah putra mbah Kiai adzkiya yakni KH Busro Sisnowo hingga sampai sekarang.
Dijelaskan, pembangunan masjid Nurul Aswad secara besar besaran dilakukan 2 kali yaitu pada tahun 1970 yang dipimpin oleh mbah Kiai Adzkiya yang berasal dari Mushola Panggok menjadi Masjid Jami,
“Pembangunan masjid ini secara pendanaan diambil dari swadaya masyarakat. ” akunya.
Pada tahun 2020 Masjid Nurul Aswad mengalami renovasi kembali yang dipimpin oleh KH Busro Sisnowo bersama dengan takmir masjid dan tim pembangunan masjid, pelaksanaan pembangunan ini dilaksanakan pada bulan juli 2020 sampai dengan bulan April 2021 dan diresmikan pada tanggal 1 Juni 2021 oleh KH Imam Subky Najmuddin, Pengasuh Pesantren El Bayan Majenang.
Pembangunan masjid yang ke dua ini menggunanakan anggaran sebesar 2,7 milyar rupiah dan dana ini diambil sepenuhnya dari swadaya masyarakat sekitar. selebihnya renovasi kecil dilakukan beberapa kali pada tahun-tahun sebelumnya.
Baca juga Tukar Guling Masjid NU – LDII
Kontributor : Rijal Abdurrohman bin Busro Sisnowo Adzkiya
Editor: Shevilla Dewi Pramudita