Jamaah Harus Berihram dan Niat Haji Sebelum ke Arafah, Ini Alasannya
NU CILACAP ONLINE – Jamaah Haji akan memulai rangkaian puncak haji pada 14 Juni 2024 bertepatan 8 Dzulhijjah 1445 H. Sebelum berangkat ke Arafah setiap jamaah haji harus memastikan dirinya sudah berihram dan niat haji di hotel masing-masing.
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan memberangkatkan jamaah haji ke Arafah untuk memulai rangkaian puncak haji pada 14 Juni 2024 atau 8 Zulhijjah 1445 H, dimulai pukul 07.00 WAS.
Merujuk Tuntunan Manasik Haji bagi Lansia yang diterbitkan Kementerian Agama, Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda menyampaikan, pelaksanaan niat ihram haji setelah jamaah bersuci, disunahkan membersihkan badan dengan mandi dan berwudhu, memotong kuku, memakai wangi-wangian.
“Lalu berpakaian ihram, dilanjutkan dengan melaksanakan salat sunat ihram dan berniat haji,” terang Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Jakarta, Minggu (9/6/2024).
Setelah mengucapkan niat ihram haji, Widi melanjutkan, jamaah dianjurkan berdzikir, dengan membaca talbiyah selama perjalanan dari Mekah ke Arafah, serta bershalawat.
Untuk pakaian ihram lansia, kata Widi, khususnya bagi jamaah laki laki perlu melatih diri dengan bimbingan pembimbing ibadah kloter.
Bagaimana memakai pakaian ihram yang nyaman dan sah menurut fikih, seperti menggunakan ikat pinggang atau sabuk di atas pusar, lalu digulung kain ihram hingga sabuk tidak terlihat dan menggunakan kain ihram yang nyaman serta tidak mengekang gerakan kaki dan tangan.
Baca juga Daftar Kumpulan Istilah Di Dalam Ibadah Haji dan Umrah
Dijelaskan Widi, mengingat jamaah haji lansia mudah melupakan hal-hal yang diharamkan saat memakai baju ihram, seperti mengganti baju ihram dengan baju biasa. Dalam konteks ini, ujar dia, jika lansia lupa sedang berihram atau tidak mengetahui hal-hal yang diharamkan saat berihram, maka tidak wajib membayar fidyah.
“Ini pendapat mazhab Syafi’i dan Hambali,” ucapnya.
Untuk pemantapan manasik haji, kata Widi, selain mendalami secara mandiri melalui buku-buku dan referensi yang dapat diunduh di aplikasi superapps Pusaka Kementerian Agama, jamaah dapat bertanya dan konsultasi manasik haji kepada pembimbing ibadah yang mendampingi di hotel atau sektor.
Ia mengatakan, menjelang puncak haji mendatang, tepatnya pada tanggal 5 Zulhijah atau 11 Juni 2024, bus shalawat sementara akan berhenti beroperasi.
Alasan Jamaah Harus Melakukan Niat Ihram Haji
Karenanya, mulai tanggal 5 sampai 8 Zulhijah atau saat jamaah mulai diberangkatkan ke Arafah, seluruh aktivitas ibadah jamaah dilakukan di hotel.
“Jamaah dapat beristirahat penuh dan mempersiapkan diri menjalani rangkaian puncak haji,” ucap dia.
“Khusus bagi jamaah haji lansia, yang lemah atau sakit maka dianjurkan untuk melakukan niat ihram haji disertai Isytirat (ihram bersyarat) untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi halangan yang menyulitkan terlaksananya ibadah haji,” sambung dia.
Selain itu, ujar Widi menambahkan, jamaah yang mengikuti program Murur, yaitu mabit (bermalam) yang dilakukan dengan cara melintas di Muzdalifah setelah menjalani wukuf di Arafah tidak perlu khawatir bagaimana memperoleh batu kerikil untuk lontar jumrah.
“PPIH akan membekali jamaah batu kerikil sejak jamaah ada di Arafah. Pihak Mashariq menyiapkan kantong berisi kerikil sejumlah 70 buah. Jumlah tersebut cukup untuk keperluan lontar Jumrah Aqobah hingga selesai Nafar Tsani,” pungkasnya.
Baca juga PC Fatayat Cilacap Masifkan Edukasi Vaksinasi Untuk Lansia
204 Ribu jamaah Tiba di Tanah Suci
Sehari menjelang berakhirnya operasional keberangkatan jamaah ke Tanah Suci, atau pada 10 Juni 2024 besok, jamaah haji yang sudah tiba di Tanah Suci berjumlah 204.674 orang yang terbagi dalam 521 kelompok terbang.
Baca juga 140 Lansia Ikuti Layanan Kesehatan Gratis Posbindu
Jamaah yang wafat saat ini berjumlah 64 orang. Wafat di Embarkasi 4 orang, di Madinah 16 orang, di Mekah 41 orang, dan di bandara 3 orang. Seluruh jamaah wafat akan dibadalhajikan.
Hari ini, Minggu 9 Juni 2024 terdapat 14 kelompok terbang, dengan jumlah 5.605 jamaah haji orang, akan diterbangkan ke Jeddah, dengan rincian sebagai berikut:
1. Embarkasi Makassar (UPG) sebanyak 455 jamaah/1 Kloter
2. Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 875 jamaah/2 Kloter
3. Embarkasi Medan (KNO) sebanyak 353 jamaah/1 Kloter
4. Embarkasi Aceh (BTJ) sebanyak 393 jamaah/1 Kloter
5. Embarkasi Batam (BTH) sebanyak 449 jamaah/ 1 Kloter
6. Embarkasi Kertajati (KJT) sebanyak 440 jamaah/ 1 Kloter
7. Embarkasi Aceh (BTJ) sebanyak 393 jamaah/1 Kloter
8. Embarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.484 jamaah/4 Kloter
9. Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 440 jamaah/1 Kloter
10. Embarkasi Balikpapan (BPN) sebanyak 323 jamaah/ 1 Kloter.