KH Miftachul Akhyar Membuka Munas dan Konbes NU 2025 Begini Pidatonya

NU Cilacap Online – Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar secara resmi membuka Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama. Serta Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) 2025. Tentunya menjadi momen penting bagi organisasi NU, terutama acara ini bagian dari rangkaian Hari Lahir (Harlah) ke-102. Pada Rabu (2/2/2025) bertempat di Hotel Sultan Jakarta.
Momentum akbar dengan tema “Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat,” acara ini harapnya dapat memperkuat komitmen NU dalam meningkatkan kesejahteraan umat dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa.
“Dengan menguucapan bismillahi tawakkaltu ‘alallah la haula wala quwwata illa billah. Munas,Konbes tahun 2025 pada hari rabu yang diselenggarakan PBNU kami nyatakan di buka,” ucap KH Miftahchul Akhyar.
Trilogi Ukhuwah
Munas dan Konbes NU 2025 yang berlangsung di Jakarta selama tiga hari. Pada hari Rabu-Jumat 5-7 Februari 2025.
Menjadi platform penting untuk membahas isu-isu yang sangat relevan bagi umat dan bangsa. Kehadiran alim ulama, tokoh masyarakat, dan perwakilan dari berbagai daerah mencerminkan keberagaman dan kesatuan visi dalam merespons tantangan yang dihadapi oleh masyarakat.
Dalam sambutannya KH Miftachul Ahyar memaparkan harapannya. Untuk merekontekstualisasi pemikiran pendahulu dalam bingkai trilogi ukhuwah yang sangat relevan dan penting.
Tiga dimensi ukhuwah yang beliau sebutkan persaudaraan sesama Islam, sesama anak bangsa, dan sesama manusia. Dalam hal ini menekankan pentingnya menjalin hubungan dan kolaborasi yang harmonis dalam masyarakat yang multi-kultural dan multi-agama.
Trilogi Ukuhuwah sebagai berikut :
1.Keagamaan: Memperkuat pemahaman ajaran Islam yang damai dan moderat.
2.Sosial: Isu-isu kesejahteraan sosial, pendidikan, dan kesehatan.
3. Kebangsaan: Memperkokoh ideologi Pancasila dan persatuan di tengah keberagaman.
Acara ini juga menjadi wadah untuk merumuskan solusi bersama dan menciptakan sinergi antara organisasi keagamaan dan masyarakat luas.
Beliau juga menekankan pentingnya peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam menunjukkan ukhuwah Nahdliyah sebagai cerminan moral utama dalam menyongsong bonus demografi.
Seperti halnya untuk memastikan bahwa bonus demografi tidak berubah menjadi musibah, melainkan menjadi momentum lahirnya generasi emas.
Pentingnya Strategi 5 G
Dalam pidatonya KH Miftachul Akhyar menyampaikan dalam rangka menyambut Hari Lahir Nahdlatul Ulama (NU) ke-102. Perlunya NU Menekankan pentingnya strategi “5G” untuk menghadapi revolusi industri 5.0.
Menyambut Hari Lahir (Harlah) NU ke-102, Kiai Miftach menegaskan bahwa NU perlu membangun strategi 5G sebagai penyeimbang revolusi industri 5.0. Adapun 5G yang dimaksud adalah:
1. Grand idea adalah Visi dan misi NU guna untuk memperkuat semangat khidmah (pengabdian) NU.
2. Grand design yaitu program kerja yang terukur pada semua tingkatan.
3. Grand strategy yaitu penyebaran inflasi yang terencana, terarah, sitematis dan didistribusikan pada kader-kader mendiskusikan dalam ruang-ruang tersedia di negara Indonesia.
4. Grand control adalah Garis komando organisatoris dari mulai PBNU hingga PRNU.
5. Grand sami’na wa atha’na: Kepatuhan dan ketaatan terhadap pimpinan.
Beliau juga menyampaikan bahwa Harlah ke-102 NU ini adalah titik tolak NU untuk terbang landas. Bisa bersaing secara positif (fastabiqul khairat) dengan organisasi lain dalam memperkuat persatuan dan persaudaraan.
“Agar Indonesia tercinta ini terus mendapat keberkahan dan rakyat sejahtera dengan kepemimpinan Prabowo Subianto dan semua kementeriannya keluar dari kemiskinan ekstrem,” pungkasnya. (Rhmn)