Lesbumi NU Gelar Rakernas V; Berikut Tema dan Filosofi Logo

NU CILACAP ONLINE – Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama (LESBUMI NU), akan gelar Temu Seniman Dan Budayawan Muslimin Indonesia 2022 dalam kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-V pada 2-3 Desember 2022 di Perkampungan Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Berdasar surat resmi, kegiatan tersebut rencananya bakal dibuka secara langsung oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf. Selain Ketum PBNU, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI juga dijadwalkan hadir memberikan kata sambutan di depan peserta dari Lesbumi PWNU, PCINU seluruh dunia, hingga Lesbumi PCNU se-Indonesia.

Selanjutnya, rangkaian acara pembukaan Rakornas V Lesbumi NU dilanjutkan dengan menanam pohon pusaka, pementasan kesenian asli Betawi dan pementasan-pementasan kesenian dari seniman maupun budayawan dari berbagai wilayah maupun daerah.

Seminar pemikiran kebudayaan hingga sampai diskusi kelompok yang dihimpun akan berlangsung membedah warisan kearifan tradisional, seni rupa dan pertunjukan, perfilman nasional, serta manuskrip sastra dan literasi.

Pada akhir acara, sabtu 3 desember 2022, akan ditutup dengan pagelaran wayang kulit kontemporer oleh Seniman-seniman Lesbumi NU.

KH Abdullah Wong, Selaku Ketua SC dalam kepanitiaan penyelenggaraan Temu Seniman Budayawan Muslimin Indonesia tahun 2022 menjelaskan terkait tema yang disetujui para wali, filosofi dan makna logo resmi Rakernas V LESBUMI NU.

“Kegiatan ini mengangkat tema yakni “Tauhid Menumbuhkan Kebudayaan, Menyuburkan Pohon Kehidupan”.

Dia menjelaskan tema tersebut merupakan saripati, intisari dari gerakan kebudayaan Islam Nusantara yang dikenal dengan Saptawikrama LESBUMI NU. Saptawikrama maupun Tujuh kebijakan strategi kebudayaan Islam Nusantara ‘ala Ahlissunnah Wal Jamaah An-Nahdliyah tersebut menjadi langkah tempuh guna pemajuan kebudayaan nasional bahkan dunia.

Baca juga Inilah Filosofi logo Rakernas LP Maarif NU PBNU

Berikut Filosofi dan Makna Logo Rakernas V LESBUMI NU

1. Santri, seniman, budayawan Lesbumi diharapkan menjadi pohon kehidupan rindang yang menyejukkan, menaungi dan memberi keteduhan bagi apa dan siapapun yang berada di sekelilingnya.

2. Akar berupa tulisan hubb (حب) yang bermakna benih sekaligus cinta. Diharapkan, anggota Lesbumi selalu mandasari semua langkah dan karya-karyanya didasari Cinta kepada Allah.

3. Warna emas pada titik huruf ba, melambangkan kemuliaan dan keluhuran melalui karya penuh estetika.

4. Warna hijau muda pada pohon melambangkan semangat ijo royo-royo, kesuburan, dan kesegaran dalam berkhidmah kepada NU.

Sementara itu terkait berita cuaca, dia menambahkan, bahwa lokasi kegiatan di Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan belakangan ini dipenuhi hujan dan juga venue yang tidak satu gedung alias banyak area outdoor-nya.

“Maka pada para seniman budayawan, para peserta delegasi Rakernas V baik wilayah maupun cabang. Pada para tamu yang hendak inap, pada awak media yang terhormat dimohon untuk berkenan membawa: perlengkapan shalat, sleeping bag/selimut, payung/jas hujan, peralatan mandi, handuk, sandal, dan kebutuhan pribadi lainnya”. terangnya.

Selaku Ketua SC, Kiai Wong juga menghimbau kepada para seniman, budayawan, para delegasi Rakernas untuk melakukan penyebaran informasi, sebagai model diplomasi kebudayaan Islam Nusantara rahmatalil ‘alamin.

“Silakan untuk semua sahabat Seniman Budayawan Muslimin Indonesia dan para pengurus maupun delegasi wilayah dan cabang sedapat mungkin bisa meramaikan Rakernas V Lesbumi lewat media sosial”.

Kontributor : Chidir Amirullah
Editor : Imam Hamidi Antassalam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button