LAKUT PC IPNU IPPNU Cilacap Bentuk Kader Berintegritas

NU CILACAP ONLINE – Latihan Kepemimpinan Tingkat Lanjut (Lakut) Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU IPPNU) Cilacap menjadi media membentuk kader berintegritas.

Hal ini disampaikan Ketua PC Fatayat NU Cilacap, Tun Habibah, hadir sebagai pemateri  LAKUT dengan membawakan tema ‘Strategi Planning, Analytic, and Management Program’.

LAKUT berlangsung di komplek Pesantren Darussalam Klumprit, Kecamatan Nusawungu selama  3 hari, Jumat hingga  Minggu (17-20/04/2025)

Materi ini menjadi salah satu sesi penting dalam membentuk kader pelajar NU yang berintegritas, terencana, dan siap berkhidmah.

Dalam pemaparannya, Tun Habibah menjelaskan bahwa manajemen program merupakan pengelolaan terkoordinasi dari berbagai proyek dan aktivitas organisasi secara menyeluruh, dengan tujuan mencapai perubahan yang bermanfaat.

Pendekatan ini penting diterapkan dalam organisasi pelajar seperti IPNU dan IPPNU agar setiap kegiatan tidak hanya berjalan, tetapi juga berdampak nyata.

Lebih lanjut, ia mengutip pandangan pendiri IPNU, KH. Wahab Hasbullah, yang menegaskan bahwa manajemen organisasi harus mampu membina dan menggerakkan pelajar NU.

“Strategi yang diterapkan KH. Wahab Hasbullah berfokus pada tiga aspek utama: pendidikan, sosial-keagamaan, dan ekonomi. Tiga hal ini menjadi fondasi dalam membentuk kader NU yang unggul secara intelektual, spiritual, dan sosial,” jelasnya (20/04/2025). Baca juga Lakut PC IPNU IPPNU Cilacap; Upaya Kaderisasi Kepemimpinan

Pendekatan Gus Dur

Tun Habibah juga mengangkat pandangan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) terkait kepemimpinan dan strategi. Baca juga Mengenal Jenjang Kaderisasi di IPNU dan IPPNU

Meski tidak secara eksplisit menggunakan istilah strategic planning, pendekatan Gus Dur sangat relevan dengan prinsip-prinsip manajemen modern yakni inklusivitas, musyawarah, dan pembangunan manusia. Baca juga Neni Ismiati: IPPNU Cilacap Fokus Ke 8 Kegiatan di Tahun 2022

“Gus Dur membangun kebijakan dengan cara mendengarkan berbagai pihak, berdialog lintas kelompok, dan memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan,” katanya.

Ia menambahkan bahwa nilai-nilai inklusivitas dan dakwah yang humanis adalah bagian penting dari strategi membangun masyarakat yang damai dan berkeadaban.

Dalam sesi tersebut, peserta juga diajak memahami pentingnya monitoring dan evaluasi program. Beberapa poin penting yang disampaikan meliputi:
– Identifikasi indikator kinerja yang terukur.
– Pengumpulan dan analisis data secara sistematis.
– Pelaporan hasil serta perbaikan dan penyesuaian program.
– Penerapan model evaluasi yang tepat, seperti *Model 8 Langkah* oleh Kaufman dan Thomas.

Tun Habibah menutup materinya dengan semangat motivasi kepada peserta.

“Bergeraklah dengan iman, ilmu, dan taqwa. Karena di sanalah letak kekuatan kita sebagai pelajar Nahdlatul Ulama. Berkhidmahlah dengan penuh keyakinan bahwa apa yang kita rencanakan, kita analisa, dan kita kelola, akan membawa manfaat besar bagi umat dan bangsa,” tegasnya.

Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam membentuk kepemimpinan pelajar NU yang siap menghadapi tantangan zaman dengan strategi yang terencana, berdasar nilai, dan penuh dedikasi. (Naeli R)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button