Nasihat Untuk Fatimah Azzahra, Putri Kesayangan Rosululloh

NU CILACAP ONLINE – Ada kisah menarik dari seorang Fatimah Azzahra yang menjadikan Rasulullah SAW, sang ayah, harus memberikan nasihat panjang kepada putrinya tersebut

Siapa yang tak kenal putri kesayangan Rasulullah ﷺۨ, dialah Fatimah Azzahra. Dialah permata hati sang nabi. .

Suatu ketika ia pernah mengadu kepada sang ayah ketika sang ayah berkunjung ke rumahnya. Kebetulan ketika itu suaminya Ali bin Abi Thalib Ra sedang tidak ada di rumah.

Betapa kagetnya nabi Muhammad Saw saat mendapati putri kesayangannya menangis sambil menggiling gandum di atas sebuah penggilingan yang terbuat dari batu.

“Kenapa engkau menangis wahai Fatimah?” tanya Rasulullah.

Maka dengan jujur Fatimah pun bercerita bahwa dirinya merasa sangat letih dengan berbagai tugas rumah tangganya.

“Ayah, aku menangis karena harus mengerjakan tugas rumah tangga yang sangat berat. Tidak bisakah ayah meminta kepada Ali agar membelikan budak Perempuan untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga?” Tutur Fatimah dengan hati-hati.

Baca juga Rahasia Mendidik Anak Shaleh Ala Gus Miftah

Mendengar perkataan putrinya, Rasulullah ﷺۨ mendekati penggilingan gandum. Lantas ia mengambil penggilingan gandum itu dengan mengucap basmalah.

Ajaib. Atas ijin Allah, batu penggilingan itu berputar dengan sendirinya bahkan bertasbih kepada Allah.

Baca juga Kebutuhan Menulis Anak Muda di Masa Kini, Seperti Apa?

Ketika merasa bahwa pekerjaan itu telah selesai, Rosul pun memeritahkan batu itu untuk diam. Atas seijin Allah batu penggilingan itu pun berhenti.

Akan tetapi tak lama kemudia, batu itu berbicara dengn fasih kepada rosul.

“Wahai Rasulullah ﷺۨ, jika engkau memintaku menggiling gandum di barat dan timur, maka aku akan melakukannya dengan senang hati. Karena aku pernah mendengar dalam firman Allah,”.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS Attahrim:6)

Maka aku sungguh takut jika menjadi batu yang menghuni neraka,” katanya.

“Bergembiralah, karena engkau termasuk batu yang akan menjadi istana Fatimah di syurga kelak,” kata Nabi.

Pahala memasak untuk suami dan anak

Setelah itu Rasulullah ﷺۨ mendekati Fatimah dan memberikan nasihat terkait permintaan Fatimah kepadanya.

“Putriku Fatimah, jika Allah berkehendak niscaya batu itu dapat bergerak sendiri untukmu. Akan tetapi Allah ingin menuliskan kebaikan kepadamu, menghapus kejelakan darimu, dan mengangkat derajatmu karena menggiling gandum dengan tanganmu sendiri. Tahukah kamu, siapapun Wanita yang memasak untuk suami dan anak-anaknya, maka Allah akan menuliskan baginya setiap biji yang dimasaknya satu kebaikan dan menghapusnya darinya satu keburukan, dan mengangkat baginya derajat,” kata Rosul.

Baca juga Dzuljannah, Kuda Kesayangan Sayyidina Husein RA

Masyaallah, sebuah nasihat yang menggetarkan hati. Membuat Fatimah mengubur dalam-dalam keinginanya membeli seorang budak.

Amalan agar diringankan beban

Tak sampai di situ, Rasulullah ﷺۨ kemudian memberikan sebuah nasihat yang juga sangat menggugah. Di mana nasihat itu menunjukkan bahwa dengan menautkan hati kepada Allah, maka segala urusan akan dipermudah.

“Maukan kalian kuberitahu sesuatu yang yang lebih berharga dari apa yang kamu minta kepadaku? Maka bacalah tasbih (subhanalloh) 10 kali setiap selesai shalat, tahmid (alhamdulillah) 10 kali, dan takbir (allohu akbar) 10 kali. Dan Ketika hendak tidur bacalah tasbih 33 kali, tahmid 30 kali dan takbir 34 kali.

Baca juga Sukses Lahir dan Batin dengan Dzikir

Inilah kisah yang sangat menginspirasi. Manusiawi jika seorang ibu rumah tangga merasakan lelah dan letih dengan pekerjaan rumah tangga yang seolah tidak ada habisnya.

Akan tetapi Rasulullah ﷺۨ mengajarkan kepada kita melalui kisah putrinya. Bahwa semua itu ternyata berbuah syurga jika kita melakukannya dengan Ikhlas karena Allah. (Disarikan dari Kitab Uqudullujain)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button