Kiai Di Majenang Raya Ngaji Digital Aplikasi Ilmu Falak 4.0

NU Cilacap Online – Sejumlah Kiai dan Imam Masjid-Musholla di Majenang Raya mengikuti Ngaji Digital Ilmu Falak 4.0 berbasis Aplikasi yang diselenggarakan oleh Lembaga Takmir Masjid (LTMNU) MWCNU Majenang Cilacap.
Kegiatan di atas, dilandasi pemikiran bahwa Islam dalam implementasi peribadatannya sangat membutuhkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Inilah tuntutan, umat Islam sebagai anak zaman bisa beradaptasi dengan kebiasaan barunya.
Baca juga 70 Istilah Dalam Kamus Ilmu Falak Yang Perlu Diketahui
Teknologi yang terkait kalibrasi, penentuan arah kiblat, awal bulan atau awal waktu shalat, teknologi ini sangat diperlukan untuk mendukung cara kerja ilmu falak atau ilmu hisab agar bisa lebih tepat dan akurat.
Ilmu falak mempelajari peredaran benda-benda langit, khususnya bulan, matahari dan bumi. Peredaran benda langit tersebut digunakan untuk menentukan arah kiblat, waktu shalat, dan penentuan awal bulan-bulan Hijriyah. Untuk itu sangatlah penting mengkaji ilmu falak dan inovasi teknologinya guna kemaslahatan umat Islam.
Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Falakiyah NU Jateng, Kiai Misbahus Surur, membuka acara dilanjutkan memberikan materi tentang pokok-pokok ilmu falak dan tentang Hisab Awal Waktu Shalat menurut para fuqaha’ dilanjut dengan baca kitab kuning Kasyifatu Saja karya Syeikh Imam Nawawi Al Bantani.
Hadir pada kegiatan tersebut jajaran pegawai Kantor Urusan Agama Majenang, Pengurus Cabang (PC) Lembaga Falakiyah NU Cilacap, pada Kamis, 12/3 di MI Maarif 1 Mulyasari Majenang Cilacap. Sementara Peserta kegiatan tampak para kiai masjid dan musholla se-Majenang Raya. Mereka dihadirkan untuk menguatkan bahwa ilmu falak sangat penting bagi kehidupan umat Islam.
Ilmu Falak dan Teknologi Era 4.0
Julian Pangestu, narasumber dari PT Teknindo sekaligus Anggota Himpunan Pengusaha Nahdliyin mengatakan ilmu falak timbul karena adanya perintah ibadah dengan waktu-waktu yang berbeda. Seperti dalam Al-Quran awal waktu shalat dilihat dari posisi matahari.
Baca juga LTMNU Majenang Gencarkan Pasang Plang Masjid Musholla NU
Pertanyaannya bagaimana jika misalkan seharian hujan dan mendung maka tidak akan ada waktu shalat, beruntung para pakar ilmu falak telah menghitungnya dan menentukan jadwal shalat.
“Hal-hal seperti itu hanya bisa dipahami oleh ahli ilmu falak, karena peredaran atau letak matahari tidak sama setiap harinya misal untuk penentuan waktu dzuhur matahari bisa saja berada di tengah-tengah sebelum jam dua belas atau bahkan sesudahnya, maka inovasi digitalisasi dan aplikasi ilmu falak ini menjawab soal tersebut dengan teknologi 4.0 untuk menentukan awal jadwal shalat”, jelasnya.
Baca Juga Menentukan Arah Kiblat itu Mudah
Teknologi sudah menjadi hal yang biasa pada kehidupan saat ini. Menurutnya, tidak sulit untuk membuat teknologi seperti jam digital pengatur awal waktu shalat namun yang harus menjadi perhatian adalah apakah rumus di dalamnya sudah benar-benar sesuai dengan rumus-rumus ilmu falak atau tidak.
Sejak 4 tahun ini saya bercita-cita setiap masjid mushola di Indonesia sudah memiliki jam digital yang rumusnya akurat sesuai ilmu falak. Alhamdulillah, berkat kerjasama para ahli, baik dari bidang teknologinya maupun para ahli ilmu falaknya, tentu para kiai.
Baca juga Fungsi Ilmu Falak: Arah Kiblat, Waktu Shalat dan Awal Bulan
Alhamdulillah, berkat rahmat Allah yang maha kuasa, cita-cita saya dikabulkan, dan Majenang ini menjadi tempat saya berproses jatuh bangun menuju capaian cita-cita itu. Ijinkan saya kali ini menunjukkan pada hadirin semua.
“Inilah hasil karya inovasi Digitalisasi dan aplikasi ilmu falak 4.0. Teknologi ini menjawab kebutuhan zaman, Jam awal waktu shalat masjid mushola yang adaptif, yang keberadaannya sesuai GPS Koordinat, Jam Tanggal sesuai BMKB, memiliki power automatic murottal Al-Qur’an baik sebelum dan sesudah jadwal shalat, menjadikan ayat suci Al Qur’an sebagai penanda peringatan awal waktu shalat dan imsak. Semoga manfaat dan berkahnya hingga masjid-masjid bisa terang berkumandang dan makmur.” pungkasnya.
Ketua MWCNU Majenang, KH Hizbullah Huda menyambut baik dengan inovasi yang ditemukan.
“Semoga Manfaat bagi Umat.” pungkasnya
Baca juga Guru Ngaji Se Majenang Raya Ikuti Diklat CTBQ Annahdliyah