Mengenal Visi, Misi dan Tujuan Muslimat NU
NU Cilacap Online – Sebagai sebuah organisasi, Muslimat Nahdlatul Ulama (Muslimat NU), organisasi perempuan NU, tentu memiliki visi, misi dan tujuan. Di bawah ini, diuraikan perihal apa visi, misi dan tujuan Muslimat NU juga para ketua umum Muslimat NU yang pernah dan masih menjabat.
Visi Muslimat NU
Visi Muslimat NU adalah Terwujudnya masyarakat sejahtera yang dijiwai ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkemakmuran dan berkeadilan yang diridloi Allah SWT.
Pengertian Visi bisa dikatakan sebagai pandangan terhadap keadaan yang ingin dicapai di masa depan. Sedangkan misi adalah segala upaya yang dilakukan untuk mewujudkan visi. Keduanya salit terkait satu sama lain.
Ada juga yang memberi pengertian hubungan saling memengaruhi antara visi dengan misi; Visi adalah tujuan, masa depan, cita-cita, hal yang ingin dilakukan. Misi adalah langkah, bentuk atau cara serta bagaimana untuk mewujudkannya.
Baca juga
- Sinergikan Visi Organisasi, IPNU Cilacap Gelar Rapimcab
- Sejarah Organisasi Fatayat Nahdlatul Ulama (Fatayat NU)
- Pimpinan Cabang IPPNU Kabupaten Cilacap
Hubungan Visi dan Misi
Visi adalah gambaran besar atau gambaran secara keseluruhan apa yang diinginkan. Misi adalah Penjabaran apa yang akan dilakukan untuk mencapai atau mewujudkan visi.
Demikian juga dengan visi Muslimat NU, ia ada dan bisa berkembangan melalui sebuah perencanaan strategis organisasi agar bisa dicapai, membutuhkan misi yang jelas, konkrit, terukur dan rasional.
Muslimat NU, sebagai Organisasi Perempuan NU, memiliki misi, yang lebih fokus pada kaum perempuan sebagai subjek sekaligus objek pengembangannya melaui program dan kegiatan.
4 Misi Muslimat NU
Muslimat NU memiliki 4 Misi, yaitu:
- Mewujudkan masyarakat Indonesia khususnya perempuan, yang sadar beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
- Mewujudkan masyarakat Indonesia khususnya perempuan, yang berkualitas, mandiri dan bertaqwa kepada Allah SWT.
- Mewujudkan masyarakat Indonesia khususnya perempuan, yang sadar akan kewajiban dan haknya menurut ajaran Islam baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat.
- Melaksanakan tujuan Jam’iyyah NU sehingga terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang merata dan diridhoi Allah SWT.
3 (Tiga) Tujuan Muslimat NU
Sementara itu, Organisasi Perempuan Muslimat NU memiliki 3 (tiga) tujuan, berdasarkan pasal 5 Anggaran Dasar Muslimat NU, Muslimat NU memiliki tujuan, yaitu ; 1) Terwujudnya wanita yang sadar beragama, berbangsa dan bernegara, 2) Terwujudnya wanita Indonesia yang berkualitas, mandiri dan bertakwa kepada Allah SWT, dan 3) Terwujudnya wanita Indonesia yang sadar akan kewajiban dan haknya menurut ajaran agama Islam baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat.
Semua di atas berhubungan erat dengan realisasi Tujuan Dan Usaha Organisasi Nahdlatul Ulama (NU) di ranah keanggotaan kaum perempuan Muslimat NU.
Baca Artikel Terkait:
Muslimat NU dan Perempuan
Perempuan memiliki peranan penting dalam kehidupan keluarga dan sosial. Di dalam kehidupan keluarga, seorang perempuan memiliki tugas domestik yang tidak bisa ditinggalkan, Seperti pengasuhan anak dan menyiapkan menu makan sehari-hari untuk keluarga. Selain itu seorang perempuan juga dituntut bisa mengatur keuangan keluarga secara baik.
Namun, di balik tugas domestiknya, perkembangan zaman menuntut perempuan juga aktif berkarier dan berkegiatan sosial-keagamaan sebagai bentuk partisipasinya dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian perempuan harus bisa menjadi seorang multitasker.
Muslimat NU merupakan salah satu organisasi terbesar di Indonesia yang bisa menjadi wadah untuk mengembangkan diri bagi kaum ibu.
Di dalam organisasi keagamaan ini, para kaum ibu (muslimat) memiliki kesempatan belajar banyak hal. Seperti cara berorganisasi, tampil di depan publik, administrasi, perkembangan ekonomi melalui koperasi. Terlebih pengetahuan agama melalui bidang dakwah Islam Ahlussunah Wal Jamaah (Aswaja)
Ketua Umum Muslimat NU
Situs http://muslimatnu.or.id/sejarah-singkat/ menyebutkan para ketua umum Muslimat NU dari waktu ke waktu hingga sekarang, yang terdiri dari: Ny Chodijah Dahlan (1946-1947), Ny Yasin (1947-1950), Ny Hj Mahmudah Mawardi (1950-1979), Hj Asmah Syahruni (1979-1995), Hj Aisyah Hamid Baidlawi (1995-2000), Hj. Khofifah Indar Parawansa (2000- sekarang/2023).
Nyai Chodijah memimpin ketika Muslimat NU masih bernama Nahdlatoel Oelama Moeslimat (NOM). Artinya, saat itu Muslimat tak lain lembaga organik yang menjadi bagian dari NU. Muslimat NU baru menjadi badan otonom setelah mendapat pengakuan dari forum Muktamar ke-19 NU di Palembang tahun 1952.
Hj Khofifah Indar Parawansa, perempuan kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 19 Mei 1965 ini adalah aktivis perempuan Nahdlatul Ulama (NU) ini terbilang konsisten di Muslimat NU sebagai Ketua Umum. Pernah terjun ke dunia politik mengantarkannya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Menjadi menteri dua kali dengan presiden yang berbeda. Juga menjadi Gubernur Jawa Timur.
Baca Juga >> Khittah NU, Khittah Nahdlatul Ulama, Khittah Nahdliyyah