Tun Habibah; Kehadiran Fatayat NU Menjawab Tantangan Umat
Forum Rapat Koordinasi PC Fatayat NU Cilacap

NU CILACAP ONLINE – Forum Rapat Koordinasi (Rakor) Pimpinan Fatayat NU Cilacap menjadi ajang untuk membakar semangat Fatayat agar berdaya dan bangkit. Kehadiran Fatayat NU adalah jawaban atas tantangan umat. Demikian kata Ketua PC Fatayat NU Cilacap Tun Habibah.
Hal ini ia sampaikan pada rakor tri wulanan PC Fatayat NU Wilayah Barat di Gedung Sekber Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Wanareja, Ahad (2/2/2025).
Tun Habibah memaparkan bahwa Islam menempatkan laki-laki dan perempuan dalam posisi yang setara. Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa yang membedakan manusia bukanlah gender, melainkan ketakwaannya.
“Namun, masih banyak perempuan yang terbelenggu oleh aturan yang membatasi ruang geraknya, terutama di lingkungan pesantren dan masyarakat yang belum sepenuhnya memahami nilai-nilai kesetaraan dalam Islam,” katanya.
Kemudia Tun Habibah mengungkap bahwa Fatayat NU berperan penting dalam menjaga ajaran Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah.
“Sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama, Fatayat memiliki tugas utama untuk menjaga ajaran Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah. Hal ini mencakup perlindungan terhadap perempuan agar tidak diremehkan atau dimarjinalkan,” ungkap Tun Habibah.
Fatayat hadir bukan sekadar untuk pemberdayaan dalam ranah domestik, tetapi juga dalam sektor pekerja dan berbagai bidang kehidupan lainnya. Baca juga 10 Ranting dan 30 Anak Ranting Fatayat NU Kedungreja Dilantik
Menjawab Tantangan Umat
Lebih lanjut, Tun Habibah mengungkap bahwa keberadaan Fatayat sangat dinanti oleh masyarakat.
“Kita hadir bukan hanya sebagai organisasi, tetapi sebagai solusi bagi permasalahan umat, khususnya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk terus bergerak dan berdaya,” ujarnya membakar semangat puluhan anggota Fatayat yang hadir hari itu. Baca juga Rapat Kerja PC Fatayat NU Cilacap Tetapkan 7 Agenda
“Ayo Berdaya! Saya mengajak seluruh sahabat Fatayat untuk tidak malu, tidak ragu, dan tidak takut untuk bangkit. Perempuan harus berdaya, memiliki akses terhadap pendidikan, ekonomi, dan sosial yang lebih luas,” tegasnya.
Pemberdayaan Anak sebagai Bagian dari Perjuangan
Selain fokus pada perempuan, Fatayat juga memiliki peran penting dalam pemberdayaan anak. Masa depan bangsa terletak pada bagaimana kita mendidik dan melindungi anak-anak sejak dini.
Oleh karena itu, Fatayat harus selalu menebar manfaat di mana-mana, memastikan bahwa setiap anak mendapatkan haknya untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.
“Mari bersama-sama menjadikan Fatayat sebagai kekuatan yang mampu membawa perubahan bagi perempuan, anak, dan umat. Dengan semangat kebersamaan, kita pasti bisa mewujudkan perubahan yang lebih baik!” tandasnya.
Sebanyak 13 Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU se wilayah Cilacap Barat mengikuti Rakor hari itu. Hadir juga jajaran pengurus MWCNU Wanareja dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Jawa Tengah Hj. Siti Rosiah, S.Ag. (Naeli R)