Iduladha: Ibadah Kurban Perintah Suci Agama
Khutbah Iduladha NU Cilacap Online
NU CILACAP ONLINE – Ibadah Kurban adalah Perintah Suci Agama. Khutbah Idul Adha ini mengajak kepada khalayak muslim untuk mengingat perihal kurban sebagai perintah suci agama yang langsung datang dari penguasa jagad alam raya yakni Allah SWT.
Perintah suci dibawa melalui utusannya Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS sebagai perintah Tuhan kepada Makhluk manusia untuk menjaga nilai agama dan selalu berbudaya dengan menjaga jiwa kemanusiaanya yang eling serta waspada.
NU Cilacap Online kali ini mengetengahkan khutbah Idulahda yang berjudul Ibadah Kurban sebagai Perintah Suci Agama dalam wujudnya sebagai ibadah sosial yang diharapkan kita semua mampu menghidupkan sensitivitas sebagai manusia yang memanusiakan manusia.
Khutbah I
اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ.
اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَاإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَمَاتَ وَ أَحْيَى. اَلْحَمْدُ للهِ الًّذِيْ أَمَرَنَا بِالتَّقْوَى وَ نَهَانَا عَنِ اتِّبَاعِ الْهَوَى. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ جَعَلَ لَنَا عِيْدَ الْفِطْرِ وَ اْلأَضْحَى. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ نِعْمَ الْوَكِيل وَنِعْمَ الْمَوْلَى، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَ مَنْ يُنْكِرْهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً بَعِيدًا. وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَ حَبِيْبِنَا الْمُصْطَفَى، مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الْهُدَى، الَّذِيْ لاَ يَنْطِقُ عَنْ الْهَوَى، إِنْ هُوَ إِلاَّ وَحْيٌ يُوْحَى، وَ عَلَى اَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ أَهْلِ الصِّدقِ وَ الْوَفَا. اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِمَّنْ اِتَّبَعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْجَزَا. أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأيُّهَا الإِخْوَان، أُوْصِيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمْ إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ. صَدَقَ اللهُ العَظِيم
Jamaah shalat Iduladha Hadâkumullâh, Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang telah menganugerahkan berjuta kenikmatan kepada kita di antaranya adalah kenikmatan beriduladha bersama.
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ, ولله الحمد
Jamaah Iduladha yang dirahmati Allah SWT, Hari Raya Iduladha mengajarkan kepada kita bagimana berani berkorban dengan apa yang kita punya untuk membantu orang lain yang membutuhkan uluran tangan kita. Maka ibadah kurban merupakan perintah suci Agama dalam wujud ibadah sosial.
Kita mengambil hikmah mulia, ketika Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih putra semata wayangnya, Nabi Ismail AS. Perintah suci ini mengandung makna bahwa hidup perlu pengorbanan untuk memperkuat tali persaudaraan antar sesama.
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Manusia merupakan makhluk yang membutuhkan orang lain dalam mewujudkan eksistensinya yakni kemanusiaan yang adil dan beradab.
Maka ketika kita ada kelebihan rezeki dan bisa berkurban alangkah baiknya tidak usah ditunda-tunda lagi. Dan yakinlah, bahwa kurban kita akan diterima Allah SWT ,
Dan akan dilipatgandakan pahalanya karena benar-benar mampu membantu saudara kita yang sedang mengalami kesulitan dan duka.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَة
Artinya: “Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mukmin dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya pada hari kiamat. Siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat.”
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ ولله الحمد
Jamaah Iduladha yang dirahmati Allah SWT, Kisah keteguhan iman dan kerelaan Nabi Ibrahim AS dalam mengorbankan sesuatu yang paling dicintainya, patut dicontoh oleh kita semua.
Ketika kita mengorbankan sesuatu bagi sesama, maka marilah kita berikan yang terbaik untuk mereka. Kita tak perlu khawatir jika harta yang kita berikan di jalan Allah akan berkurang jumlahnya.
Malah sebaliknya, Allah SWT telah berjanji bahwa siapa saja memberikan yang terbaik dari hartanya dalam rangka kepatuhan menjalankan perintah-Nya, maka akan dilipatgandakan dengan jumlah yang tidak terduga-duga, Min haitsu la yahtasib yakni rejeki dari arah yang tidak disangka-sangka bagi siapa saja yang dikehendaki Allah SWT.
Hal ini ditegaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 261 berbunyi:
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan harta mereka di jalan Allah adalah dengan butir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada setiap butir seratus biji. Allah (terus-menerus) melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karuniaNya) laga Maha Mengetahui.”
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وللهِ الْحَمْدُ
Jamaah Iduladha yang dirahmati Allah SWT,
Ibadah kurban yang telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS juga memiliki makna ajaran untuk menjunjung tinggi kemanusiaan dalam beragama. Kita perlu merenungkan mengapa Allah SWT mengganti Nabi Ismail AS dengan seekor domba.
Hal ini mengandung hikmah di antaranya tidak diperbolehkannya mengorbankan dan meneteskan darah manusia. Penggantian “objek kurban” dari manusia ke binatang juga mengandung makna bahwa manusia memiliki hak hidup di dunia. Siapa pun dia, dan atas nama apa pun dia, tidak boleh menghilangkan nyawanya.
Dalam konteks kekinian, kita harus menjunjung tinggi hak asasi manusia yakni hak hidup, terjaga keselamatan jiwanya. mendapatkan hak sebagai khalifah, dan sebagai hamba Allah Ta’ala. Kita tidak boleh egois dan abai sehingga menjadikan orang lain celaka, sehingga kemanusiaan pun bisa kita junjung tinggi. Allah SWT berfirman dalam QS Al Maidah ayat 32:
وَمَنْ اَحْيَاهَا فَكَاَنَّمَآ اَحْيَا النَّاسَ جَمِيْعًا
Artinya: “Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia.”
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وللهِ الْحَمْدُ
Jamaah Iduladha yang dirahmati Allah SWT, Demikianlah hikmah hari raya Iduladha, sebuah peristiwa agung yang disempurnakan melalui ibadah kurban yang merupakan wujud ibadah sosial, yakni pengorbanan kita dalam rangka menjunjung tinggi kemanusiaan.
Semoga kita akan menjadi sosok yang membawa kemaslahatan bagi sesama dan kehidupan kita senantiasa mendapatkan ridha dan keberkahan dari Allah SWT. Amin
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah II
اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ.
الْحَمْدُ لِلَّهِ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ . أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ وأشهدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَانَبِيّ بعدَهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ.
أَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ .
اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ
وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ