KH Ahmad Fakih; Makna Fitrah Di Hari Raya Idul Fitri

NU Cilacap Online- Makna Fitrah di hari Raya Idul Fitri adalah menjadi pribadi yang bersih serta ibadah tetap terjaga. Demikian penjelas Pengasuh Pesantren Hidayatul Mubtadiin Sidareja KH Ahmad Fakih pada acara halal bihalal Ranting NU Pucung Lor Kecamatan Kroya, Sabtu (20/4/2024).

Dalam Tausiyahnya KH Ahmad Fakih menjelaskan tentang pelebur dosa. Ada pelebur dosa harian yaitu dengan sholat 5 waktu. Kemudian pelebur dosa mingguan khususnya untuk para kaum laki-laki dengan Sholat Jumat dan pelebur dosa tahunan yaitu haji ke Baitullah.

KH Ahmad Fakih juga menjelaskan tingkatan orang berpuasa mulai dari berpuasa dalam arti hanya menahan lapar dan dahaga.

“Berpuasa dalam arti bukan hanya menahan lapar dan dahaga tetapi menahan anggota tubuh untuk tidak berbuat hal-hal yang mengurangi/menghilangkan pahala puasa dan Tingakatan para wali bukan hanya menahan hal-hal yang sudah di jelaskan tadi tetapi sudah dititik merasakan kenikmatan berpuasa,” kata kiai Fakih.

Menyinggung nilai fitrah, yang mana setelah satu bulan lamanya menjalankan puasa kita sebagai umat Islam menjadi pribadi yang ”bersih dan juga harum”, sholat tetap terjaga, dan menghindari ghibah.

Baca juga Halal Bihalal JRA Adipala Eratkan Silaturahim Antar Anggota

Halal Bihalal dan Haul Massal

Pada kesempatan syawal 1445 H, setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa Ramadhan, Ranting NU Pucung Lor memanfaatkan momentum besar ini untuk menyebarkan maaf, menguatkan silaturrahmi dan menyucikan hati demi meraih kemenangan idul fitri.

Acara ini dilaksanakan pada tanggal 12 syawal 1445 H dikemas dengan acara halal bihalal dan haul masal. Pada agenda haul masal ini, sebagaimana pada umumnya dimanfaatkan untuk mengirim do’a kepada arwah kaum muslimin/ah.

Ketua panitia Firdaus Mukti, S.Pd. dalam laporannya mengatakan kurang lebih 3500 arwah didoakan dan dengan harapan pahala para almarhum tetap mengalir. Halal bihalal ini sendiri adalah rutinan tiap tahun.

“Acara halal bihalal dan haul masal yang dilakukan ini merupakan acara rutin NU Ranting Pucung Lor dimana pada tahun sebelumnya dilaksanakan di dusun Babakan. Tahun depan direncanakan akan diadakan kembali di dusun Sigong,” kata Firdaus.

Kepala Desa Pucung Lor Adiran; pada kesempatan sambutannya berharap acara silaturrahmi dan saling memaafkan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat.

“Karena output dari kedua hal tersebut mengarah pada kelancaran rizki dan keberkahan umur,” kata Adiran. Dalam kesempatan ini pula akrabnya menghimbau masyarakat Pucung Lor senantiasa hidup bersih supaya terhindar dari wabah.

Sedangkan pengurus Ranting NU Pucung Lor dalam sambutannya yang disampaikan oleh Rais Syuriyah K.H Qomarun, S.Pd, mengucapkan terimakasih kepada penyelenggara dalam hal Ini pengurus NU Pucung Lor dan banomnya serta masyarakat semua. Selain menyampaikan maaf juga berpesan supaya senantiasa belajar dan mau mengambil pelajaran.

Baca juga Halal Bihalal Dan Baiat Tarekat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah

Peresmian Masjid Manarul Huda

Acara Halal Bihalal dan Haul Masal ini sekaligus peresmian Masjid Manarul Huda. Beliau juga menyampaikan supaya kita mau meramaikan masjid.

Masjid Manarul Huda setelah dipugar pada tahun 2022 dan difungsikan kembali tahun 2024 merupakan masjid tipologi Masjid Jami, awal dibangun tahun 1983 dipelopori oleh K.H Marzuki, H. Tahir, H. Mustofa Dul Kasan, K Muthohar Aziz yang mendapat dukungan masyarakat Pucung Lor dan sekitarnya.

Baca juga Halal Bihalal Dan Rapat Pengurus JRA Cilacap

Begitu juga pada masa pemugarannya, biaya yang digunakan hasil dari masyarakat Pucung Lor dan sekitarnya bahkan donasi dari handai taulan yang sedang mencari rizki di negara lain. Dari sinilah sebetulnya perwujudan memakmurkan masjid sangat nampak bagi masyarakat Pucung Lor.

Kontributor: Ahmad Muhlasin
Editor: Naeli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button