Gempa Bumi Bandung, Sejumlah Santri Pesantren Alami Luka-luka
NU CILACAP ONLINE – Gempa bumi mengguncang Kabupaten Bandung dengan kekuatan Magnetudo 5.0 tepatnya pukul 09:41 WIB Rabu (18/9/2024). Hal ini berdampak pada sejumlah santri alami luka-luka dan bangunan Pesantren rusak.
Pengurus Pesantren Nurul Huda Alislami setempat Dadan Madani menyatakan bahwa tiga kali terasa gempa susulan.
“Gempa membuat kaget semua bahkan sempat buat panik saat proses belajar mengajar di kelas dan seketika kalimat takbir dan tahlil pun menggema. Allahu Akbar! Sembari berlarian ke halaman semua cari selamat.”
Dia mengaku merasakan bumi bergoyangan dan menyaksikan langsung dinding-dinding pondok pesantren terlihat jelas retak-retak. Plesteran pada dinding juga mengelupas dan berjatuhan.
“Sampai tiga kali gempa susulan. Masjid, ruang kelas dan asrama ponpes kami, rumah-rumah tetangga di sekeliling kami rusak.”
Dadan juga menambahkan, akibat dari gempa bumi tersebut, Pesantren Nurul Huda Alislami yang berlokasi di desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung tersebut mengalami kerusakan.
“ada 3 santri alami luka ringan. Trauma na nu membekas. Sebagian sastri masih bertahan di pesantren mereka berlindung di saung. Sementara sebagian santri telah dievakuasi oleh wali santri” tandas pria yang saat ini menjabat sebagai Ketua Lesbumi PWNU Jawa Barat.
Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa pusat gempa berada pada kedalaman 10 km atau tergolong cukup dangkal. Gempa berada di darat, tepatnya 24 km arah tenggara Kabupaten Bandung.
Berdasarkan analisis mekanisme sumber, gempa ini merupakan pergerakan sesar dengan karakter geser turun, atau dikenal dengan istilah oblique normal.
Gempa bumi pukul 09.41 ini membuat sejumlah bangunan di Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, mengalami kerusakan.
Berdasarkan informasi BMKG bahwa gempa bumi yang terjadi merupakan gempa dangkal/darat dengan kedalaman 10 kilometer dan tidak menimbulkan tsunami.
Adapun daerah-daerah lain yang juga turut merasakan getaran gempa bumi tersebut antara lain Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Garut, dan Kota Cimahi hingga daerah penyangga lainnya.
BMKG Ajak Meningkatkan Kewaspadaan
Adapun isu akan adanya gempa susulan yang lebih besar setelah guncangan 5.0 magnitudo adalah suatu kebohongan atau hoaks.
Pasalnya, kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu, hingga saat ini gempa belum bisa terprediksi kapan terjadinya.
“Adanya kabar gempa susulan. itu hoaks. Maka kami mengimbau agar semua masyarakat tidak panik dan bisa meningkatkan kewaspadaan.” tegasnya.
Lebih lanjut BMKG mengimbau warga tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak benar.
“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG, melalui kanal komunikasi resmi kami yang telah terverifikasi,” ujar Teguh.
BNPB juga mengingatkan untuk tidak terpancing dengan isu-isu yang belum dapat diverifikasi kebenarannya dan juga selalu mendapatkan hingga memperbarui informasi kebencanaan hanya melalui sumber dari instansi maupun lembaga terkait. (IHA)