Sedekah, Gerakan Koin NU dan Kolegial Dalam Semangat
Taushiyah Rais Syuriyah KH Suada Adzkiya
NU CILACAP ONLINE – Menurut Rais Syuriyah NU Cilacap beliau KH Suada Adzkiya, salah satu kaidah organisasi yang penting untuk saya sampaikan kali ini. Utamanya terkait dengan gerakan Koin NU adalah kaidah; “kolegial dalam semangat“.
Sebagaimana kita ketahui NU adalah suatu organisasi oleh karenanya kaidah-kaidah organisasi semestinya dijunjung tinggi oleh semua komponen Nahdlatul Ulama.
Saya (KH Suada Adzkiya, red) berkeyakinan dan keyakinan ini menurut saya sudah terbukti. Bahwa “Jika kita bergerak bersama untuk satu tujuan yang sama maka akan menghasilkan capaian yang luar biasa”.
Adapun tentang sedekah kita bisa memahami betapa pentingnya amal ini dari salah satu sabda Rasūlullãh SAW. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim;
اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ
“Takutlah kalian terhadap api neraka meskipun hanya dengan setengah biji kurma. Dan barang siapa tidak mendapatkannya maka hendaklah dengan kalimat yang baik”.
Pesan Nabi ini menunjukkan betapa pentingnya bersedekah di mana amal ini bisa menyelamatkan seseorang dari siksa neraka. Bayangkan, Rasūlullãh SAW sampai menyebut “separo biji kurma” demi menunjukkan betapa pentingnya bersedekah ini untuk tujuan menyelamatkan diri dari api neraka.
Sedekah, Ibadah Termudah
Kemudian menurut saya sejatinya ibadah sedekah merupakan amal yang mudah di mana tanpa niat pun suatu pekerjaan bisa menjadi amal sedekah. Dengan mudah hal ini bisa dipahami dari beberapa sabda Rasūlullãh SAW.
Dalam kitab kumpulan hadits Riyãdlus Shãlihīn disebutkan:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْساً إِلاَّ كَانَ مَا أُكِلَ مِنْهُ لهُ صَدَقَةً، وَمَا سُرِقَ مِنْه لَهُ صَدَقَةً، وَلَا يَرْزَؤُهُ أَحَدٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ صَدَقَةً رَوَاهُ مُسْلِمٌ وَفِي رِوَايَة لَهُ : فَلَا يَغْرِسُ الْمُسْلِمُ غَرْساً، فَيَأْكُلَ مِنْهُ إِنْسَانٌ وَلَا دَابَّةٌ وَلَا طَيْرٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ صَدَقَةً إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
وَفِي رِوَايَة لَهُ : لَا يَغْرِسُ مُسْلِمٌ غَرْساً، وَلَا يَزْرَعُ زَرْعاً، فَيَأْكُلَ مِنْهُ إِنْسَانٌ وَلَا دَابَّةٌ وَلَا شَيْءٌ إلاَّ كَانَتْ لَهُ صَدَقَةً، ورويَاه جميعاً مِنْ رواية أَنَسٍ رَضِيَ اللَّه عَنْهُ
Tiada seorang muslim pun yang menanam suatu tanaman melainkan apa saja yang dimakan dari hasil tanamannya itu. Maka itu adalah sebagai sedekah baginya, dan apa saja yang tercuri darinya maka itupun sebagai sedekah baginya. Dan tidak pula diambil oleh seseorang, melainkan itupun sebagai sedekah baginya. (HR Muslim)
Dalam riwayat Muslim yang lain disebutkan: Maka tidaklah seorang muslim itu menanam sesuatu tanaman. Kemudian dari hasil tanamannya itu dimakan oleh manusia ataupun binatang, ataupun burung. Melainkan semuanya itu adalah sebagai sedekah baginya sampai hari kiamat.
Dalam riwayat Imam Muslim yang lain lagi disebutkan: Tidaklah seorang muslim itu menanam suatu tanaman. Tidak pula ia menanam suatu tumbuh-tumbuhan kemudian dari hasil tanamannya itu dimakan oleh manusia, binatang ataupun oleh apa saja. Melainkan hal itu adalah sebagai sedekah baginya.
Imam Bukhãri dan Imam Muslim meriwayatkan hadits-hadits tersebut dari riwayat Anas RA.
Semua hadits di atas sama sekali tidak menyinggung niat sedekah. Semua menceritakan aktifitas menanam tanpa bermaksud sedekah. Faktanya Rasūlullãh SAW dengan tegas menyatakan bahwa hal tersebut bisa menjadi sedekah.
Pahala Berlipat
Dan salah satu hal penting untuk dijadikan motivasi bagi seluruh pegiat Koin NU adalah hadits riwayat Abū Hurairah RA, sesungguhnya Rasūlullãh SAW bersabda;
مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ اْلأَجْرِ مِثْلُ أُجُوْرِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذلِكَ مِنْ أُجُوْرِهِمْ شَيْئًا. وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلاَلَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ اْلإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا.
“Barangsiapa mengajak kepada suatu petunjuk, maka dia memperoleh pahala sebagaimana pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi sedikit pun dari pahala-pahala mereka. Dan barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan maka dia memperoleh dosa semisal dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikit pun dari dosa-dosa mereka”.
Dalam konteks ini kalau kita mengacu hadits di atas maka para pegiat di NU Care LAZISNU bukan tidak mungkin akan menjadi peraih pahala terbanyak.
Bayangkan saja, taruhlah satu orang PLPK (Petugas Lapangan Penjemput Koin) menjemput koin dari sepuluh munfiq. Maka dia akan mendapat pahala yang sama dengan pahala yang diterima oleh sepuluh munfiq itu.
Terakhir, Al-Qur’an menyatakan bahwa jika seseorang dikembalikan ke dunia setelah memasuki alam akherat (meski ini tidak mungkin) maka sedekah termasuk amal yang ingin dilakukan.
Artinya seseorang di akherat akan menyesal ketika di dunia tidak bersedekah. Disebutkan dalam surat Al-Munãfiqūn:
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
“Infakkanlah sebagian dari apa yang Aku berikan kepada kalian sebelum kematian mendatangi salah satu dari kalian, kemudian dia mengiba: “wahai Tuhanku, andai Engkau menunda ajalku sedikit saja maka aku akan bersedekah dan aku menjadi orang shaleh.” (QS. Al-Munafiqun: 10).