Munajat Lesbumi NU Nusantara Untuk KH Agus Sunyoto
NU Cilacap Online – Wafat dan berpulangnya Ketua LESBUMI PBNU Almaghfurlah Kiai Ngabehi Haji Agus Sunyoto, memantik semua penggiat dan aktivis Lesbumi NU untuk melaksanakan munajat di seluruh nusantara dengan gelar doa bersama, hal ini sebagai bentuk khidmah dan penghormatan atas perjuangan, jasa, dan ilmunya yang tanpa pamrih dipersembahkan dan diberikan untuk NU terlebih Lesbumi NU.
Disampaikan oleh wakil sekretaris Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PBNU, Lodji Nurhadi via aplikasi pintarnya pada Ahad, (2/5). Dia mengatakan kegiatan atas inisiasi bersama tersebut merupakan munajat doa sekaligus harapan bersama.
“Kita semua saling menguatkan terutama kondisi kebatinan semua teman-teman di LESBUMI PBNU-PCNU-MWCNU Hingga Ranting NU, bahkan semua, banyak kalangan merasakan kehilangan.” ungkapnya
Munajat Lesbumi NU nusantara diisi dengan kirim do’a dengan lantunan kalimat toyibah, bacaan yasin, tahlil dan dikir fida’ bahkan juga baca puisi serta tausyiah. terpantau dan berlangsung di beberapa daerah-daerah betapa khikmat, begitu syahdu.
Di Gresik doa bersama oleh ratusan santri Pesantren Al Ikhlas Mulyorejo Panceng Gresik dimulai usai para santri melaksanakan Shalat Tarawih.
Kegiatan dipimpin oleh Ketua Lesbumi NU Gresik, KH Alfin Sonhaji dengan pembacaan Surat Yasin, Tahlil. Dalam kesempatan itu, Kiai Alfin mengkisahkan tentang detik-detik dirinya mengiringi Kiai Ngabehu Haji Agus Sunyoto dari RSAL Ramlan di Surabaya hingga proses pemakaman akhir di Ringinrejo, Kabupaten Kediri.
Mengenang jasa besar KH Agus Sunyoto yang memang sangat mencintai kota Gresik. Hal itu dibuktikan dengan Turba ke desa-desa menggelar Ngaji Sejarah dan Kebudayaan lokal.
“Almaghfurlah Kiai Agus Sunyoto adalah guru besar, seorang pembimbing kami Lesbumi NU Gresik, beliau kerap hadir untuk menguak sejarah desa-desa di Gresik. Beliau pun tidak pernah absen dalam gelaran Haul Poesponegoro Bupati Pertama Gresik dan juga Haul Kanjeng Sepuh Sidayu.” kenangnya.
Secara kolosal di beberapa daerah kegiatan Munajat Lesbumi NU yang sama dilangsungkan. Lesbumi PCNU Grobogan, Malang, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Cilacap, Lesbumi PW Lampung, Jawa Barat, Balikpapan, bahkan DIY juga gelar doa bersama secara LIVE hingga Peringatan 7 Hari dengan Tahlilan, disiarkan langsung via channel youtube BANGKIT TV LIVE. Sementara Lesbumi PBNU melalui channel akun join Zoom Meeting yang diikuti oleh seluruh kaum Nahdliyin terutama aktivis Lesbumi NU, Baik pengurus dalam maupun luar negeri yakni Pengurus Cabang Istimewa NU di luar negeri.
Acara dilangsungkan sejak wafatnya Almarhum Almagfurlah Kiai Ngabehi Haji Agus Sunyoto pada hari selasa pon, 27 april 2021 / 15 Ramadhan 1442 H lalu hingga sampai 7 harinya. Dalam acara munajat nusantara tersebut berisi doa bersama yang didahului tawassul, mebaca surat yasin, surat-surat pendek, ditutup membaca tahlil (Lailaha Illallah) dan tausyiah yakni peringatan atas jasa perjuangan dan laku lampah almarhum.
Sementara itu Lesbumi Kediri, pimpinan Gus Huda, Imam Mubarock menghelat kegiatan Tahlil dan doa bersama 7 wafatnya Kiai Ngabehi Haji Agus Sunyoto pada ahad, 2/5 bertempat di kompleks Masjid Pesantren Arrosyad Desa Balong, Ringinrejo, Kediri di mana tempat almagfurlah dimakamkan.
Dalam kegiatan tersebut KH Dr Reza Ahmad Zahid, Lc MA pengasuh Pesantren Al Mahrusiyah Lirboyo menyampaikan taushiyahnya berisi peringatan-peringatan kepada kita semua jangan sampai tidak tahu kisah para ulama pendahulu. Berkali-kali dia menekankan jangan sampai buta sejarah.
“Al Qur’an saja memuat 70 persen lebih tentang kisah dan itu sejarah. Kalau ada satu golongan kok enggak ngerti sejarah pendahulunya, masa lalunya maka niscaya dia tidak akan mampu merangkai masa depan yang indah. Dia akan buta hadapi masa depannya.” terangnya
Dia berharap peristiwa kehilangan ulama pewaris Nabi, kekasih Allah Swt telah kembali ini, ada penerusnya. Pewaris dengan lapang dada dan bersungguh-sungguh meneruskan, melestarikan dan mengembangkan laku lampahnya.
“Pewaris Ulama sejarawan Islam Nusantara adalah siapa kalau bukan kita, pasukan-pasukan Lesbumi NU. Kepada putra Almagfurlah yakni Gus Fikar dan Gus Fikri tetap sambung silaturahmi, perjuangan abah perlu diberlanjutkan. Insya Allah beliau selalu mendampingi kita di setiap langkah perjuangan kita,” sambungnya
Perlu diketahui Kiai Reza, beliau adalah muhibbin Kiai Agus Sunyoto, beliau menyampaikan keihlasan dan keluasan ilmu yang Allah Swt titipkan pada Kiai Agus. Dan bukan kebetulan disaat para Kiai-kiai repot urusan kegiatan Ramadan, Kiai Reza diberi kelonggaran. Dan beliaulah yang akhirnya mentalqin Kiai Ngabehi Haji Agus Sunyoto malam itu dipembaringan terakhirnya di makbaroh Pesantren Arrosyad Ringinrejo, Kediri
Almagfurlah Kiai Ngabehi Haji Agus Sunyoto pada tahun 2014 oleh NU Online bersama Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PBNU saat diketuai Dr. Ngatawi Al-Zastrow diberi anugerah Asrul Sani Award atas atas dedikasi dan kepiawiannya sebagai Penulis Kreatif.
Kiai Ngabehi Haji Agus Sunyoto mengemban amanat sebagai ketua Lesbumi PBNU pada periode kedua kepemimpinan KH Said Aqil Siroj hasil Muktamar Ke-33 NU di Jombang pada 2015. Lesbumi merupakan perangkat departementasi Nahdlatul Ulama yang bertugas melaksanakan kebijakan NU di bidang pengembangan seni dan kebudayaan.
Baca juga GP Ansor-Fatayat NU Adipala Bermunajat Sambut Satu Abad NU