KH Jamun Effendi: Haji 2022, Semua Merindukannya
NU CILACAP ONLINE – Bisa melaksanakan Ibadah haji tahun 2022 merupakan harapan bagi jutaan Muslimin yang merindukannya. KH Jamun Effendi Sekretaris KBIHUNU Cilacap mengulasnya dalam artikel tausiyah berikut ini.
Muslimin yang saya hormati dan insya Allah dimuliakan dan dirahmati oleh Allah SWT. Terutama bagi jamaah yang kebetulan sudah menunggu dan menantikan kapan sebetulnya pemberangkatan haji Tahun 2022 yang saya cintai dan banggakan.
Marilah pertama-tama kita sebagai insan Pancasila, insan yang beriman dan bertakwa kepada Allah subhanahuwata’ala untuk selalu dan selalu tingkatkan keimanan ketakwaan kita kepada Allah subhanahuwata’ala. Dengan mensyukuri segala nikmat yang Allah berikan pada kita harapannya tentunya dengan kita selalu mensyukuri nikmat Allah ini, sesuai dengan janjinya lainsakartum la azidannakum wala in kafartum Inna adzabi lasyadid.
Para pemirsa dan pendengar di manapun berada yang saya cintai dan banggakan. Shalawat serta Salam mudah-mudahan tetap terlimpah tercurah kepada Nabi Agung Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Banyak sekali terutama bagi para calon “duyufullah wa duyufurohman” calon-calon tamunya Allah. Haji yang kebetulan sudah tertunda dua tahun pemberangkatan haji untuk seluruh dunia; bukan hanya untuk Indonesia.
Haji 2020
Tentunya dari hari ke hari mereka sangat berharap dengan menantikan kepastian, kapan sebetulnya pemberangkatan haji berikutnya. Kaum muslimin yang berbahagia, kita semuanya telah berikhtiar mulai tahun 2020 bagaimana agar kita bisa menjadikan Haji atau Umroh kita sesempurna mungkin.
Sebagaimana difirmankan Allah Subhanahu Wa Ta’ala di dalam surat al-Imron ayat 97, disebutkan bahwa;
فِيهِ ءَايَٰتٌۢ بَيِّنَٰتٌ مَّقَامُ إِبْرَٰهِيمَ ۖ وَمَن دَخَلَهُۥ كَانَ ءَامِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ
Artinya;”Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.”
Adalah merupakan suatu kewajiban bagi hamba Allah untuk menunaikan ibadah haji bagi mereka yang mampu. Barang siapa yang kufur terhadap nikmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, maka Allah adalah Maha kaya dan Allah adalah maha mengetahui.
Baca juga Road To Mecca Part 7; Merindukan Indonesia
Dengan firman Allah ini, maka para hamba Allah SWT punya cita-cita bagaimana agar di akhir hayatnya, bisa menyempurnakan ajaran Islam dengan sebaik mungkin. Yaitu melaksanakan ibadah haji ke tanah suci.
Mereka sudah laksanakan berbagai tahap dari mulai proses pendaftaran, lalu pada tahun 2020 manasik haji dilakukan dari hari ke hari, baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten. Namun, pada tahap pemberangkatan ternyata Allah berkehendak lain, di mana tahun 2020 merupakan awal adanya pandemi Covid-19.
Akan tetapi kita harus tetap yakin bahwa yang namanya haji agar betul-betul merupakan panggilan dari Allah SWT. Tidak ada yang bisa mengintervensi ketika Allah sudah berkehendak. Maka dari itu pemerintah sudah melakukan berbagai macam ikhtiar.
Menteri Agama Republik Indonesia selaku koordinator penyelenggara haji sudah melakukan berbagai negosiasi agar pelaksanaan haji tetap berjalan dalam kondisi pandemi ini. Akan tetapi Allah berkehendak lain, tidak ada ada pemberangkatan sama sekali. Pemerintah Arab Saudi hanya membatasi 10.000 jamaah haji dari seluruh dunia, dengan melalui proses seleksi yang sangat ketat.
Kemudian bagaimana untuk menyikapi situasi dan kondisi yang semacam ini. Tentunya kita KBIHNU punya tugas kembali lagi untuk mengajarkan bahwa haji adalah betul-betul panggilan Allah SWT. Lambat laun kita sadarkan mereka bahwa ikhtiar manusia hanya bisa berusaha
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوْمٍ سُوٓءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُۥ ۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍ
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” QS. Ar-Rad; 11.
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang merubah. Ternyata ikhtiar manusia sudah luar biasa. Kemudian kita mulai melakukan bimbingan kembali, bagaimana untuk menumbuhkan semangat kerinduan yang sudah ada di seluruh calon jamaah di Kabupaten Cilacap khususnya; dan seluruh calon haji di manapun berada. Mereka pasti begitu merindukan untuk menjadi tamunya Allah SWT.
Haji 2021 dan 2022
Kemudian pada tahun 2021 proses persiapan kembali menumbuhkan semangat baru walaupun sudah banyak juga saudara-saudara kita, belum bisa melaksanakan ibadah haji. Ternyata Allah menghendaki lain, calon jamaah Kabupaten Cilacap berjumlah 940 menurut informasi yang kami terima terakhir sudah meninggal kurang lebih 100 calon jamaah.
Sehingga dengan adanya peristiwa ini semakin menggugah semangat kembali. Semakin mengingatkan kembali betapa rindunya untuk segera bisa menjadi tamu Allah SWT. Bimbingan dan sosialisasi dilakukan baik oleh Kementerian Agama dari tingkat pusat sampai dengan tingkat daerah. Demikian oleh Kelompok Bimbingan Ibadah Haji. Alhamdulillah jamaah bisa menyadari sepenuhnya walaupun dengan proses yang tidak mudah.
Semangat yang muncul kembali untuk menjadi tamu meskipun ternyata tahun 2021 pandemi konflik 19 belum berakhir. Oleh karena itu, tahun ini 2022 dengan harapan melihat perkembangan di tanah suci, baik di Mekkah maupun Madinah.
Dari Mulai dari dicabutnya kebijakan karantina dan tes PCR bagi mereka yang akan melaksanakan ibadah umroh. Mudah-mudahan ini merupakan isyarat bagi seluruh umat muslim yang ada di seruluh dunia, khususnya Kabupaten Cilacap. Mudah-mudahan Tahun 2022 ini pemberangkatan haji akan bisa dilaksanakan.
Hasil rapat terakhir yang kami lakukan dengan Kementerian Agama tingkat kabupaten, bahwa untuk bisa menyampaikan informasi terpenting ini. Baik informasi mengenai vaksin covid-19 maupun vaksin meningitis yang juga nampaknya sudah harus diulang lagi.
Tentunya kemarin disepakati bahwa sebelum adanya keputusan resmi dari pemerintah mengenai kuota yang diberikan oleh kerajaan Arab Saudi kepada Indonesia, kita tidak akan melangkah. Kami akan selalu berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk menanyakan berapa sebetulnya kuota yang diberikan untuk calon jamaah haji Kabupaten Cilacap. ketika jumlah kuota haji mencapai 100% mungkin itulah jawaban doa kita semuanya, setelah merindukan dua tahun berturut-turut.
Namun demikian berapa pun kuota yang diberikan oleh pemerintahan kerajaan Arab Saudi, akan kita tindaklanjuti dan sosialisasikan. Tentunya kita jadikan sebagai rujukan untuk bagaimana mengatur pemberangkatan haji.
Dari mulai kita membentuk Karu dan Karom, mempersiapkan tenaga-tenaga yang perlu kita persiapkan untuk mendampingi dan sekaligus kita akan melangkah untuk melaksanakan manasik massal. Oleh karena itu para Calon tamu Allah SWT, mudah-mudahan musibah Pandemi Covid-19 ini segera berakhir dan segera pemerintahan Kerajaan Arab Saudi memutuskan kuota jamaah haji untuk segera kami tindak lanjuti.