Pojok Literasi Masjid Tekan Rendahnya Minat Baca Anak
NU CILACAP ONLINE – Hadirkan Pojok Literasi Masjid, Mahasiswa KKN UNUGHA Kelompok 18 mencoba menekan rendahnya minat baca pada anak-anak di Desa Glempangpasir Kecamatan Adipala. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Nahdlatul Ulama Al-Ghazali Cilacap (UNUGHA) menghadirkan pusat literasi bagi masyarakat Desa Glempangpasir yang bertempat di Masjid Jami’ Al Falah yang berlokasi Desa Glempangpasir.
Ide tentang Pojok Literasi Masjid bermula dari kesadaran bahwa masjid adalah pusat segala kegiatan umat. Koordinator Desa KKN Kelompok 18 Rosana Aprilia mengungkap rasa optimisnya bahwa masjid sangat strategis untuk dijadikan pusat literasi. Karena karena bisa dipastikan setiap hari pasti ramai oleh aktifitas anak-anak di dalamnya.
Seperti yang kita ketahui bahwa masjid adalah tempat atau pusat bagi segala kegiatan umat seperti kegiatan, baik keagamaan, kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lain -lain.
Baca juga Masjid Raya Sheikh Zayed Jadi Ikon Kota Solo
“Maka pada kesempatan kali ini, kami selaku mahasiswa KKN menghadirkan pusat literasi bagi masyarakat yang bernama Pojok Literasi Masjid, sebagai upaya menekan angka rendahnya minat baca dari calon-calon generasi penerus bangsa,” ucap Rosana Aprilia dalam sambutannya.
Pojok Literasi Masjid ini menjadi menarik perhatian bagi masyarakat. Sejumlah 20 orang dari berbagai elemen masyarakat menghadiri peresmian Pojok Literasi Masjid. Secara khusus Kepala Desa Glempangpasir Margana juga hadir untuk meresmikannya.
Baca Juga Pembekalan KKN Reguler UNUGHA Tahun 2022
Sesuai Tema MAMUSDA
Acara Peresmian berjalan dengan khidmat. Antusias yang luar biasa dari masyarakat menyambut program ini. Program Pojok Literasi Masjid adalah satu imlementasi KKN yang mengusung Masjid Mushala Berdaya (MAMUSDA). Di mana masjid dan mushala menjadi sentral pemberdayaan masyarakat.
Wakil Rektor UNUGHA H Shoiman Nawawi juga menegaskan bahwa Mahasiswa yang tengah menjalani KKN seyogyanya menyelaraskan program yang sudah disusun. Mulai dari survey yang ada di masyarakat dengan lokalisme. Bahwa dalam ber-KKN mahasiswa harus mengedepankan rasionalitas dan intelektualitas.
“Mahasiswa akan kembali ke kampus dengan mendapatkan ilmu baru untuk kemudian mengaplikasikan di kampus dan kembali lagi ke masyarakat,” tandasnya
Penulis artikel Fidan Achmad Zulfani Mahasiswa KKN UNUGHA Kelompok 18.
Editor: Naeli Rokhmah