Pelantikan Idaroh Aliyah JATMAN 2025-2030 Berlangsung pada Momentum Harlah NU Ke-102

NU Cilacap Online – Pelantikan Idaroh Aliyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMAN). Masa khidmat 2025-2030 akan dilaksanakan pada Rabu (5/2/2025) mendatang di Jakarta. Acara ini akan berlangsung di hotel yang berlokasi sekitar Istora Senayan, Jakarta Pusat. Bersamaan dengan peringatan Hari Lahir (Harlah) Ke-102 Nahdlatul Ulama (NU).
Prof. KH Ali Masykur Musa, selaku Mudir ‘Ali JATMAN yang terpilih, mengatakan pelantikan ini harapnya menjadi momentum penting bagi JATMAN. Guna untuk melanjutkan kiprahnya dalam menjaga tradisi tarekat yang mu’tabarah dan memberikan kontribusi bagi umat.
“Insyaallah satu hari sebelum puncak Harlah Ke-102 NU. Akan melangsungkan pelantikan Idaroh Aliyah JATMAN Periode 2025-2030,” kata KH Ali Masykur.
Proses pembentukan kepengurusan JATMAN ini melalui proses pendekatan musyawarah untuk mencapai mufakat. Dalam forum rapat, seluruh calon pengurus sepakat tanpa adanya perbedaan pandangan di antara para tim formatur. Tim yang terdiri dari: KH Anwar Iskandar sebagai ketua formatur. Kiai Masyhuri Malik sebagai wakil, dan Kiai Musthofa Badri sebagai sekretaris.
Pertimbangan dalam penunjukan pembentukan pengurus JATMAN pengurus harus memiliki sosok keulamaan yang sesuai dengan standar kemuktabaran JATMAN. Ini berarti mereka harus memiliki keilmuan agama yang mendalam diakui dalam komunitas keagamaan.
Menyusun Kepengurusan JATMAN Idaroh Aliyah
Pembentukan pengurus Idaroh Aliyah JATMAN salah satunya dengan mempertimbangkan perwakilan dari keluarga pendiri organisasi ini. Hal ini dengan melibatkan perwakilan dari pesantren-pesantren besar. Seperti Pesantren Berjan, Krapyak, Giri Kusumo, Popongan, serta jaringan thariqah di berbagai wilayah, termasuk Sumatra dan Kalimantan. Baca: Pelantikan JATMAN Adipala
Majelis Mustafat terdiri dari para kiai sepuh yang memiliki kualifikasi kealiman tinggi dan kedalaman ilmu agama. Mereka berperan sebagai penasihat dan penentu kebijakan strategis dalam organisasi.
Hal ini menunjukkan bahwa JATMAN berupaya menjaga integritas, tradisi. Serta keberlanjutan organisasi dengan memilih pengurus berdasarkan prinsip-prinsip yang menghormati nilai keagamaan, sejarah, dan kontribusi keluarga pendiri.
Kepengurusan JATMAN terdiri dari para ulama, kiai atau yang telah mengikuti baiat dalam thariqah masing-masing yang muktabarah Annahdliyah.
Struktur organisasi ini ibarat seperti pohon yang kuat, memiliki akar yang dalam sebagai simbol sejarah dan pondasi yang kokoh, batang yang besar sebagai simbol kekuatan, serta daun yang rindang yang menaungi berbagai thariqah, menunjukkan inklusivitas dan keberagaman. (Rhmn)