Ganjar Pranowo: “Kepala Desa Sudah Mampu Menangani Covid-19”
NU CILACAP ONLINE – “Para Kepala Desa di Cilacap sudah mampu menangani Covid-19 dan pelaksanaan Jogo Tonggo dengan baik. Bahkan, semua kades juga melaporkan telah mengoptimalkan anggaran 8 persen dari dana desa untuk penanganan pandemi”, demikian ungkap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Ganjar mengungkap hal itu pada Rembug Desa di Pendapa Kabupaten Cilacap, Kamis, 22 Juli 2021. Rembug Desa edisi spesial ketiga itu diikuti 227 kepala desa (kades/lurah) se-Kabupaten Cilacap.
Upaya memupuk kesadaran warga desa untuk menaati protokol kesehatan (prokes) bukanlah perkara mudah. Kesulitan mengedukasi warga menjadi satu dari sekian persoalan dalam penanganan Covid-19. Hal itu juga dirasakan oleh para kepala desa di Kabupaten Cilacap. Mereka melaporkan persoalan itu kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Kades Sindangsari, Majenang Amid mengatakan rata-rata warganya sudah merasa jenuh bermasker. “Mereka beralasan karena aktivitasnya di sawah jadi merasa bebas tidak pakai masker,” ujarnya membuat warga net terpingkal seraya tertawa.
Hal serupa juga dialami Kades Karangtengah, Suhartono dan Kades Pesawahan, Wasito. Meski sudah sering diedukasi dan disosialisasi, namun sekitar 50 persen warganya tidak taat prokes.
“Sulit sekali memberikan penyadaran pada masyarakat untuk menerapkan prokes. Sulit sekali. Padahal kami sudah keliling membagikan masker dan sosialisasi,” kata Suhartono.
Tak hanya soal ketaatan prokes, beragam persoalan lain juga disampaikan oleh kades-kades se-Cilacap pada Ganjar. Di antaranya ada masyarakat yang tidak percaya dengan Covid-19 dan tidak percaya vaksin.
Ada pula kades yang wadul soal kesulitan menata pasar, meminta izin membuka tempat pariwisata hingga meminta vaksin dan meminta tambahan tenaga medis.
“Kami minta bantuan vaksin Pak. Ada banyak warga kami yang ingin kerja ke luar negeri. Syaratnya harus divaksin. Kami sudah menghubungi Puskesmas tapi belum ada jawaban. Kami mohon agar ini dibantu pak,” kata Kades Karangturi, Misar.
Merespons aduan-aduan itu, Ganjar memerintahkan camat, babinsa/bhabinkamtibmas untuk terjun langsung membantu edukasi. Selain itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jateng Yulianto Prabowo dan Dinas Kesehatan Cilacap juga diminta segera menindaklanjuti kebutuhan di tingkat desa.
“Ini catatan buat kita semua dan kita harus bantu. Camat, Babinsa/Bhabinkamtibmas serta Dinkes harus turun membantu memberikan edukasi. Kalau perlu dengan testimoni-testimoni yang baik,” tuturnya.
“Tolong pak Yuli (Kadinkes) dicatat dan segera ditindaklanjuti ya, itu dibantu warganya apakah vaksin dan tenaga kesehatan,” ucap Ganjar.
Menurut Ganjar, Para kepala desa di Cilacap sudah mampu menangani Covid-19 dan pelaksanaan Jogo Tonggo dengan baik. Bahkan, semua kades juga melaporkan telah mengoptimalkan anggaran 8 persen dari dana desa untuk penanganan pandemi.
“Tadi saya tes, mereka paham berapa yang sakit, berapa ibu hamil, berapa yang risiko tinggi. Tahu detil, bahkan presisi. Maka kalau nanti ada bantuan-bantuan dari pemerintah termasuk obat dari TNI/Polri, saya minta kades-kades itu diajak bicara, karena mengetahui persis kondisi di wilayahnya,” ujarnya.
Ganjar Pranowo menyatakan, rembug desa memang bertujuan menggali persoalan faktual di masyarakat. Menurutnya Pandemi Covid-19 tidak bisa dilawan hanya dengan data yang dilaporkan pejabat. Namun harus didahului dengan mendengar suara warga masyarakat desa.