Kisah Nabi Syam’un AS Dan Awal Mula Lailatul Qodar

NU CILACAP ONLINE – Nabi Syam’un Alghozi As adalah salah satu utusan Allah SWT dengan kisah yang luar biasa. Kisah hidupnya  berkaitan dengan malam lailatul qadar, malam seribu bulan yang hanya ada di bulan Ramadhan.

Kisahnya ada di dalam kitab Durratun Nasikhin pada Bab Lailatul Qadr, kitab Muqasyafatul Qulub, dan kitab Qishashul Anbiyaa karya Al-Imam Ghazali.

Dikisah Nabi Syam’un AS hidup dengan dikaruniai fisik yang sangat kuat hingga tak terkalahkan. Konon, Nabi Sam’un bahkan bisa merobohkan istana dan meleburkan besi. Mari Kita simak Kisah Nabiyullah Syam’un (Samson).

Nabi Syam’un al-Ghazi AS memiliki beberapa nama. alam bahasa Arab, beliau disebut dengan Syamsyawn atau Syam’un. Dalam bahasa Ibrani, disebut Siimson, dalam bahasa Tiberias, disebut Shimšhôn, dalam Alkitab Nasrani, disebut Samson.

Nama Syam’un sendiri artinya “yang berasal dari matahari”, sedangkan Al-Ghazi, artinya “yang berasal dari Ghazi” (Ghaza,Palestina sekarang).

Suatu ketika Nabi Muhammadﷺ berkumpul bersama para sahabat dibulan Suci Ramadhan. Nabi Muhammad ﷺ, terlihat tersenyum sendiri. Lalu ditanya oleh para sahabatnya. “Apa yang membuatmu tersenyum wahai Rasulullah.”

Beliau menjawab, “Diperlihatkan kepadaku dihari akhir, ketika seluruh manusia dikumpulkan di padang mah’syar, ada seorang Nabi yang membawa pedang dan tidak mempunyai pengikut satupun, masuk ke dalam surga, dia adalah Syam’un”.

Kisah Nabi Syam’un Yang Perkasa

Kemudian Rasulullah bercerita tentang seorang Nabi yang berasal dari Bani Israil yang diutus di tanah Romawi. Nabi Syam’un AS berperang melawan bangsa yang menentang Ketuhanan Allah SWT.

Nabiyullah berambut panjang yang memiliki kemukjizatan dapat melunakkan besi, dan dapat merobohkan istana. Dalam kitab Durrotun Nasikhin disebut, Syam’un memiliki senjata semacam pedang yang terbuat dari tulang rahang unta bernama Liha Jamal. Dengan pedang itu dia dapat membunuh ribuan orang kafir.

Siapapun musuh yang berhadapan dengannya, pasti akan hancur dengan pedang ajaibnya. Tidak hanya itu, bahkan ketika dia merasa haus dan lapar, dengan perantara pedangnya pula atas izin Allah dapat mengeluarkan makanan dan minuman.

Beliau seorang Nabi yang ahli ibadah yang sangat disegani oleh kaum kafir. Sudah tak terhitung lagi orang kafir yang mati di tangannya. Selain itu, Syam’un juga ahli ibadah dan tercatat ia sanggup beribadah selama 1000 bulan dengan shalat malam dan siangnya berpuasa. Di mana selama 1000 bulan tak pernah lepas dari shalat malam dan siangnya selalu berpuasa.

فَإِذاَ عَطَسَ يَخْرُجُ مِنْ مَوْضِعِ الأَسْناَنِ ماَءُ عَذَبٍ فَيَشْرِبَهُ , وَإِذاَ جاَعَ يَنْبُتُ مَنْهُ لَحْمٌ فَيَأْكُلَهُ , فَكاَنَ عَلَى هَذاَ كُلَّ يَوْمٍ حَتَّى مَضَى مِنْ عُمْرِهِ أَلْفَ شَهْرٍ وَهِىَ ثَلاَثُ وَثَمَانُوْنَ سَنَةً وَأَرْبَعَةُ أَشْهُرٍ , فَعَجَزَ الكُفاَرُ عَنْ رَدِّهِ , فَقاَلُوْا ِلإِمْرَأَتِهِ وَهِىَ كاَفِرَةٌ إِنّاَ نُعْطِيْكِ أَمْواَلاً كَثِيْرَةً   إِنْ قَتَلْتِ زَوْجَكِ , قاَلَتْ أَناَ لاَأَقْدِرُ عَلَى قَتْلِهِ

Dengan hanya bersenjatakan tulang rahang seekor unta yang di bentuk menyerupai sebuah pedang pendek yang tajam, Nabi berperang melawan bangsa yang menentang Allah SWT. Dengan penuh keberanian dan selalu dapat kemenangan dalam berperang dengan kaum kafir, pada masa itu yakni raja Israil adalah raja yang kafir.

Dengan segala kehebatan nabi syam’un, ia dibenci oleh para musuh, terutama dari golongan orang kafir. Akhirnya, dibuatlah rencana untuk menyingkirkan Nabi Syam’un.

Sang raja Israil mencari jalan untuk mengalahkan Nabi Syam’un. Berbagai upaya pun dilakukan olehnya, sehingga akhirnya atas nasehat para pejabat kerajaan diumumkanlah, barang siapa yang dapat menangkap Syam’un Ghazi, akan mendapat hadiah emas dan permata yang berlimpah.

Akhirnya ide licik-pun ditemukan. Mereka menawarkan hadiah berupa uang dan perhiasan yang berlimpah kepada istri Nabi syam’un (Samson), dengan syarat ia bersedia melumpuhkan suaminya.

Istri Nabi yang ternyata seorang kafir, sangat tergiur oleh hadiah itu. Mereka kemudian memanfaatkan Istri Syam’un, untuk ikut membantu membunuh Syam’un.

Baca juga 9 Tokoh NU Yang Bergelar Pahlawan Nasional, Siapa Saja?

Nabi Syam’un Dicelakai Oleh Istrinya

Setelah dirayu dengan imbalan yang menggiurkan, sang istri mengiyakan ajakan pihak kerajaan untuk membunuh Syam’un suaminya sendiri karena ada iming-iming harta benda yang banyak, si istri akhirnya mau melakukan kejahatan itu.

فَقاَلُوْا نُعْطِيْكِ حَبْلاً شَدِيْداً فَشَدِّى بِهِ يَدَيْهِ وَرِجْلَيْهِ فىِ نَوْمِهِ وَنَحْنُ نَقْتُلُهُ , فَشَدَتْهُ المَرْأَةُ فىِ نَوْمِهِ فاَسْتَيْقَظَ فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟ فَقاَلَتْ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ فَجَدَبَ يَدُهُ فَقَطَعَ الحَبَلُ , ثُمَّ جاَءَ الكُفاَرُ بِسِلْسِلَةٍ فَشَدَتْهُ المَرْأَةُ بِهاَ فاَسْتَيْقَظَ , فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟ قاَلَتْ أَناَ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ فَجَدَبَ يَدُهُ فَقَطَعَ السِّلْسِلَةُ

Maka orang kafir dari kerajaan memberikan ide agar dia mengikat tangan dan kaki Syam’un sewaktu tidur, untuk kemudian akan dibunuh oleh prajurit kerajaan.

Para pejabat kerajaan berkata, nanti kami beri seutas tali untuk mengikat suamimu diwaktu tidur
“Kami akan memberimu seutas tali kuat, ikatlah tangan dan kakinya ketika dia tidur, nanti setelah itu kamilah yang bertindak untuk membunuhnya,” kata panglima kerajaan Israil.

Pada hari pertama Istri Syam’un gagal karena ketiduran yang disebabkan karena suaminya terlalu lama mengerjakan shalat malam.

Lama waktunya itu sehingga membuat istri Syam’un tak kuasa menahan kantuk yang amat sangat. Memang Syam’un tidurnya hanya sedikit saja dalam semalam. Di mana malam-malamnya hanya dipergunakan untuk beribadah kepada Allah SWT.

Keesokan harinya, istri Syam’un lapor kepada kerajaan bahwa dia belum berhasil mengikat tangan dan kaki suaminya. Mereka tidak mempermasalahkan hal ini.

Pada hari kedua istri Syam’un berhasil mengikat suaminya ketika tidur dengan seutas tali yang kuat. Tatkala Syam’un bangun dan ingin beribadah kepada Allah SWT, ia terkejut karena kedua kakinya terikat.

“Wahai istriku, siapakah yang mengikatku dengan tali ini?” tanya Syam’un kepada istrinya.

“Aku yang mengikat, hanya sekedar mengujimu sampai sejauh mana kekuatanmu,” ujar istrinya.

Syam’un dengan mudah dapat melepaskan tali yang mengikatnya dengan satu ucapan doa. Kemudian Syam’un lalu bergegas menuju tempat peribadatannya. Maka gagallah rencana pembunuhan pada hari kedua itu.

Namun, setelah itu, prajurit kerajaan datang lagi dengan membawa rantai dan istri Syam’un siap mengikat suaminya lagi pada keesokan malamnya.

Pada hari ketiga, Istri Syam’un di hari ketiga itu berhasil lagi mengikat suaminya dengan rantai yang diberikan oleh orang-orang kafir.

“Wahai istriku, siapakah yang mengikatku kali ini?” tanya Syam’un dengan nada agak marah ketika bangun dari tidur.

“Aku yang mengikatnya, sekedar untuk mengujimu,” jawab istrinya.

Namun, dengan sekali hentakan Syam’un dapat menghancurkan rantai tersebut. Lalu Syam’un segera menarik tangannya dan memotong rantai itu.

Nabi Syam’un pun bercerita bahwa ia punya kelemahan. Kemudian istrinya pun segera membujuk suaminya agar mau menceritakan rahasia kekuatan tubuh yang dimiliki suaminya. Akhirnya Syam’un bercerita juga, jika sebenarnya ia adalah seorang wali dari sekian banyak Waliyullah yang hidup di dunia ini.

Sam’un berkata “Wahai istriku aku wali di antara wali kekasih Allah. Segala perkara dunia ini tidak ada yang sanggup mengalahkan diriku. Aku punya rambut panjang ini, ketahuilah bahwa tidak ada seorang pun yang mampu mengalahkanku dalam perkara dunia kecuali rambutku ini,” jelas Syam’un.

Syam’un memang memiliki rambut yang panjang dan panjangnya digambarkan bahwa ujung rambutnya akan menyentuh tanah saat Syam’un berdiri.

Karena sudah mengetahui kelemahan suaminya, akhirnya pada saat syamun tidur mulailah istrinya mengikat tangan Syam’un dengan 4 helai rambutnya dan mengikat pula kakinya dengan 4 helai rambut milik Syam’un, sementara ia tetap dalam tidurnya.

Setelah bangun, Syam’un bertanya, “Wahai istriku, siapakah yang mengikatku ini?”

“Aku, untuk mengujimu,” jawab istrinya yang mulai ketakutan.

Setelah itu Syam’un berusaha dengan sekuat tenaga untuk melepaskan ikatan itu, namun dia tidak berdaya untuk memotongnya. Istrinya langsung saja memberitahukan kepada prajurit kerajaan israil tentang hal ini.

Nabi Syam’un ditangkap. Ia lalu dibawa ke istana kehadapan raja israil. lalu diikat pada tiang utama istana dan dipertontonkan kepada masyarakat dan pejabat kerajaan.

Mulailah mereka memotong kedua telinga, bibir, kedua tangan dan kakinya. Tidak hanya itu, Nabi juga disiksa dengan dibutakan kedua matanya, Mereka menyiksa Nabi dengan tujuan agar beliau mati secara perlahan-lahan. Istrinya yang jahat, ikut pula menyaksikan penyiksaan tersebut tanpa rasa belas kasihan.

Pertolongan Allah SWT datang. Begitu hebatnya siksaan tersebut, membuat Allah SWT lewat perantaraan malaikat jibril berbicara dengan suaranya yang hanya bisa didengar oleh Nabi Syam’un AS.

“Hai Syam’un apa yang engkau inginkan, Aku akan menindak mereka.”

Nabi menjawab, “Ya Allah, berikanlah kekuatan kepadaku hingga aku mampu menggerakkan tiang istana ini, dan akan kuhancurkan mereka dengan kekuatan dari Allah… Bismillah. La haula wa la quwwata illa billah!”

Mukjizat Nabi Syam’un AS

Allah SWT memberi kekuatan kepada Syam’un yang kekuatannya tidak bisa dibayangkan dan melebihi kekuatan dari rambutnya sendiri. Maka dengan seizin Allah, Nabi Syam’un menggoyangkan tiang istana tersebut.

Hanya beringsut sedikit saja, putuslah tali rambut itu bahkan tiang itupun roboh menimpa raja bersama seluruh pejabat, prajurit istana termasuk istrinya yang durhaka dan orang-orang yang telah menyiksanya.

Tiangnya juga ikut roboh dan hancur lebur. Istana yang dijadikan tempat pembantaian itu juga turut hancur dan atapnya menimpa orang-orang kafir dan semuanya mati. Begitu juga dengan istrinya, juga ikut tertimpa reruntuhan gedung istana raja Israil.

Mereka semua mati tertimpa reruntuhan bangunan istana dan terkubur di dalamnya. Hanya Syam’un sendiri yang selamat. Lalu Allah mengembalikan seluruh anggota badan yang telah terpotong dan menyembuhkan segala sakitnya.

فَبَعْدَ ذَلِكَ عَبَدَ اللهَ أَلْفَ شَهْرٍ مَعَ قِياَمِ لَيْلِهاَ وَصِياَمِ نَهاَرِهاَ , فَضَرَبَ بِالسَّيْفِ فىِ سَبِيْلِ اللهِ

Setelah peristiwa itu, Nabi Syam’AS bersumpah kepada Allah SWT akan menebus semua dosanya dengan berjuang menumpas semua kebatilan dan kekufuran selama 1000 bulan tanpa henti. Nabi menyibukkan diri dalam beribadah kepada Allah. Malam hari dilalui dengan memperbanyak shalat malam, sedangkan siangnya berpuasa. Nabi menjalankan ibadahnya selama seribu bulan hingga ajalnya tiba.

Turunnya Surat Al-Qodar (Lailatul Qodar)

Setelah mendengar kisah Nabi Syam’un al-Ghozi as, para sahabat Nabi Muhammad saw menangis terharu, bertanya sahabat kepada Nabi Muhammad SAW. “Ya Rasullulah, tahukah baginda akan pahalanya?”Jawab Rasulullah,“Aku tidak mengetahuinya.”

فَأَنْزَلَ اللهُ جِبْرِيْلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ بِهَذِهِ السُّوْرَةِ (القَدْرِ)
وَقاَلَ ياَمُحَمَّدْ أَعْتَيْطُكَ وَأُمَّتَكَ لَيْلَةَ القَدْ

Setelah Rasulullah selesai berkisah, Allah SWT menyuruh Malaikat Jibril datang kepada Nabi Muhammad ﷺ dan menurunkan Surat Al Qadr.

“Hai Muhammad, Allah memberi Lailatul Qadar kepadamu dan umatmu, ibadah pada malam itu lebih utama daripada ibadah 1000 bulan,” ujar Malaikat Jibril.

Nabi Muhammad SAW menerima wahyu Surat Al-Qadar ayat 1-5. Mendengar berita itu, Rasulullah SAW menyuruh sahabat-sahabatnya untuk berburu malam Lailatul Qadar agar mendapatkan pahala seperti yang Allah AWT berikan kepada Nabiyullah Syam’un Al-Ghazi.  Wallahu A’lam Bisyawab. (Rhman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button