Inilah Kilasan Perayaan Hari Teater Sedunia, 27 Maret

NU Cilacap Online – 64 tahun silam tepatnya pada tanggal 27 Maret 1961 Institut Teater Internasional (ITI) Prancis serta komunitas teater internasional menggagas perayaan Hari Teater Sedunia. Inilah kilasan perayaan Hari Teater Sedunia, 27 Maret.

Pengertian Teater

Jauh di masa lalu teater merupakan hiburan paling populer di Yunani, dan terus hidup, mengalami perkembangan hingga berabad-abad kemudian.

Secara etimologis, teater berasal dari bahasa Inggris yaitu theatre dan bahasa Yunani yaitu theaomai. Theaomai memiliki arti melihat atau menyaksikan.

Maka teater berarti seni pertunjukan yang menggunakan pemain langsung yakni seorang aktor (laki-laki) atau aktris (perempuan).

Penyajian Teater

Teater menyajikan seni pertunjukan berdasarkan pengalaman peristiwa nyata atau imajiner di hadapan penonton secara langsung.

Para pemain teater yakni para aktor dan aktris mengkomunikasikan isi yang dinarasikan dalam suatu gerak pertunjukan, kepada penonton melalui kombinasi gerak bahasa tubuh dan vokal (pengucapan), lagu, musik, dan tarian.

Teater adalah seni pertunjukan yang dipentaskan secara langsung di mana aksi panggung pementasan ini diatur dan direncanakan dengan tepat hingga dapat menciptakan makna drama yang koheren dan signifikan.

Dalam pementasannya itulah seorang seniman dapat menyajikan ide, emosi cerita di hadapan penonton melalui akting, dialog, musik, tari, dan elemen artistik lainnya.

Tak ayal dalam berbagai pertunjukan teater banyak menampilkan ekspresi yang mengungkap nilai-nilai terkait isu politik, sosial, pendidikan dan lainnya.

Panggung Sandiwara

Maka tak berlebihan jika dunia teater ini disebut sebagai khazanah ilmu tertua yang mencerminkan ekspresi bahkan identitas karakter manusia dan kebudayaannya.

Meminjam istilah Harymawan Santosa (2008), tidak ada teater tanpa aktor, baik berwujud riil manusia maupun boneka, terungkap di layar maupun pertunjukan langsung yang dihadiri penonton, serta laku di dalamnya merupakan gambaran kehidupan bumi manusia.

Artinya teater merupakan seni pertunjukkan yang ditampilkan di atas pentas dan disaksikan oleh penonton. Sebagai Panggung Sandiwara.

Menukil dari modul Pengetahuan Teater 1: Sejarah dan Unsur Teater yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan teori teater juga berasal dari upacara agama primitif, nyanyian untuk menghormati pahlawan di kuburannya, dan berasal dari kegemaran manusia mendengarkan cerita.

Dengan demikian teater turut serta berperan dalam proses dinamika perkembangan jaman. Bahkan teater jadi medium pertunjukan untuk perdamaian dunia.

Hari Teater dan Budaya Perdamaian

Mengutip dari berbagai sumber, Hari Teater Sedunia (HTS) atau World Theatre Day diperingati setiap 27 Maret. Tahun ini, hari tersebut masih konsisten mengusung tema “Theatre and a Culture of Peace” atau “Teater dan Budaya Perdamaian.”

Dari sejarahnya, HTS diprakarsai Institut Teater Internasional (ITI) pada 1961. Dan pertama kali diperingatinya pada tahun 1962. Dengan tujuan merayakan nilai-nilai penting teater bagi kehidupan. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya teater dalam kehidupan.

Setiap tahun, ITI menunjuk seorang tokoh teater terkenal untuk menulis pesan Hari Teater Sedunia. Pesan ini kemudian dibacakan di berbagai negara dan panggung teater di seluruh dunia.

Tujuan dari pesan ini selain seruan kepada pemerintah untuk menghargai budaya dan mendukung teater, juga untuk menginspirasi dan memotivasi masyarakat teater agar dapat mempromosikan kesenian dan kebudayaan.

Pesan Hari Teater Sedunia pertama kali ditulis pada 1962 oleh seorang seniman Paris yang memiliki nama lengkap Jean Maurice Eugène Clément Cocteau ini lahir pada 5 Juli 1889 dan wafat pada 11 Oktober 1963.

Jean Cocteau (1889-1963) adalah penyair, dramawan dan salah satu seniman avant-garde terkemuka abad ke-20 dan sangat berpengaruh pada gerakan surealis dan Dadais.

National Observer menyatakan bahwa “dari generasi artistik yang keberaniannya melahirkan Seni Abad Kedua Puluh, Cocteau paling mendekati sosok manusia Renaisans”.

Maka sejak itu perayaan Hari Teater Sedunia, pada 27 Maret, telah dirayakan lebih dari 100 negara dengan berbagai kegiatan, seperti pertunjukan teater, workshop, dan seminar. (IHA).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button