Di Antara Santri, Pesantren dan NU, Ada Pelajar NU

Umey Umaroh Dina Suryana, penulis Artikel Esai Harlah NU ke 95
Umaroh Dina Suryana, Ketua PC IPPNU Cilacap Periode 2018-2020

NU Cilacap Online – Di antara santri, pesantren dan Nahdlatul Ulama / NU, ada Pelajar NU. Santri dan Pesantren adalah aset dan identitas terbaik bagi Nahdlatul Ulama selama hampir 1 abad berdiri. Bagaimana dengan Pelajar NU? Baca selengkapnya Artikel Esai Harlah NU ke 95 berikut ini.

Di Harlah NU ke 95 dan menjelang 1 Abad Nahdlatul Ulama, Pelajar NU harus memberikan kontribusi yang lebih nyata. Tanpa mengesampingkan peran pesantren, sudah saatnya pelajar NU memberikan kesan yang lebih luas untuk perkembangan jam’iyyah / organisasi.

Pelajar NU adalah Kader NU. Sebagai kader harapan dan kader masa depan penerus perjuangan Ulama maka tepat rasanya jika Saya mengajak kepada seluruh Pelajar Nahdlatul Ulama untuk mampu hadir di semua lini dengna cita-cita yang ada. Hal ini menjadi tantangan nyata yang kita hadapi di tengah era global yang semakin maju.

Jika kader masa depan NU tidak memiliki cita-cita yang luhur untuk masa depan Nahdlatul Ulama, maka sangat mungkin di era global ini Nahdlatul Ulama akan tertinggal jauh dalam persaingan. Hadirnya kader NU –baik santri di pesantren maupun pelajar di sekolah dan madrasah– di semua lini baik pemerintahan, pendidikan, kesehatan, perdagangan, perokonomian serta lini lain akan menjadikan Organisasi NU semakin kuat baik secara kultur maupun struktur.

Santri di pesantren NU dan pelajar di sekolah madrasah NU, memiliki proporsi dan potensi yang sama, sama-sama sebagai kader NU. Jangan berkecil hati jika kita bukan berasal dari pesantren, karena ke depan Nahdlatul Ulama tidak selalu tentang pesantren. Apapun jalan kita niatkan untuk berkhidmah di Nahdlatul Ulama, insyaAlloh hal itu akan menjadi khidmah terbaik agar kita senantiasa diakui sebagai santrinya KH Hasyim Asy’ari.

Baca juga

Harlah NU ke 95 tahun Nahdlatul Ulama, kita sambut dengan bahagia tanpa terlena dengan kebahagiaan. Bercita-citalah yang tinggi untuk Nahdlatul Ulama. Tetap mencintai Nahdlatul Ulama dan Bangsa Indonesia agar terpupuk jiwa Nasionalisme. Kita adalah tumpuan estafet organisasi yang memiliki peran sangat penting. Jika kita ber Jam’iyyah / berorganisasi dengan biasa-biasa saja maka ke depan lagkah kita akan menjadikan Nahdlatul Ulama tertinggal.

Urusan berjuang anak muda NU baik santri maupun pelajar, sangatlah penting. Didik dan latih diri kita serta lingkungan kita dengan keyakinan bahwa kita adalah pewaris masa depan. Kita harus sangat menyadari bahwa saat ini serangan terhadap Nahdlatul Ulama sangat besar dan tanpa henti. Kita tidak bisa hanya tinggal diam membiarkan orang-orang tua menghadapi hal demikian. Kita adalah generasi emas, jika kita berjuang dengan totalitas kita yakini hasilnya akan berkilauan.

Jika kita jauh dari semangat berjuang untuk Nahdlatul Ulama, maka kita di masa depan akan sangat mudah terpecah belah. Kita harus bertanggung jawab untuk Nahdlatul Ulama saat ini dan masa depan. Dengan cara apa dan bagaimana?

Selalu berinovasi dan mencari solusi agar generasi muda Nahdlatul Ulama tertanam nilai juang yang tinggi. Apalagi dengan derasnya perkembangan tekhnologi yang sudah tidak terbendung. Jika kita tidak bisa mengimbangi arus maka kita akan hanyut di masa sekarang dan masa depan.

Peran kita membentengi Akidah Aswaja, Ahlussunah wal Jamaah menjadi hal paling inti dalam perjuangan karena saat ini muncul banyak aliran dan organisasi yang hadir dengan nuansa kekerasan bahkan gerakan radikalisme yang mengatasnamakn Islam.

Santri dan pelajar NU, hadirlah sebagai kader Nasionalis dan menebar Islam yang Rahmatan lil ‘Alamin. Hadir dengan mempertahankan tradisi dan budaya dengan kemasan yang lebih kekinian juga bisa menjadi kemasan perjuangan yang menarik saat ini. Hal itu menandakan bahwa kita juga mengambil peran penting dalam perjuangan di era modern. Kita harus giat dan jangan malas agar kita tidak menjadi penjajah untuk Bangsa sendiri.

Sebagai organisasi Kader, IPNNU memiliki Landasan Berpikir, Berorganisasi Bersikap dan Jati Diri. Ini modal dasar hari ini dan di masa yang akan datang. Berpegang teguhlah kepadanya.

Selamat harlah Nahdlatul Ulama ke 95. Semoga tumbuh komitmen kebangsaan yang Rahmatan lil “alamin bagi generasi Nahdlatul Ulama. Semoga dengan keberkahan para pendiri dan pejuang Nahdlatul Ulama kita senantiasa terbakar semangat perjuangan meneruskan estafet organisasi.

~Artikel Esai Harlah NU Ke 95 tahun 2021 ini ditulis oleh Umaroh Dina Suryana, Ketua PC IPPNU Cilacap 2018-2020

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button