Komitmen NU Care-LAZISNU Berkualitas MANTAP
NU CILACAP ONLINE – NU CARE – Lembaga Amil Zakat, Infaq, Shadaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU) berkomitmen menjaga mutu lembaga berkualitas MANTAP.
Motto MANTAP berarti modern, akuntabel, transparan, amanah, dan profesional. MANTAP juga sebagai pedoman kelembagaan NU Care-LAZISNU dalam menjaga kepercayaan masyarakat.
“Saat ini LAZISNU memiliki 279 jaringan pelayanan yang tersebar di seluruh Indonesia dan 29 Negara,”
“NU CARE-LAZISNU berkomitmen menjaga mutu Lembaga berkualitas ‘MANTAP’ dalam penyaluran dana berupa zakat, infak, shadaqoh. Dan juga donasi kepada masyarakat yang membutuhkan.”
Demikian isi pidato Ketua LAZISNU Habib Ali Hasan Al Bahar, saat pembukaan rapat kerja nasional (Rakernas) di Hotel Lumire, Jakarta Pusat. Jumat (06/09/2024).
Rakernas NU-Care LAZISNU berlangsung pada Jumat-Sabtu, 6-7 September 2024. Mengangkat tema ‘Unlocking the Potential Amil Zakat in The Digital Era’. (Membuka Potensi Amil Zakat di Era Digital)
Potensi Amil Zakat di Era Digital
Lebih tegas Ketua LAZISNU menyampaikan akan mengoptimalkan potensi para amil di era digital secara koheren dari hulu ke hilir.
“Dengan transformasi digital, LAZISNU dapat mempercepat, memudahkan, meningkatkan transparansi pengelolaan zakat secara koheren,” tegasnya.
Dia meyakini bahwa era digital saat ini adalah momentum memaksimalkan peran zakat, infaq, dan Shadaqoh (ZIS) sebagai solusi pengentasan kemiskinan, pemberdayaan ekonomi, serta penanganan masalah sosial dan kemanusiaan.
“Dengan pengelolaan yang baik, ZIS dapat menjadi instrumen kuat dalam memperbaiki kesejahteraan umat,” yakin dia.
Dia menyampaikan bahwa LAZISNU fokus pada empat strategi inti, yakni penghimpunan, pendistribusian pendayagunaan aliansi, strategis kolaborasi, serta perencanaan pengembangan.
Dalam lapornya bahwa sepanjang tahun 2023 LAZISNU menerima dana sebesar Rp. 2,342 triliun dan telah mendistribusikan sejumlah Rp. 2,327 triliun.
“Penyaluran dana tersebut peruntukannya pada 5 pilar program NU Care-LAZISNU yakni NU Care Cerdas, NU Care Berdaya, NU Care Sehat, NU Care Damai, NU Care Damai.”
“Selain itu, LAZISNU berkomitmen untuk tidak hanya bermanfaat bagi dalam negeri, tapi juga berkomitmen membantu bagi yang membutuhkan.”
“Kami juga mengirimkan bantuan untuk saudara-saudara kami yakni rakyat Palestina korban genosida Israel,” Imbuhnya.
Turut hadir Wakil Menteri Agama RI Saiful Rahmat Dasuki, Ketua Darma Wanita Kementerian Agama RI Eny Retno Yaqut, dan sejumlah mitra LAZISNU seperti Bank BCA, Bank Mandiri, Shopee, Indomarco Frismatama, serta sejumlah mitra lainnya.
Selanjutnya mewarnai pembukaan Rakernas penyerahan penghargaan kategori Tata Kelola NU CARE – LAZISNU Terbaik yaitu kepada Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Cilacap.
Kemudian penghargaan kepada NU Care-LAZISNU dengan Laporan Terbaik yaitu Kota Cirebon, Kabupaten Mukomuko, dan PCI NU Taiwan.
Skema Strategis LAZISNU
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mangatakan pentingnya bagi LAZISNU untuk menyusun skema strategis tauzi’ (pendistribusian) dan tasharuf (penyaluran) yang koheren dengan rencana strategis (renstra) NU.
“Dalam konteks Rakernas LAZISNU ini saya minta untuk memikirkan skema tauzi’ dan tasharuf yang merujuk kepada renstra NU,” ujarnya
Menurut Gus Yahya, adanya koherensi skema tauzi’ dan tasharuf dengan Renstra NU agar realitas makna kehadiran NU dan masyarakat semakin terasa.
Selain itu guna mendorong rasa percaya masyarakat dalam menunaikan zakat maupun donasi lainnya.
Oleh karena NU sebagai sebuah organisasi besar maka lembaga dan badan otonom terkonsolidasi dengan program-program PBNU termasuk dengan LAZISNU.
Ia menambahkan bahwa LAZISNU harus kredibel dan akuntabel sehingga masyarakat dapat merasa terpanggil untuk menunaikan kewajiban zakat tanpa perlu lagi dibujuk.
“Berdasarkan itu kemudian masyarakat terpanggil sendiri untuk mengumpulkan zakat, infaq, dan shodaqohnya kepada kita dari pada kita membujuk-bujuknya”. pungkasnya. (IHA)