Waspadai Hal-Hal Yang Membatalkan Pahala Puasa

Dalam puasa ini kita diperintahkan untuk meninggalkan dua hal, yaitu meninggalkan sesuatu yang membatalkan puasa dan juga meninggalkan sesuatu yang membatalkan pahala puasa.
Seringkali kita berbicara hal-hal yang membatalkan puasa hanya berhenti pada aspek fisik. Tidak makan, tidak minum, tidak muntah dengan sengaja dan seterusnya. Artinya kita hanya memperhatikan hal-hal yang membatalkan puasa tapi hanya dari segi ibadah puasa itu sendiri.
Kita lupa bahwa puasa yang kita lakukan tentu diharapkan tidak hanya mendapatkan lapar ataupun haus. Tapi lebih dari itu adalah dalam menjalankan puasa kita menginginkan puasa itu menjadi wasilah bagi kita untuk mendapatkan ridho dan rahmat dari Allah subhanahu wa ta’ala.
Artinya puasa itu tidak hanya lapar dan haus yang kita dapatkan, tetapi lebih dari itu adalah pahala. Lebih-lebih lagi ada ridho dari Allah subhanahu wa ta’ala.
Sehingga untuk mendapatkan pahala ataupun untuk mendapatkan ridlo dari Allah, dengan puasa itu tentu kita tidak cukup hanya memperhatikan hal-hal yang membatalkan puasa dari segi fisik saja seperti tidak makan, tidak minum, meninggalkan hubungan suami-istri, dan seterusnya.
5 Hal Yang Membatalkan Pahala Puasa
Jika dilihat dari pandangan aspek fiqih hal tersebut sudah sah. Akan tetapi kita tidak cukup berhenti hanya puasa kita adalah sah. Dalam hadis riwayat Ad-Dailami, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Ada 5 perkara yang membatalkan pahala orang yang berpuasa, yaitu (1) berdusta; (2) berghibah; (3) mengadu domba; (4) bersumpah palsu; (5) memandang dengan syahwat.
Adapun lima hal yang bisa membatalkan pahala puasa kita pertama adalah al-kazibu, al-kazibu ini artinya dusta. Nabi kita itu terkenal dengan julukan al-amin. Beliau itu seumur hidup tidak pernah berdusta.
Bahkan ketika bergurau itu pun beliau tidak pernah berdusta artinya jujur ini menjadi sesuatu yang penting dalam kita menjalankan ibadah puasa. Artinya dusta ini bisa membatalkan pahala dari puasa yang kita jalankan itu yang pertama sehingga kita harus hati-hati jangan sampai kita berpuasa tapi lisan kita mudah untuk mengatakan sesuatu yang tidak sebenarnya.
Baca juga
- Bagaimana Cara Mengajukan Pembatalan Pendaftaran Haji?
- Fidyah Puasa Ramadhan dan Ketentuannya Sesuai Fiqih
Kemudian yang kedua hal yang bisa membatalkan pahala puasa kita adalah Al-ghibatu atau dalam bahasa kita itu namanya menggunjing. Menggunjing yang dapat membatalkan ibadah puasa kita tentu menggunjing yang tujuannya adalah untuk sekedar menceritakan kesalahan orang lain.
Jika ada orang lain berbuat salah kemudian kita bicarakan setiap hari atau terus-menerus. Entah itu tetangga kita, saudara kita, atau teman kita. Mereka berbuat salah justru kita malah senang karena kita punya kesempatan untuk menggunjing. Kita punya kesempatan untuk menceritakan kesalahan orang lain di didepan teman kita atau di depan orang lain.
Dalam hal ini kita harus hati-hati. Artinya kita berpuasa jangan sampai kita batalkan pahala puasa kita dengan menggunjing. Oleh karena itu harus sangat hati-hati manakala kita mungkin sedang ngobrol asyik dengan teman tiba-tiba terbesit ataupun terucap keburukan-keburukan orang lain maka kita harus langsung sadar bahwa kita sedang berpuasa.
Artinya puasanya sebenarnya latihan. Bukan berarti ketika tidak puasa itu boleh. Tetapi ketika tidak puasa itu tidak boleh apalagi ketika puasa. Karena menggunjing atau bergosip itu bisa membatalkan bisa mengurangi pahala kita, bahkan bisa membatalkan pahala kita. Oleh karena itu, ketika kita tanpa sadar menceritakan kejelekan orang lain langsung kita hentikan dan kemudian ucapkan istighfar, astaghfirullahaladzim.
Kemudian yang berikutnya ini yang ketiga hal yang bisa membatalkan pahala seseorang yang berpuasa adalah an-namiimah. An-namiimah ini adalah mengadu domba.
Bukan mengadu domba dalam arti sebenarnya, tetapi menciptakan atau mengusahakan permusuhan antara seseorang dengan orang lain. Jadi si A dengan si B sebenarnya dia adalah teman baik kemudian kita rusak pertemanan mereka dengan memberitakan hal-hal yang tidak semestinya.
Misalkan kita memfitnah salah satunya kita. Cerita-cerita dengan A demikian kemudian cerita dengan B demikian. Sehingga menjadikan dua orang yang bersahabat ini menjadi bermusuhan.
Ketika ini dilakukan saat kita berpuasa Ramadhan maka hal itu akan menjadikan puasa kita yang sudah kita laksanakan dari terbit fajar sampai terbenam matahari akan berkurang pahala bahkan hilang sama sekali.
Kemudian yang keempat ini adalah bersumpah tapi yang isinya adalah dusta. Seringkali kita mendengarkan dengan mudah orang mengatakan wallahi demi Allah demi Allah saya tidak melakukan ini demi Allah saya demikian.
Orang seringkali tidak sadar melakukan sumpah padahal sumpah itu adalah untuk mendukung sesuatu yang sebenarnya keliru. Jika ini dilakukan pada saat puasa, maka hal itu bisa mengurangi pahala puasa atau bahkan bisa membatalkan pahala puasa kita.
Kemudian yang terakhir adalah melihat lawan jenis dengan syahwat. Artinya kita melihat lawan jenis tapi dengan keinginan-keinginan negative. Keinginan-keinginan negatif ini juga menurut nabi adalah termasuk hal yang bisa mengurangi ataupun membatalkan puasa kita. (Misbahus Surur M.Si/Ibnu Hidayat/Naeli Rokhmah)
Artikel ini adalah transkip ceramah Misbahus Surur M.Si, Dekan Fakultas Keagamaan Islam (FKAI) Unugha Cilacap. Ceramah ini telah dipublikasikan di Youtube Unugha dengan judul “Hal-hal yang membatalkan pahala puasa”.
Baca juga Anjuran Puasa Bulan Rajab