Khutbah Iduladha: Beragama Total, Berbudaya Maksimal
Khutbah Iduladha NU Cilacap Online
NU CILACAP ONLINE – Naskah khutbah Iduladha kali ini mengajak kepada setiap khalayak muslim untuk beragama secara total, dan berbudaya secara maksimal dengan cara meningkatkan ibadah baik vertikal maupun horizontal.
Iduladha merupakan peristiwa besar yang dialami oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS yang dimaknai sebagai pesan simbolik agama, yang pasti mengandung tiga hal sikap utamanya yakni ketakwaan, ketaatan, dan kemanusiaan.
Kendati Nabi Ibrahim AS memiliki tingkat rasa ketakwaan yang tinggi, dirinya pun tetap melaksanakan perintah-Nya, sekalipun itu menyembelih anaknya sendiri.
Atas ketakwaan Nabi Ibrahim, kemudian Allah SWT menggantikan anaknya untuk disembelih dengan seekor domba.
Dengan ini khutbah Iduladha kali ini diharapkan kita semua mampu mengoptimalkan ketakwaan, ketaatan, dan kemanusiaan kita, menjalani keyakinan sebagai muslim dalam beragama secara total, dan berbudaya secara maksimal.
Khutbah I
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. الحَمْدُ للهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ رَسُولِ اللَّهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاه. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَانَبِيّ بعدَهُ. أَمَّا بَعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون
Hadirin wal Hadirat Jamaah Shalat Iduladha Rahimakumullah,
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Kautsar ayat 1-3:
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).”
Firman Allah Ta’ala dalam surat Al-Kautsar tersebut adalah perintah suci. Maka jika kita dalami dan selami, penting menjadi renungan bagi kita, betapa banyak nikmat Allah yang telah dianugerahkan kepada kita sampai dipastikan bahwa kita yang manusia tidak akan bisa menghitungnya satu persatu.
اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ, وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
Kenikmatan ini harus kita syukuri dalam wujud menggunakannya untuk beribadah yakni mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.
Baca juga Iduladha: Momentum Kesalehan Individu dan Sosial
Adapun pendekatan seorang muslim dilakukan dengan mengerjakan shalat, dan menyembelih hewan kurban sebagaimana perintah suci yang ditegaskan dalam kedua ayat surat Al-Kautsar tersebut,
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ . فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.”
Ibadah kurban selain sebagai ibadah yang memiliki dimensi vertikal yakni agama di mana hubungan mendekatkan diri kepada Allah SWT,
Hadirin wal Hadirat Jamaah Shalat Iduladha Rahimakumullah,
Ibadah kurban juga memiliki dimensi horizontal yakni budaya yang hubungannya dengan perkara sosial, kemasyarakatan serta kemanusiaan yakni dengan berbagi rezeki kepada sesama, pada orang lain.
Baca juga: Berkorban Sesuai Kadar Kemampuan
Maka berkurban adalah perintah suci yang dilakukan setiap muslim. Dalam beragama, berbudaya, dalam hidup bersama, berkeluarga, bertetangga, dan bermasyarakat.
Yang mampu memberi pada yang lemah. Yang lemah mendoakan yang mampu untuk selalu sehat dan selamat. Hidup sudah sepatutnya saling berbagi kasih, beragama total dan berbudaya maksimal.
اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ, وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
Jika dalam Hari Raya Idulfitri, kita membahagiakan orang dengan pemberian zakat, maka saatnya di Iduladha ini kita gembirakan hati mereka dengan ibadah kurban.
Baca juga Totalitas Kepasrahan Nabi Ibrahim AS
Hadirin wal Hadirat Jamaah Shalat Iduladha Rahimakumullah,
Dengan perayaan Iduladha ini kita semua berharap. Semoga kepekaan jiwa sosial kemanusiaan kita terasah untuk saling menguatkan dengan berbagi, tolong menolong, dan mampu memberikan manfaat, karena sebaik-baik manusia adalah mereka yang bisa memberi manfaat bagi orang lain. Amin.
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ َأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah II
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ . أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ وأشهدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَانَبِيّ بعدَهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ . اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Demikian Khutbah Iduladha ini, semoga bermanfaat bagi para Khatib dan pembaca semuanya. Khutbah disusun oleh HM Faizin, Penyelaras bahasa oleh Imam Hamidi Antassalam
Baca juga Iduladha Atau Idul Adha ? Mana Penulisan yang Benar ?