Negeri Oplosan
Oleh KH Henry Sutopo

NU Cilacap Online – Di Negeri Oplosan yang namanya Kreativitas tidak pernah mengenal batas. Segala sesuatu bisa dioplos, dicampur, dan dikombinasikan hingga menghasilkan sesuatu yang baru—entah itu lebih nikmat atau justru mematikan. Dari warung pinggir jalan hingga kursi-kursi kekuasaan, Inilah Negeri Oplosan.
Publik telanjur kehilangan trust sekalipun istilah oplosan itu disanggah oleh Pengopolos dengan kata blending. Istilah oplosan dan blending dalam bahasa publik tetap saja artinya mencampur.
Kata ”oplosan” tidak asing bagi masyarakat kita. Secara etimologis kata ”oplosan” diserap dari bahasa Belanda oplossen yang artinya melarutkan atau mencairkan. Dalam konteks kimia, “oplossen” merujuk pada proses suatu zat (biasanya padat) larut dalam pelarut (biasanya cairan) untuk membentuk larutan.
Dalam konteks bahasa Indonesia, kata ”oplosan” lebih umum digunakan merujuk pada campuran, terutama dalam konteks minuman beralkohol yang dicampur dengan bahan lain. Penggunaan kata oplosan bermakna negatif.
Di negeri ini bukan hanya minuman, makanan, beras oplosan. bahkan bahan bakar minyak (BBM), pesawat, kapal laut dan semua hasil oplosan, yang tua diremajakan jadi muda.
Peringatan Al Qur’an
Al Qur’an adalah Petunjuk paling terpercaya lengkap dan pasti benar.
QS Albaqoroh 42
ولا تلبسوا الحق بالباطل وتكتموا الحق وانتم تعلمون
Dan janganlah kamu mencampur adukkan kebenaran dengan kebatilan dan jangan kamu sembunyikan kebenaran sedang kamu mengetahui.
Di luar Tafsir Ayat tersebut bermakna bahwa segala sesuatu harus ditunjukkan sesuai aslinya tidak boleh dicampur aduk atau dioplos.
Negara Indonesia dengan jumlah terbanyak umat islamnya di Dunia dikenal sebagai Bangsa Ahli Meng oplos.
Apa saja yang ada di Negeri Indonesia bisa dioplos untuk nilai tambah dan keuntungan mulai dari Beras Oplosan sampai Pertamax Oplosan.
Tukang Oplosan sebenarnya sudah tahu bahwa tindakan meng oplos adalah kejahatan kecuali mengoplos Cat agar muncul warna sesuai keinginan atau Penjual Es Buah mengoplos irisan aneka Buah dengan Sirup dan Es agar menjadi Minuman Segar.
Saking hobinya dengan serba oplosan Orang Indonesia ada yang keseharian harus tergantung dengan Minuman OPLOSAN.
Di Indonesia banyak Undang-undang yang dibuat oleh Wakil Rakyat bukan murni untuk kepentingan Rakyat tetapi hasil Oplosan dengan kepentingan Oligarki pemilik Modal tentunya yang dirugikan adalah Rakyat tetapi Wakilnya tidak peduli yang penting dapat Cuan dari yang nitip Oplosan Undang-undang tersebut.
Fitrah Manusia diciptakan oleh Tuhan YME dengan hati dan pikiran bersih tetapi karena dioplos dengan hati pikiran Syetan maka muncullah Koruptor yang sangat merugikan Rakyat.
Tidak terbayangkan! para Koruptor Pengoplos Pertamax yang merugikan Negara Ratusan Triliun besok di Neraka akan dibakar di atas Lautan Pertamax Oplosan yang panasnya dilipat gandakan.
Ya Allah ampunilah Dosa mereka… Berilah kesadaran mereka untuk mengembalikan Uang hasil Korupsi… Berilah mereka keberanian untuk mengatakan bahwa Uang hasil korupsi itu sebagian untuk Biaya Pilpres jika memang benar.
Ya Allah… Jadikanlah Negeri yang Merdeka karena Rahmat Mu ini Negeri yang penuh Berkah dan Maghfirah bukan Negeri Oplosan…
1 Ramadhan 1446 Hijriah.
Penulis tinggal di Lingkungan Pesantren Krapyak Yogyakarta.