Kiai Munaji Abdul Qohar Pengasuh Pesantren Cigaru, Wafat

NU CILACAP ONLINE – Kiai Munaji Abdul Qohar, wafat, Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun. Duka cita kembali menyelimuti keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) Majenang. Salah satu tokoh sepuh NU dan salah satu Pimpinan Pesantren Miftahul Huda Cigaru, KH Munaji Abdul Qohar, wafat pada Senin pagi (1/3/2021) pukul 03.30 WIB di Rumah Duka Komplek Pesantren Cigaru Desa Cibeunying, Majenang, Cilacap.

KH Munaji Abdul Qohar, lahir 73 tahun lalu di Kebumen, Jawa Tengah. Dikenal sebagai Kiai penggerak yang santun. Katib Syuriyah NU Majenang, KH Mazin AlHajar (Buya Mazin) menuturkan, ada beberapa kenangan penting yang dia ingat tentang sosok yang akrab dipanggil Kiai Munaji.

Pertama, Kiai Munaji konsisten dengan pengabdian ke-NU-an, keislaman, dan kebangsaan. “Beliau sosok yang istiqamah untuk berjuang membesarkan pesantren cigaru dan Islam di Majenang, selalu peduli dengan persoalan umat. Dari sosok beliau, generasi santri bisa belajar bagaimana berjuang dan mengabdi,” ungkap Buya Mazin dalam pesan tertulis yang diterima NU Cilacap Online.

Kedua, kata dia, Kiai Munaji adalah sosok pengader dan pendamping generasi muda. Semasa hidupnya, almarhum selalu memberi nasihat, arahan, sekaligus teladan bagi generasi muda. Menurutnya, Kiai Munaji tidak kenal lelah mengader santri, agar menjadi pejuang sekaligus pemimpin.

“Beliau ahli Qur’an, ahli shalawat, ahli thubun Nabawi, Beliau ahli silaturrahmi, pejuang yang gigih dalam menyampaikan dakwah sejak dari mudanya, Beliau pendiri pondok Cigaru putri selatan dan pondok pesantren yang di Karang Gedang Desa Salebu, dan beliau termasuk yang mendorong saya, untuk membuat Pondok komplek Al Jadid di Cigaru ini, yang sebelumnya saya didawuhi KH Anwar Mansur Lirboyo, untuk membuat kamar santri sendiri, beliau sangat penyabar, dan masih banyak lagi kiprah beliau dalan perjuanganya.”

“Mimpi-mimpi besarnya selalu menginspirasi. Juga, membangkitkan gairah dan semangat saya,” terang Buya Mazin.

Baca Juga: H. Zainal Khudori Rauf Cigaru Majenang, Wafat

Persentuhan saya pribadi, lanjut Buya Mazin, dengan beliau menjadi pelajaran berharga, bagaimana konsisten mengabdi, berjuang sekaligus membangitkan gerakan santri, baik di pesantren, maupun di Nahdlatul Ulama,” ucapnya.

Ketiga, kata Buya Mazin, Kiai Munaji berjiwa besar dan bermimpi tinggi. Dia sosok yang menginspirasi anak muda. Dia selalu mengatakan bahwa anak muda NU harus menjadi istimewa, menjadi pemimpin bagi keluarga, bahkan bangsa.

Pengabdian dan kiprah Kiai Munaji Abdul Qohar melintas batas, dari model pengkaderan, sikap tawadhu’nya, Kesederhanaannya hingga pengabdiannya.

“Pesantren, NU, dan bahkan Indonesia kehilangan sosok pejuang, pengader, tauladan sang kiai.” pungkasnya.

KH Munaji Abdul Qohar adalah menantu KH Jarir Sufyan Bin KH Sufyan Tsauri. Beliau meninggalkan seorang istri Nyai Hj. Bidayah dan dua anak yakni Faisal Kamandobat dan Lulu’ul Maknun, serta tiga cucu.

اللهم اغفر له و ارحمه وعافه و اعف عنه واجعل الجنة مثواه آمين

Segenap crew NU Cilacap Online turut berduka sedalam-dalamnya atas wafatnya Kiai Munaji Abdul Qohar, Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda Cigaru Majenang

Penulis: Imam Hamidi Antassalam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button