Gagasan Besar Dari Secangkir Kopi Ala NU Tritih Kulon

NU CILACAP ONLINE – Gagasan besar lahir dari secangkir kopi? Tentu saja sangat bisa selagi ngopi masih jadi tradisi yang menyatukan semua kalangan; untuk duduk bersama sembari bertukar pikiran dengan santai. Sebagaimana Ngopi  yang jadi jadi kegiatan rutin ala PRNU Tritih Kulon untuk membahas isu ekonomi, politik hingga geopolitik yang terjadi di Nusakambangan.

Berangkat dari ngopi, NU Tritih Kulon mampu mengemas kegiatan Peringatan Hari Santri 2022 dalam konsep pengembangan ekonomi masyarakat berbasis masjid dan mushola.

Barangkali, masih banyak di antara kita yang masih belum tahu sejarah kopi dalam peradaban Islam. Kopi pada saat itu mampu mengubah tatanan dunia pada abad pertengahan.

Beberapa ratus tahun sebelum kopi terkenal di dunia barat; kopi sudah sering digunakan para sufi di negeri muslim untuk menemani mereka ketika beribadah di malam yang panjang.

Nama kopi-pun (Eng; Coffee), berasal dari bahasa Arab ‘Qahwa’. Lalu yang menjadikan kopi mampu mengubah dunia berawal dari para pedagang arab membawa kopi Ethiopia ke Yaman.

Sejarah singkat itu sangat sinkron mengapa sekarang Kopi Arabika begitu terkenal di kedai-kedai kopi. Bagaimana menurutmu wangi, rasa, dan aroma kopi Arabika?

Bisa jadi karena pengaruh kopi pada otak, atau pengaruh berkumpul-nya orang-orang yang minum kopi bersama di suatu tempat – banyak gagasan-gagasan besar lahir di warung kopi.

Di dunia finansial kita mengenal konsep asuransi misalnya, ini lahir di warung kopinya Edward Lloyd akhir abad 17. Pasar asuransi terbesar di dunia hingga kini berada di Lloyd’s of London yang ber-evolusi selama lebih dari 300 tahun dari warung kopi tersebut.

Konsep warung kopi sebenarnya juga sudah memasyarakat secara luas di kota-kota besar dan bahkan juga di desa atau lingkup pesantren NU. Di komunitas Santri NU biasa minum kopi sebelum berangkat ke Madrasah dan pulangnya pun mampir ke warung kopi.

Tak jarang bagi santri yang mokong suka minggat dari jam pelajaran hanya untuk sekedar minum kopi, Di warung kopi tersebut-lah mereka saling bertemu dan saling bertukar pengalaman tentang berbagai masalah yang mereka hadapi. Jadi solusi berbasis warung kopi ini sudah lama proven , merakyat, informal dan efektif.

Baca juga

Dari Pak Tani, Santri, Hingga Eksekutif

Bila selama ratusan tahun telah terbentuk jaringan sosial dan lobi-lobi yang efektif melalui ngopi di warung kopi ini, dari petani di desa, segenap santri pecinta kopi, para eksekutif muda di Jakarta, para pelaku industri finansial di London, para turis di kota favorit dunia Paris, maka alangkah indahnya bila kekuatan jaringan sosial yang di trigger oleh warung kopi-warung kopi tersebut bisa di optimalkan.

Optimalisasi warung kopi ini bisa untuk kepentingan pemberdayaan masyarakat, kepentingan dakwah atau problem solving dari berbagai masalah-masalah yang ada di masyarakat luas.

Di desa misalnya, para petani tidak mudah dikumpulkan untuk penyuluhan pertanian. Pertama karena kalau sering-sering akan menghabiskan waktu petani.

Kalau hanya sekali-sekali saja menjadi tidak efektif. Penyuluh pertanian akan efektif bila dia bisa merangkap sebagai tukang racik kopi di warung kopi, dia bisa bertemu banyak petani setiap pagi hari, siang dan bahkan juga petang harinya.

Para ustadz bisa menemukan lapangan dakwah yang baru, berdakwah di masjid umumnya lebih mudah karena yang datang memang sudah siap menerima nasihat, ceramah dan khutbah para ustadz. Tetapi bagaimana mendakwahi orang-orang yang tidak datang ke masjid ?

Para agen filantropi dapat mengoptimalkan interaksi dengan target audience-nya di warung kopi-warung kopi karena disanalah sebagian masyarakat sudah terbiasa berkumpul dan berdiskusi.

Ada peluang besar disana dan dibutuhkan gagasan besar pula untuk bisa menggarapnya. bahkan tak menutup kemungkinan sosialisasi KOIN NU pun di Warung Kopi.

Ngopi Bareng menjadi sarana yang cukup efektif, sarana berimajinasi dan ngibah menuju lebih baik, sarana bermimpi, seperti mewujudkan mimpi Rois Syuriah PRNU Tritih Kulon K Suwarno Ali Hasan memiliki ambulan layanan kesehatan gratis untuk warga NU di Tritih Kulon yang telah meninggal di hari minggu 23 Oktober 2022, tepat di Puncak Peringatan HSN PRNU Tritih Kulon…. Al Fatikhah ..

Kontributor : Hermanto
Editor : Zidni Khoiron Nafi

One Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button