KH Abdullah Wong, Penuh Seluruh Berkhidmat NU Sepanjang Hayat

NU CILACAP ONLINE – KH Abdullah Wong adalah sosok pribadi yang penuh ketulusan dan dedikasi. Semangat khidmahnya untuk Nahdlatul Ulama atau NU dengan penuh seluruh tidak pernah pudar sepanjang hayatnya.

KH Abdullah Wong adalah sosok yang patut diteladani, dalam beragama secara total dan berbudaya secara maksimal. Sehingga nama besarnya diakui dan dikenal sebagai Budayawan NU sejati.

Demikian itu sekilas beberapa kesaksian dari laku lampahnya, dan kepergiannya meninggalkan kenangan sekaligus duka yang mendalam bagi keluarga besar Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama (Lesbumi NU) dan Keluarga besar Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa.

Kabar yang kayak ‘gledeg’ itu tiba-tiba datang menyambar semua terutama jaringan di jagad seni budaya. Senja kala menjelang maghrib pada Sabtu Kliwon, (22/6/2024) KH Abdullah Wong wafat, pulang ke Rahmatullah, Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.

Baca juga: Innalillahi, Budayawan Lesbumi NU KH Abdullah Wong Wafat

Wakil Ketua Lesbumi PBNU Zastrouw Al Ngatawi menyampaikan permohonan maaf atas segala kesalahan almarhum.

“Atas nama pengurus kami mohon maaf atas kesalahan almarhum. Dikhlaskan segala kesalahan sekaligus mohon doa. Betapa kami kaget, sejak itu dan selama enam hari beliau memimpin doa tahlil Untuk Almarhumah Ibu Nyai Suswati, istri Ketua Lesbumi PBNU KH M Jadul Maula, yang wafat di Makkah.”

Baca juga: Innalillahi, Ibu Nyai Hj Suswati Istri Ketua Lesbumi PBNU Wafat

Hal tersebut disampaikan dalam acara doa dan tahlil yang digelar Lesbumi PBNU secara daring selama ini.

“Doa tahlil dan kesaksian untuk keluarga, sahabat, guru, dan teladan sepanjang masa. Hari-hari duka bagi Lesbumi se Jagat raya.” Imbuhnya. Selasa, (25/06/2024)

Sebelumnya diketahui jenazah Budayawan Abdullah Wong dimandikan di rumah duka di Ciracas, Jakarta Timur lalu diberangkatkan ke kampung halamannya Desa Jatirokeh, Songgom, Brebes dan dimakamkan pada Ahad pagi, (23/06/2024).

Sahabat almarhum KH Abdullah Wong, Lodji Nur Hadi menyatakan bahwa almarhum sosok pribadi yang unik, dan tulus, ketika menyampaikan ilmu terasa dalam.

“Beliau, saat saya lihat di ruang IGD Fatmawati Jakarta, terbaring, wajah senyumnya seakan sedang canda gurau dengan saya. Dan beliau terlihat nampak tertidur pulas sekali, tidak keliatan pucat sedang sakit, sontak saya teringat ulang canda gurau menyampaikan ilmu dengan sangat tulus. Dari Mu Yaa Robb.. untuk Kiai Wong, Sosok Ulama, Kiai, Guru dan Budayawan Nusantara.

“Mugi Angsal Kasuargan Jati. Sugeng Tindhak Kangmas yai.. Allah Mencintaimu.” Al Fatihah…

KH Abdullah WongDan pada suatu waktu almarhum almagfurlah KH Abdullah Wong, menyapa dan berpesan bahwa “Kalian tidak sendiri, sedulur LESBUMI semua. Aku tetap memyapamu dari sini. Berjuang terus untuk NU dan peradaban nusantara.” by AW.

Tulis sapaan imaginer dari almagfurlah KH Abdullah Wong, demikian disampaikan sahabat Lodji Nur Hadi melalui pesan grup Whatsaap Lesbumi se Jagat pada Senin, (24/06/2024) kemapad pukul 17:44 WIB.

Baca juga: Kabar Duka Wakil Ketua Lesbumi PBNU Ki Jumali Darmo Kondo Berpulang

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa M Nabil Haroen mengaku bahwa Budayawan KH Abdullah Wong merupakan sosok yang penuh ketulusan dan dedikasi, Budayawan yang penuh seluruh dengan semangat khidmahnya untuk Nahdlatul Ulama yang tidak pernah pudar sepanjang hayatnya.

“KH Abdullah Wong adalah pelita, yang sinar kebijaksanaannya menerangi setiap sudut kehidupan kita. Dalam setiap langkahnya, beliau selalu menebarkan cinta dan kebijaksanaan, membawa kita lebih dekat kepada Allah Ta’ala. Kehadirannya adalah anugerah, dan kepergiannya meninggalkan kekosongan yang mendalam di hati kita semua,” kata Gus Nabil sapaan akrab Pendekar Pagar Nusa.

Baca juga Hamzah Haz Wapres RI ke-9 Wafat

Gus Nabil berharap amal kebaikan dan ilmu yang diwariskan KH Abdullah Wong akan terus mengalir menjadi pahala yang tak terputus. Warisan semangat khidmah dan perjuangannya untuk NU akan selalu menjadi inspirasi bagi semua orang untuk melanjutkan perjuangan beliau dengan penuh keikhlasan.

“Semoga Allah memberikan tempat terbaik bagi beliau di sisi-Nya, mengampuni segala dosa dan khilaf, serta menerima amal ibadah beliau dengan rahmat dan kasih sayang-Nya. Kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga diberikan ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan ini,” tambahnya.

In Memoriam KH Abdullah Wong

Senja Terakhir Abdullah
oleh: Muchamad Nabil Haroen

Langit menggumamkan duka, di senja yang muram,
Abdullah, sahabat sejalan dalam cinta dan perjuangan.
Kau yang selalu bertutur kata dari relung hati,
Meninggalkan kehampaan tak terperi di ruang ini.

Di kebun iman, kau tanamkan benih-benih kasih,
Pengabdiannya melintasi batas, tak pernah lesu atau habis.
Lesbumi dan Pagar Nusa menjadi saksi,
Betapa semangatmu membakar, suci dan pasti.

Bersama, kita rajut mimpi untuk ummah yang lebih baik,
Dalam dinginnya malam atau teriknya siang tak terelak.
Namun takdir berkata lain, Allah memanggil kembali,
Mengajakmu pada surga-Nya, meninggalkan duniawi.

Kita berbagi bahasa cinta, bukan sekadar kata,
Namun perbuatan, doa, dan harapan yang terpatri di jiwa.
Di rapat terakhir kita, suaramu masih menggema,
Membimbing, menguatkan, kini menjadi kenangan semata.

Kursimu yang kosong kini terasa lebih dalam,
Sepi yang menggantung, merasuk hingga ke tulang sumsum.
Berjalan tanpamu, bagai pelayaran tanpa kompas,
Mencari arah di tengah lautan luas tanpa dasar.

Oh Abdullah, kepergianmu menorehkan luka,
Yang tidak dapat diobati oleh waktu atau dusta.
Hati ini retak, meratapi kepergianmu yang tiba-tiba,
Mencari ketenangan dalam doa dan air mata.

Namun dalam setiap lantunan ayat suci,
Kukenang kau dalam sembah sujudku yang paling dalam.
Berharap rohmu tenang di alam yang abadi,
Dan kita bertemu kembali, di kehidupan yang hakiki.

Abdullah Wong, cahaya yang kini hilang di ufuk barat,
Namun terus bersinar dalam setiap langkah dan nafas.
Dalam duka dan air mata, dalam cinta dan doa,
Kau tetap hidup, dalam memori dan jalan kita.

Ahad, 23/06/2024

Baca juga: Munajat Lesbumi NU Nusantara Untuk KH Agus Sunyoto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button