Kebun Sahabat Hadir Untuk Mendukung Ketahanan Pangan
NU Cilacap Online – Kebun Sahabat hadir sebagai ikhtiar untuk mendukung ketahanan pangan masyarakat. Kebun dengan memanfaatkan lahan pekarangan tersebut ditanami berbagai jenis tanaman sayur-sayuran, dirintis oleh PAC GP Ansor, IPNU IPPNU, Fatayat NU Cilacap Tengah.
Kebun Sahabat dirintis sejak bulan Juli 2020, saat masyarakat sedang dilanda pandemi Covid-19. Terletak di sekitar Jl. Kalicawang Donan Cilacap Tengah. Di atas tanah milik salah satu anggota Badan Otonom Fatayat NU. Ketua PAC Fatayat NU Cilacap Tengah, Heny S, menyatakan bahwa Kebun tersebut memang benar adanya.
“Di tengah isu lockdown akibat pandemi saat itu, kita berinisiatif untuk melakukan hal-hal yang nilai kemanfaatannya bisa dirasakan tanpa menunggu waktu yang lama. Jadilah kita berkebun, menanam sayur-sayuran,” kata Heny saat dihubungi NU Cilacap Online.
Inisiatif Kami, lanjut Heny, didukung oleh beberapa pihak, termasuk Pemerintahan Kelurahan Donan, Pengurus MWCNU Cilacap Tengah, Muslimat NU dan juga pemilik lahan. Di Kebun tersebut, ditanam beberapa jenis tanaman sayuran; antara lain Kangkung, Cesim, Bayam. Terong, Irut, Jahe Merah, Singkong, Terong.
Bagaimana dengan perawatannya? Heny mengungkapkan, perawatan dilakukan dengan memberi pupuk kandang dan menyiram, dilakukan oleh Sahabat Ansor dan Fatayat secara rutin bergantian. Sementara ketua PAC badan otonom NU Cilacap tengah, masing-masing ikut menjadi penanggungjawab.
Selain mendapat dukungan dari NU Care LAZISNU Cilacap juga didukung oleh Wakil Bupati Cilacap, Samsul Auliya Rahman.
Ide di balik upaya mendukung ketahanan pangan dengan Kebun Sahabat juga ditegaskan oleh Ketua PAC GP Ansor Cilacap Tengah, Jaeni Dahlan. Berkaitan dengan pengawasan lahan, Jaeni Dahlan mengatakan tidak ada pengawasan khusus.
“Lahan ini kebetulan merupakan pekarangan yang ada di lingkungan rumah penduduk, sehingga aman, dan pemilik lahan juga bertempat tinggal di area lahan,” katanya.
Kebun Sahabat tidak terikat dengan pemilik lahan yang bersifat kontraktual. Pengelola Kebun bekerjasama secara sukarela dengan pemilik lahan tanpa ada ikatan.
“Ada sedikit bagi hasil pada saat purna penjualan sayuran untuk membantu biaya listrik. Khususnya karena Kami membutuhkan suplay Air dan penerangan,” ungkap Heny.
Sejauh ini, penerima manfaat berasal dari lingkungan sekitar lahan. Hasil panen diberikan secara gratis kepada warga sekitar. Sisanya baru dijual ke anggota PAC Fatayat NU dan GP Ansor Cilacap Tengah, atau kepada masyarakat yg berkenan untuk membelinya.
Heny dan Jaeni berharap Kebun Sahabat bisa eksis dan tetap ada. Bahkan jika ada yang sukarela menyerahakan lahan pekarangannya, akan dengan senang hati dikembangkan di kemudian hari. Dengan modal kekompakan pengelola, Kebun Sahabat diharapkan bisa benar-benar merealisasikan tujuannya; membantu ketahanan pangan masyarakat. (Chaerul Anam).