Takjil Gratis, Memakmurkan Musholla Al-Kautsar Karangrena
NU CILACAP ONLINE – Kita ingin memakmurkan Musholla, apalagi Musholla Al-Kautsar Karangrena tergolong baru; juga membangun tradisi takjil gratis selama Ramadhan. Demikian dikatakan Kiai Herman saat ditemui NU Cilacap Online di Karangrena, Ahad (02/04).
Musholla Al-Kautsar Desa Karangrena, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap menyediakan takjil gratis selama bulan Ramadhan untuk umum dan jama’ah Musholla. Ketua Takmir Musholla Al-Kautsar, Kiai Herman mengatakan program Takjil Gratis Musholla Al-Kautsar tersebut tidak lain sebagai bentuk dari upaya memakmurkan Musholla.
Disampaikan Kiai Herman, Musholla Al-Kautsar Karangrena yang mulai dibangun pada 2022 yang lalu dan tahun ini merupakan tahun pertama di gunakan untuk kegiatan ramadhan seperti shalat tarawih berjamaah. Musholla Al-Kautsar memiliki tradisi di bulan Ramadhan yang penuh berkah perlu diadakan termasuk menyediakan takjil gratis.
Merespon kegiatan tersebut, Kiai Herman juga berharap tradisi takjil gratis dapat terus dilaksanakan setiap bulan ramadhan dan menjadi tradisi memakmurkan Musholla Al-Kautsar ke depannya.
Program Takjil Gratis sendiri dapat berjalan tidak lepas dari jama’ah Musholla Al-Kautsar yang juga merspon baik kegiatan tersebut ikut berkontribusi berdonasi takjil.
Bendahara Musholla Al-Kautsar, Ajat mengatkan pihaknya hanya menyediakan tempat takjil gratis tersebut untuk masyarakat muslim . Akan tetapi kontribusi takjil sendiri dari Jamaah Musholla Al-Kautsar Karangrena yang secara sukarela turut serta mendonasikan takjilnya.
“Ya konsepnya dari Jama’ah untuk umum takjil tersebut. Alhamdulilah respon jamaah sangat positif baik kontribusi donasi takjil maupun yang berdonasi uang untuk program takjilan” kata Sudrajat.
Ajat menyebut menu takjilan setiap hari berganti-ganti tergantung Jamaah Musholla Al-Kautsar Karangrena membawa takjilan apa dari rumah masing-masing untuk di donasikan.
“Menunya takjilannya biasa Kolak, Es Kuwut dan lain sebaginya. Makanan ringanya tergantung jamaah Musholla Al-Kautsar. Ada yang bawa gorengan tempe, ubi, pisang. Ada juga Jamaah yang membawa buah-buahan dan makanan ringan sejenisnya”; pungkasnya.
Takjil adalah kata yang berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti percepatan, penyegaran, buru-buru, bergegas, tergesa-gesa. Kata takjil merupakan isim masdar dari kata kerja “ngajjala – yungajjilu” yang berarti mempercepat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), takjil berarti mempercepat (buka puasa).
Kata takjil selanjutnya digunakan oleh masyarakat Indonesia dan diartikan sebagai makanan atau menu buka puasa. Penggunaan kata tersebut memiliki maksud bahwa makanan tersebut akan dinikmati dalam upaya menyegerakan berbuka puasa.
Jadi takjil di sini artinya menyegerakan berbuka puasa dengan makanan pembuka seperti kurma atau menu takjil buka puasa lainnya. (Toto Priyono)