Pengurus MWCNU Cipari Cilacap Jawa Tengah – Profil

NU CILACAP ONLINE – MWCNU Cipari, Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Cipari Cilacap Jawa Tengah merupakan salah satu Struktur Organisasi NU di tingkat Kecamatan di Kabupaten Cilacap. Pengurus MWCNU Cipari membawahi struktur organisasi Ranting NU sejumlah 11 (sebelas) Ranting NU.

Kecamatan Cipari

Cipari adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan ini berjarak sekitar 73 Km dari ibu kota Kabupaten Cilacap ke arah barat laut. Pusat pemerintahannya berada di Desa Cipari. Kata “Cipari” berasal dari Bahasa Sunda yang artinya “air padi”.

Kecamatan Cipari di Kabupaten Cilacap ini merupakan kecamatan hasil pemekaran dari kecamatan Sidareja yang dimekarkan pada tahun 1992. Wilayah Kecamatan Cipari di Kabupaten Cilacap sebelumnya merupakan satu kesatuan dengan wlayah Kecamatan Sidareja. Seluruh desa di Cipari juga masuk Kecamatan Sidareja sebelum terjadinya pemekaran kecamatan.

Perkembangan NU Cipari

Sejak masih menjadi bagian dari Kecamatan Sidareja, organisasi Nahdlatul Ulama (NU) sudah berkembang di wilayah kecamatan Cipari. Secara struktural menginduk ke Pengurus MWCNU Sidareja. Hal itu mencerminkan organisasi NU Cilacap sudah berkembang sampai ke pelosok Cipari; meskipun sebagian besar wilayah Cipari ada di pegunungan.

MWCNU Cipari sejak awal dimekarkan sampai tahun ini ( 2022) sudah mengalami pergantian masa khidmat kepengurusan berkali kali. Untuk ketua tanfidznya ada yang hanya satu periode ada yang sampai 2 periode bahkan ada yang hingga wafat masih menjabat ketua.  Pada saat masih tergabung dengan Sidareja juga sering di ketuai oleh orang dari Cipari.

Para Ketua MWCNU Cipari

Di bawah ini merupakan nama nama para kiyai yang pernah menjabat sebagai ketua tanfidziyah MWCNU Cipari dari masa ke masa, di antaranya:

  1. Tuhfatul Murid: Beliau adalah Ulama dari Ranting  Cipari, beliau juga pernah menjabat sebagai ketua tanfidziyah MWCNU Sidareja sebelum dimekarkan, sampai saat ini ( tahun 2022) beliau masih aktif di kepengurusan MWCNU Cipari Cilacap dan menjabat sebagai Ketua Lembaga Wakfiyah
  1. Syafa’at Abdul Ghofur: Beliau adalah Pengasuh Pondok Pesantren Albayadir yang beralamat di Ranting Mulyadadi, beliau adalah Ulama yang cukup dikenal di wilayah Kabupaten Cilacap dan sekitarnya, beliau wafat tahun 2018 pada bulan romadlon
  1. Hasan Arifin: Beliau adalah ketua tanfidziyah yang juga seorang PNS, di masa kepemimpinannya banyak ide ide brilian yang dicetuskan, tetapi selalu menthok Ketika dikomunikasikan dengan tokoh kesepuhan. Beliau beranggapan kantor untuk secretariat itu sangat perlu dan penting, karena bisa menjadi tolak ukur jalan dan tidaknya suatu organisasi. Tetapi tidak begitu penting menurut para kesepuhan. Siapa yang jadi Pengurus NU, maka rumahnya merupakan kantornya, itu menurut kesepuhan. Sehingga di masa kepemimpinannya belum bisa mewujudkan kantor Bersama. Sehingga menjadi sebab kepengurusan terdahulu tidak mempunyai arsip yang bisa dijadikan sebagai dokumen sejarah keberlangsungan NU di wilayah kecamatan  Cipari. Beliau juga menggagas bagaimana agar Lembaga Ekonomi bisa berjalan dan bisa menjadi tulang punggung keuangan organisasi,  dengan berencana mendirikan BMT. Tapi sekali  lagi menthok di hadang kesepuhan. Hingga akhirnya rencana pendirian BMT pun gagal lagi. Beliau sudah wafat beberapa tahun yang lalu, semoga jasanya diterima di sisi Allah swt, aamiin
  1. Yasin Yusup menjadi Ketua tanfidziyah selama 2 periode, pada masa beliau pendirian BMT bisa terlaksana, walau hanya beberapa tahun. Kegagalan BMT ini adalah kurang kekompakan di antara para pengurus, karena masih banyak yang kontra daripada yang mau menerima. Masih banyak dari para tokoh NU yang beranggapan RIBA. Ditambah lagi managemennya tidak tertata dengan baik, sehingga akhirnya BMT AMANU tumbang juga. Dengan tumbangnya BMT AMANU banyak yang beranggapan NU itu tidak bisa ngurusi duit, hanya bisa ngurusi tahlilan, istighotsah dan pengajian. Dalam bidang ekonomi berhasil mendirikan arisan motor yang juga diberi nama AMANU ( Arisan Motor Nahdlatul Ulama ). Arisan ini yang paling sukses karena bisa merampungkan beberapa kali group, walaupun kendala dari dalam juga banyak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button