Hari Arafah: Keutamaan, Puasa, Doa dan Shadaqah
NU Cilacap Online – Hari Arafah memiliki keutamaan, di hari Arafah disunahkan puasa memperbanyak doa dan shadaqah. Berikut ini beberapa dalil amaliah ibadah di hari Arafah,
Hari Arafah
Ada bulan terakhir pada tiap tahun hijriyah atau kalender qomariyah yakni bulan Dzulhijjah / bulan besar, dalam sepuluh hari yang pertama menurut catatan sejarah ada beberapa hal yang istimewa, unik dan menarik.
5 hal menarik tentang Hari Arafah adalah,
- Lahirnya nabi Musa Alaihissalam dan lahirnya Nabi Isa Alaihissalam
- Allah SWT menutup pintu jahanam dan menutup pintu-pintu kesulitan serta membuka pintu-pintu kemudahan apalagi pada hari Arafah yaitu pada tanggal 9 Dzulhijjah,
- hari yang sangat istimewa sampai Rasulullah SAW bersabda bahwa hari Arafah itu bagaikan sepuluh ribu hari dalam keutamaannya.
- Hari Arafah yang merupakan puncak/inti rukun ibadah haji yakni wukuf. Jamaah haji seluruh dunia hadir pada hari tersebut di tanah Arafah, makkah al mukarromah.
- Pada hari Arafah Allah SWT mengampuni dan menganugerahi kepada seluruh orang-orang yang beriman baik yang sedang melaksanakan wukuf maupun yang tidak serta mengijabahi permohonan para ummat yang berdo’a. Terutama bagi yang mau membaca surat Al Ikhlas 1000 kali pada hari itu sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw ; barang siapa yang membaca QulhuwAllahu Ahad sampai selesai seribu kali pada hari Arafah maka, apa yang diminta akan dikabuklan.
Oleh sebab itu kami menghimbau kepada seluruh kaum muslimin wal muslimat minan nahdiyyin wanahdiyyat agar selalu peduli pada hari Arafah serta berkenan melaksanakan Istighotsah seribu Qulhu, baik secara pribadi maupun berjamaah.
Setelah itu kita berdo’a memohon kepada Allah SWT,; pertama untuk diri sendiri, keluarga, kerabat dan sahabat terutama kepada jamaah haji yang tergabung dalam KBIHNU agar diberi kesehatan jasmani dan ruhani, kekuatan lahir dan bathin, dimaafkan semua kesalahannya diampuni dari segala macam dosa dan dikabulkan apa yang diminta, niscaya kita akan mendapatkan balasan dari apa yang kita do’akan.
Baca Juga: Pidato Presiden Soekarno; Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945
Agar lebih khidmat dan mantap dalam melaksanakan kegiatan tersebut, Bersama ini kami nukilkan dalil-dalil dari al qur’an maupun hadist tentang HIKMAH dan FADLILLAH dalam bulan dzulhijjah sebagai berikut:
[1] Hikmah Sepuluh Hari Awal Dzulhijjah
وَالْفَجْرِ (١) وَلَيَالٍ عَشْرٍ (٢) وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ (٣) وَاللَّيْلِ إِذَا يَسْرِ (٤
demi fajar,2. dan malam yang sepuluh 3. dan yang genap dan yang ganjil, 4. dan malam bila berlalu.
وَجَاءَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُمَا – أَنَّ الْفَجْرَ: هُوَ الْمُحَرَّمُ, فَجْرُ السَّنَةِ. وَقِيْلَ: اَلْفَجْرُ فَجْرُ أَوَّلِ يَوْمٍ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ. قاله الضحاك بن مزاحم
Dari Ibnu ‘Abas ra: Sesungguhnya fajar itu muharom, waktu fajar dalm setahun, dan dikatakan fajarnya sepuluh awal bulan dzulhijjah
وَقِيْلَ: اَلْفَجْرُ فَجْرُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَلَيَالِ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ. رواه أبو الزبير عن جابر رضي الله تعالى عنه – مرفوعا بمعناه
Dan dikatakan bahwa fajar yang dimaksud adalah fajar hari ‘Arafah dan sepuluh malam pertama bulan dzul hijjah.
وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ قاَلَ: اَلشَّفْعِ يَوْمِ النَّحْرِ, وَالْوَتْرِ يَوْمِ عَرَفَةَ.
“ASSYF’I” maksudnya hari nahr (hari ‘idul adha) “WALWATRI” maksudnya hari Arafah
اِخْتَارَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ اَلزَّمَانُ اِلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ اَلْاَشْهُرُ الْحُرُمِ وَأَحَبُّ الْأَشْهُرِ اِلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ ذُو الْحِجَّةِ. ,أَحَبُّ ذِي الْحِجَّةِ اِلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ اَلْعَشْرُ الْأَوَّلُ
Allah memilih zaman pada bulan-bulan mulia, dan bulan yang dicintai oleh Allah adalah dzulhijjah, dan sepuluh awal dzulhijjah adalah yang lebih dicintai oleh Allah.
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ اْلأَيَّامِ. قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ وَلَا الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ؟ قَالَ: وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ.
“Tidaklah ada hari yang di mana amal sholeh yang dilakukan padanya lebih Allah cintai dari hari-hari ini (sepuluh pertama bulan Dzulhijjah), para Sahabat Bertanya: Wahai Rasulullah , Walaupun dibandingkan dengan jihad di jalan Allah? Beliau menjawab: Walaupun dengan jihad di jalan Allah kecuali seorang keluar berjihad dengan jiwa dan hartanya kemudian dia tidak kembali lagi dengan sesuatu pun.” [Shahih Bukhori: 969].
مَامِنْ اَيَامٍ أَفْضَلُ عِنْدَ اللهِ عَزَّ وَجلَّ وَلَا الْعَمَلُ فِيْهِنَّ أَحَبُّ اِلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هَذِهِ الْأَ يَّامِ, أَيَّامُ الْعَشَرِ, فَأَكْثِرُوْا فِيْهِنَّ مِنَ التَّهْلِيْلِ وَالتَّكْبِيْرِ فَأَنَّهَا أَيَّامُ تَهْلِيْلٍ وَتَكْبِيْرٍ وَذِكْرِاللهِ عَزَّ وَجَلَّ, وَإِنَّ صِيَامَ يَوْمٍ فِيْهَا يَعْدِلُ بِصِيَامِ سَنَةٍ, وَالْعَمَلُ فِيْهِنَّ يُضَاعَفُ بِسَبْعِمِائَةٍ.
Tidak ada hari yang lebih utama disisi Allah dan tidak ada amal perbuatan pada awal dzulhijjah yang lebih dicintai Allah dari pada hari ini yaitu sepuluh awal dzulhijjah oleh karena itu perbanyaklah membaca tahlil dan takbir karana bulan ini bulan tahlil, takbir dan dzikir kepada Allah ‘Azza wajalla, dan puasa satu hari pada sepuluh awal dzulhijjah sebanding dengan puasa setahun dan perbuatan baik pada sepuluh awal dzulhijjah
[2] Keutamaan Hari Arafah
Hari ‘Arafah memiliki keutamaan yang sangat banyak, seperti: Ia adalah hari yang disaksikan (Yaumul masyhuud) yang disebutkan dalam firman Allah:
وَشَاهِدٍ وَمَشْهُودٍ
Artinya: “Dan demi yang menyaksikan dan yang disaksikan”. [Al-Buruuj: 3]
Di dalamnya terdapat rukun haji yang paling utama yaitu wukuf, sebagaimana sabda Rasulullah :
الْحَجُّ عَرَفَةُ.
“Haji itu adalah (wukuf) di ‘Arafah”. (HR. At-Tirmidzi dan Abu Daud).
يُقَالُ فِي أَيَّامِ الْعَشَرِ : لِكُلِّ يَوْمٍ أَلْفُ يَوْمٍ , وَيَوْمُ عَرَفَةَ عَشْرَةُ آلَافِ يَوْمٍ. يَعْنِي فِي الْفَضْلِ.اخرجه البيهقي فى الشعبي
Dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik: Bahwa setiap hari pada sepuluh hari awal dzulhijjah itu bagaikan seribu hari, dan pada hari ‘Arafah itu bagaikan sepuluh ribu hari dalam keutamaanya.
Ummul Mu’minin Aisyah ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنْ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِي بِهِمْ الْمَلَائِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلَاءِ
“Tidak ada suatu hari yang Allah lebih banyak membebaskan seorang hamba dari api neraka melainkan hari Arafah. Sesungguh nya Allah mendekat dan berbangga dihadapan para malaikatNya seraya berkata, “Apa yang mereka inginkan? ( tentu Aku kabulkan) (HR Muslim 1348).
Dari Abdul Aziz bin Qais al ‘Abdi ia berkata :
سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ فُلَانٌ رَدِيفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَرَفَةَ قَالَ فَجَعَلَ الْفَتَى يُلَاحِظُ النِّسَاءَ وَيَنْظُرُ إِلَيْهِنَّ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ابْنَ أَخِي إِنَّ هَذَا يَوْمٌ مَنْ مَلَكَ فِيهِ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ وَلِسَانَهُ غُفِرَ لَهُ
Saya mendengar ibnu abbas berkata Fulan berjalan dibelakang Nabi Saw, pada hari Arafah, kemudian ada seorang pemuda yang memandang para wanita hingga ia terus menatapi wanita wanita itu, lantas Rasululloh bersabda kepadanya : wahai anak saudaraku sungguh hari ini merupakan hari orang yang memiliki pendengaran, penglihatan, dan ucapan yang senantiasa diampuni. HR. Ahmad dan Thabrani.
روي عن إبراهيم بن الحكم بن أبان حدثنـي أبي قال : حدثنـي فرقد يعنـي السبخي رحمة الله عليه قال: إِنَّ أَبْوَابَ السَّمَاءِ تُفْتَحُ كُلَّ لَيْلَةٍ ثَلَاثَ مَرَاتٍ وَفِي لَيْلَةِ الْجُمْعَةِ سَبْعَ مَرَاتٍ وَفِي لَيْلَةِ عَرَفَةَ تِسْعَ مَرَّا تٍ.
Diriwayatkan dari Ibrahim bin Hakam bin Haban, ayahku bercerita padaku bahwa: Aku dapat cerita dari Farqod yakni Subkhi, Ia berkata bahwa: sesungguhnya beberapa pintu langit terbuka setiap malam tiga kali, pada malam jum’at tujuh kali pada malam ‘Arafah sembilan kali.
جَاءَ أَنَّهُ يُسْتَجَابُ فِي هَذَا الْعَشَرِ اَلدُّعَاءَ كَمَا رُوِيَ عَنْ اَبِي مُوْسَى اَلْأَشْعَرِيِّ رضي الله تعالى عنه: إِنَّ الْأَ يَّامَ الْمَعْلُو مَاتِ هِيَ تِسْعُ ذِي الْحِجَّةِ غَيْرِ يَوْمِ النَّحْرِ , وَإِنَّهُ لَا يُرَدُّ فِيْهِنَّ الدُّعَاءُ وَكَيْفَ يُرَدُّ فِيْهِنَّ الدُّعَاءُ, وَفِيْهِنَّ يَوْمُ عَرَفَةَ , اَلذِّي رُوِيَ أَنَّهُ أَفْضَلُ أَيَّامِ الدُّ نْيَا, فِيْمَا خَرَجَهُ ابْنُ حِبَانِ فِي صَحِيْحِهِ مِنْ حَدِيْثِ جَابِرٍ.
Sesungguhnya doa pada sepuluh hari awal dzulijjah itu diijabahi, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abi Musa Al-Asy’ari, ra: Bahwa hari yang telah dimaklumi maksudnya yaitu tanggal 9 dzulhijjah bukan tanggal 10 dzulhijjah, dan sesungguhnya doa pada hari tersebut tidak ditolak, bagaimana doa ditolak sedangkan di dalamnya ada hari ‘Arafah, yang telah diriwayatkan bahwa hari ‘Arafah itu merupakan hari yang paling utama di dunia. Seperti pernyataan yang dikeluarkan oleh Ibnu Hiban dalam shohih-nya dari hadis Jabir, ra
عَن ابن عمر رضي الله تعالى عنهما سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: لَايَبْقَى أَحَدٌ يَوْمَ عَرَفَةَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ إِيْمَانٍ إِلاَّغَفَرَاللهُ لَهُ. فَقَالَ رَجُلٌ : لِأَهْلِ مُعَرَّفٍ يَا رَسُولَ اللهِ أَمْ لِلنَّاسِ عَامَّةً قَالَ لاَ بَلْ لِلنَّاسِ عَامَّةً يَعْنِي لِمَنْ وَقَفَ بِعَرَفَةَ وَمَنْ لَمْ يَقِفْ بِهَا. رواه عبد بن حميد. الكتاب : إتحاف الخيرة المهرة المؤلف : أحمد بن أبي بكر بن إسماعيل البوصيري : جزء 3 ص 215
Dari Ibnu Umar, ra, aku mendengar Rasulullah SAW Beliau bersabda: tidak ada seseorang pada hari ‘Arafah yang di dalam hatinya terdapat keimanan walaupun seberat dzarroh, melainkan Allah SWT telah mengampuninya. Lalu ada seseorang bertanya kepada Rasulullah: ampunan itu untuk orang yang sedang wukuf di ‘Arafah/ hajji, atau untuk seluruh manusia? Rasulullah menjawab bukan hanya orang yang di ‘Arafah saja akan tetapi ampunan itu untuk semua manusia yang beriman.
[3] Puasa Pada Hari Arafah
Di antara amalan yang utama adalah puasa ‘Arafah yaitu di hari kesembilan di saat para jama’ah haji wukuf di ‘Arafah, yang mana ia memiliki pahala yang sangat besar yaitu dihapusnya dosa seorang hamba selama 2 tahun, tahun yang telah lalu dan yang akan datang. Sebagaimana sabda Rasulullah :
عن ابن عباس رضي الله تعالى عنهما قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: كُلُّ يَوْمٍ مِنْ أَيَّامِ الْعَشَرِ يَعْدِلُ بِصَوْ مِهِ سَنَةً, وَعَرَفَةَ بِسَنَتَيْنِ , وَعَا شُوْرَاءَ سَنَةً , وَلَيْلَةَ جَمْعٍ تَعْدِلُ بِلَيْلَةِ الْقَدَرِ.
Puasa sehari pada sepuluh awal dzulhijjah bisa sebanding dengan puasa setahun, puasa pada hario ‘Arafah seperti puasa dua tahun, puasa ‘asuro seperti puasa setahun, dan ibadah pada 17 Rhomadlon sebanding dengan lailatul qadar.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : مَنْ صَامَ أَيَّامِ الْعَشْرِ كُتِبَ لَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ صَوْمَ سَنَةٍ غَيْرَ عَرَفَةَ, فَإِنَّهُ مَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ كُتِبَ لَهُ صَوْمَ سَنَتَيْنِ. ذكره الذهبي في الميزان
Rasulullah SAW bersabda: barang siapa puasa pada sepuluh awal dzulhijjah dicatat baginya setiap hari puasa setahun selain ‘Arafah, karena sesungguhnya puasa di hari ‘Arafah itu dicatat puasa dua tahun.
Rasulullah SAW bersabda:
…صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَـفّــِرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهَا وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهَا…
“…Puasa pada hari ‘Arafah aku berharap kepada Allah agar menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang…” [HR. Muslim II/818 hadits 1162] .
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: صَوْمُ أَيَّامِ الْعَشَرِ مِنْ ذِي الْحِجَّةِ كُلَّ يَوْمٍ كَفَارَةُ شَهْرٍ, وَصَوْمُ يَوْمِ التَّرْ وِيَةِ كَفَارَةُ سَنَةٍ, وَصَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ كَفَارَةُ سَنَتَيْنِ.
Rasulullah SAW bersabda: puasa pada sepuluh awal dzulhijjah setiap harinya bisa untuk melebur kesalahan sebulan, puasa pada hari tarwiyah (Tanggal 8) bisa melebur dosa setahun dan puasa pada hari ‘Arafah (Tanggal 9) bisa melebur dosa dua tahun.
[4] Shadaqah di Hari Arafah
Al Hakim Abu Abdulloh at Tirmidzi menyebutkan dalam kitab” asrorul Hajji ”
عَنِ النَّبِى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ تَصَدَّقَ فِيْ يَوْمِ عَرَفَةَ اِحْتِسَابًا قَبِلَ اللهَ تَعَالَى مِنْهُ, وَكَانَ كَمَنْ أَدْرَكَ مَا فَاتَهُ مِنْ صَدَقَاتِ السَّنَةِ
Barangsiapa yang shadaqah pada hari Arafah maka Allah akan menerimanya. dan shadaqah tersebut bisa memenuhi sebagai mana shadaqah setahun yang telah lewat.
[5] QulhuwAllahu Ahad Pada Hari Arafah
Dalam Kitab TUHFATUL AHWADZI li Syarhi sunan at turmudzi Juz .7 hal 214 Menjelaskan sebagai berikut :
وَأَمَّا حَدِيثُ اِبْنِ عُمَرَ فَأَخْرَجَهُ أَبُو الشَّيْخِ عَنْهُ مَرْفُوعًا:”مَنْ قَرَأَ{قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ} عَشِيَّةَ عَرَفَةَ أَلْفَ مَرَّةٍ أَعْطَاهُ اللَّهُ مَا سَأَلَ ” تحفة الأحواذى لشرح سنن الترمذى جز 7 صحفة 214
Artinya : Siapa saja yang membaca Qulhuwalloohuahad dan seterus nya sampai waktu gelapnya Arafah, 1000x maka akan dikasih apa yang diminta (HR. Abu Syaih)
Dalam Kitab HASYIYAH AL JAMAL Juz 9 hal 251 Menjelaskan sebagai berikut :
وَرَوَى الْمُسْتَغْفِرِيُّ خَبَرَ { مَنْ قَرَأَ { قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ } أَلْفَ مَرَّةٍ يَوْمَ عَرَفَةَ أُعْطِيَ مَا سَأَلَ } حاشية الجمال جز 9 صحفة 251
Artinya : Siapa saja yang membaca Qulhuwalloohuahad dan seterus nya 1000x pada hari ‘Arafah maka akan dikasih apa yang diminta. HR. Al Mustaghfirii.
Dalam kitab FAIDHUL QODIR juz 6 hal. 264 menjelaskan sebagai berikut :
(مَنْ قَرَأَ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ أَلْفَ مَرَّةٍ فَقَدْ اشْتَرَى نَفْسه من الله) أي يجعل الله ثواب قراءتها عتقه من النار وروى أبو الشيخ [ ابن حبان ] عن ابن عمر مَنْ قَرَأَ { قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ } عَشِيَّةَ عَرَفَةَ أَلْفَ مَرَّةٍ أَعْطَاهُ اللَّهُ مَا سَأَلَ(فيض القدير جز 6 صحفة 264)
Siapa saja yang membaca Qulhuwalloohuahad dan seterus nya 1000x sungguh dirinya dibeli Allah”maksudnya Allah menjadikan pahala membaca nya membebaskan dari api neraka”.Dan Riwayat. Abu syaih (Ibnu Hiban) dari ibnu umar “Siapa saja yang membaca Qulhuwalloohuahad dan seterus nya sampai waktu gelapnya Arafah,1000x pada hari ‘Arafah maka akan dikasih apa yang diminta”
[6] Doa Arafah
قال رسول الله – صلى الله عليه وسلم يقول الله تبارك وتعالى: إِذَا شَغَلَ عَبْدِي بِذِكْرِى عَنْ مَسْأَلَتِيْ أَعْطَيْتُهُ أَفْضَلَ مَا أُعْطِيَ السَّائِلِيْنَ
Rasulullah Saw bersabda bahwa Allah berfirman “Jika seorang hamba sibuk berdzikir kepada Ku maka ia akan Ku beri sebaik baik apa yang Ku berikan kepada orang yang memohon”
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِي لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ اخرجه الترمذى.
Sesungguhnya Nabi Saw Bersabda “sebaik baik doa adalah doa pada hari Arafah dan sebaik baik ucapanku dan para Nabi sebelumku yaitu Ucapan dzikir yang artinya Tidak ada Tuhan selain Allah Tunggal tidak ada sekutu baginya milikNya segala Kekuasaan milikNya segala Pujian Dadalah yang maha kuasa atas segala sesuatu. HR. At Tirmidzi.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :عَامَةُ دُعَائِيْ وَدُعَاءُ الْأَنْبِيَاءِ قَبْلِيْ عَشِيَةَ عَرَفَةَ : لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِير
Rasululloh Saw Bersabda Umumnya doaku dan doanya para Nabi Sebelumku pada gelapnya hari Arafah yaitu :Dzikir yang artinya Tidak ada Tuhan selain Allah Tunggal tidak ada sekutu baginya milikNya segala Kekuasaan milikNya segala Pujian Dadalah yang maha kuasa atas segala sesuatu.
[7] Doa Seorang Muslim Kepada Saudaranya
Dalam kitab musnad Ahmad Bin Hambal menyebutkan:
إِنَّ دَعْوَةَ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ مُسْتَجَابَةٌ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ بِهِ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ – رواه أحمد
Sesungguhnya doa seorang muslim kepada sesama muslim itu mustajabah meskipun nampak tidak kelihatan, dalam pandangan mata di sekitar kepalanya ada malaikat yang tugasi untuk mengantar doa tersebut, ketika ia berdoa kepada saudara sesama muslim dengan kebaikan maka malaikat menjawab amiin, begitu pula engkau mendapat balasan doa tersebut.
Dalam kitab fathul baari menyebutkan sebagai berikut:
وعن ابن عباس رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: خَمْسُ دَعْوَاتٍ لَاتُرَدُّ: دَعْوَةُ الْحَاجِ حَتَى يَصْدُرَ وَدَعْوَةُ الْغَازِيُ حَتَى يَرْجِعَ, وَدَعَوَاةُ الْمَظْلُوْمِ حَتَى يُنْصَرَ, وَدَعْوَةُ الْمَرِيْضِ حَتَى يَبْرَأَ, وَدَعْوَةُ الْأَخِ لِأَخِيْهِ بِالْغَيْبِ. اَسْرَعُ هَؤُلَاءِ الدَّعوَاتِ اِجَابَةً دَعْوَةُ الْأَخِ لِأَخِيْهِ بِالْغَيْبِ.رواه الطبري
Dari ibnu ‘Abas, ra, berkata: Rasulullah SAW bersabda: lima macam doa tidak akan ditolak, yaitu: doanya jamaah haji yang mabrur hingga pulang, doanya orang yang berjuang fisabilillah hingga kembali, doanya orang yang teraniaya hingga dapat pertolongan, doanya orang sakit hingga sembuh dan doanya saudara sesama saudaranya dengan ghoib(tidak nampak). Di antara lima macam doa tersebut yang paling cepat dikabulkan yaitu doanya saudara kepada saudaranya dengan ghoib.