Ulama NU Cilacap Penerima Penghargaan Khidmat Sepanjang Hayat

NU Cilacap Online – Penghargaan khidmat sepanjang hayat jamiyyah Nahdlatul Ulama (NU) Cilacap diberikan kepada para ulama yang sepanjang hidupnya memberi inspirasi.

Serta tauladan, mendedikasikan sepenuh jiwa, pengabdi, mengkhidmatkan dirinya untuk membersamai dan mendidik ummat.

Terdapat puluhan kiai ulama Cilacap yang terpilih untuk menerima penghargaan, anugerah khidmat sepanjang hayat.

Penghargaan diberikan atas kiprah dalam pengabdian berkhidmah, sikap tauladan laku-lampahnya, dan inspirasi sosoknya memberi dan memperkokoh arah khidmat jamiiyyah NU menuju Abad ke-2.

Inilah daftar ulama Cilacap penerima penghargaan khidmat sepanjang hayat.

Penghargaan diberikan dalam acara Konferensi Cabang (Konfercab) NU Cilacap di halaman gedung Pusdiklat NU Cilacap. Jalan Kalisabuk Km 15 Kesugihan, Cilacap. Sabtu, 20/04/2024.

Berikut adalah daftar nama-nama tokoh dan Ulama NU Cilacap Penerima Penghargaan:

1. KH Muhammad Syahid Muhson (Kesugihan)

Ketua PCNU Cilacap 2009-2014 adalah sosok ideal aktivis NU Cilacap yang banyak memberi inspirasi atas kerja nyata keumatan melalui NU.

Berkat tangan dingin beliau, inisiasi penguatan program ekonomi dan Khidmah jamiyyah dilaksanakan dengan cermat dan detail, hingga lahirlah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) NU Cilacap.

Sejak itu KBIH NU Cilacap dalam melintasi waktu kemudian menjadi salahsatu KBIH terbesar di Indonesia dengan berkali-kali mendapat penghargaan dari Kementrian Agama, sebagai biro pembimbing jamaah haji yang professional, transparan serta akuntabel dengan angka kepuasan konsumen yang paripurna.

Dan atas sentuhan tangan dingin beliau pula, Koperasi SMNU Cilacap, Biro Travel Umroh Al-Makwa NU mampu menjadi salah satu pilar penyanggah program pelayanan dan pemberdayaan ekonomi.

Beliau merupakan salahsatu penggagas utama Pembangunan Gedung Sekretariat Bersama dan Pusdiklat PCNU CIlacap di Kalisabuk.

2. KH. Muhammad Syuhud Muhson, Lc. MH. (Kesugihan)

Ketua PCNU Cilacap 1999-2009 ini merupakan sosok Pemimpin NU Cilacap yang dikenal dinamis, enerjik dan memiliki segudang gagasan besar, akan perlunya NU Cilacap menjadi penentu masa depan.

Dari beliau, kita belajar akan perlunya NU memiliki visi besar dan profesionalisme berorganisasi.

3. Drs. KH. Muhtadin, M.Ag. (Cimanggu)

Dedikasi beliau dalam berkhidmah ditunjukkan dengan keseriusan beliau mengawal program layanan Pendidikan di Kdaerah asalnya, Cimanggu, dan ketulusan dalam berkhidmah, ditunjukkan dengan keaktifan dalam setiap rapat-rapat NU, disela kesibukan sebagai aparatur pemerintah.

4. KH. Syafaát Abdul Ghofur (Cipari)

Pengasuh Pesantren Mambaul Ulum Cipari dikenal merupakan sosok yang nyaris tidak pernah absen dalam program Khidmah jamíyyah.

Pengalamannya bermukim beberapa tahun di Makkah memperkaya kreatifitas pelayanan jamaáh haji di KBIH NU, dan beliaulah yang memiliki gagasan kuat untuk terus membangun jalinan komunikasi intensif dengan alumni haji NU sebagai pilar kekuatan jamiyyah dengan memprakarsai Jamíyyah Nahdlatul Hujjaj (JANNAH) NU.

5. KH. Ali Syahidin (Wanareja)

Kiai dalam jagad orang sunda disebut Ajengan ini, merupakan sosok kiai sepuh yang lugas, kritis, penuh semangat dan nyaris tidak pernah absen dalam moment pengkhidmatan.

Beliau merupakan salahsatu kyai yang selalu tampil dalam forum bahsul masail diniyyah PCNU. Gaya khasnya yang lugas serta dinamisnya menjadi oase penyegar di Tengah forum kiai yang terkadang penuh kekakuan.

6. KH. Maslahuddin Jaelani (Kawunganten)

Sosok kiai yang memberi kita gambaran pegiat NU ideal. Beliau beproses di NU secara sempurna, dari Banom ranting hingga Cabang, dari NU Ranting hingga Cabang.

Dalam posisi apapun di NU, beliau selalu menunjukkan performa organisasi terbaik, dengan segudang kreasi program yang ditunjukkan. Beliau merupakan sosok mubaligh dengan segudang joke cerdas, serta memiliki jiwa seni yang tinggi.

Syair-syair serta shalawat yang beliau lantunkan, menjadi legenda hidup di NU, dan ketulusan beliau dalam berkhidmah menjadi oase di Tengah hiruk-pikuk pengkhidmatan. Beliau setia dengan cita-cita mengawal dan melayani jamaáh NU hingga akhir hayatnya di Makkatul mukarromah.

Moto “Kerja-sama dan sama-sama kerja” adalah tagline yang menginspirasi para aktifis NU Cilacap.

Darinyalah, kita belajar untuk ber NU dengan suka-cita. “Pekerja NU itu, Pekerjaannya jelas, walau hasilnya tidak jelas. Berbeda dengan politisi, yang pekerjaannya tidak jelas, tetapi hasilnya jelas. Aktifis NU itu, tidak berpenghasilan tetap, tetapi tetap berpenghasilan.”

7. Drs, KH. Imam Mudaris Al Hafidz (Cilacap)

Ulama ini adalah segelintir aktivis NU yang memilih medan dakwahnya di tengah hiruk-pikuk pusat industri Cilacap.

Kehalusan bertutur kata dalam sapa, santun dalam berbahasa dan kemampuan diksi dalam berdiplomasi membuatnya memiliki tempat khusus di jajaran birokrat dan Perusahaan di perkotaan.

Dari beliau, kita banyak belajar makna penting menebarkan dakwah alussunnah wal jamaáh dengan penuh Rahmah, dan keterlibatan aktif di hampir semua level kepengurusan NU, membuatnya menjadi sosok yang pantas kita teladani.

8. KH. Maslakhuddin Syukur, S.Pd.I (Kalisabuk, Kesugihan)

Sosok ulama dengan penguasaan dan keilmuan yang cukup lengkap. Beliau meletakkan pondasi pemahaman nujum, ilmu falak di NU, yang jarang dikuasai oleh kiai lain.

Beliau merupakan sosok jarang berbicara, namun saat diberi kesempatan di berbagai forum, keluasan pengetahuannya diakui oleh hampir semua pihak.

Pada beliau, kita perlu bercermin pada keiklasan, ketawadluán, dan konsistensi dalam berjamíyyah.

9. KH. Syamsul Hidayat Hammaf (Kalisabuk, Kesugihan)

Ulama ini dikenal salah satu organisatoris paripurna di NU.

Berproses mulai dari ranting IPNU, Ansor, dan NU, dan berhasil mencapai puncak pencapaian hingga Cabang, dan sosoknya yang tenang, istikamah dan tegak-lurus pada NU membuatnya mendapatkan kepercayaan penuh dari para kiai sepuh untuk menjadi representasi aktifis politik NU melalui PKB.

Hingga akhir hayat, beliau berkhidmat dalam menghimpun para alumni haji KBIH NU dengan menjadi Ketua JANAH PCNU Cilacap.

Dari sosok beliau, kita belajar kerendah hati, konsistensi serta ketulusan mengawal kepentingan jamíyyah di berbagai aspek.

10. KH. Nur Kiswandi (Jeruklegi)

Sosok Kiai yang merupakan representasi ketulusan berkhidmah seorang professional.

Di rengah kesibukannya sebagai apparatur negara, beliau mampu mendinamisir Lembaga Dakwah NU, KBIH NU dan Lembaga Takmir Masajid NU Cilacap.

Dari beliau kita belajar tentang profesionalisme, kejujuran dan ketulusan dalam berkhidmah.

11. Kiai Taufik Kurrohman (Bantarsari)

Kiai muda yang sregep dan belum lama ini wafat, meninggalkan kita semua, menjadi gambaran akan sosok muda energik dan pantang menyerah dalam berkhidmah.

Dalam waktu kurang dari tiga tahun, beliau berhasil mewujudkan cita-cita besar MWCNU Bantarsari untuk memiliki Kantor yang representatif, walau dengan cara berhutang, dan beliau merelakan asset berharga miliknya sebagai jaminan.

Sikapnya, pantas menjadi tauladan bagi kita semua.

12. Komandan Jamaludin Al Baab (Sidareja)

Sosok yang selama hidupnya dihabiskan untuk mendampingi kader-kader muda Nahdlatul Ulama terutaman Barisan Ansor Serbaguna (BANSER) X-26 Cilacap.

Menjadi Komandan Banser yang tegas dalam mengawal kiai, juga konsisten dalam menghalau perongrong ajaran Aswaja dan NKRI.

Dari dirinya juga kita belajar tentang sosok penggerak organisasi yang selalu menyediakan dan meluangkan waktu untuk membersamai kader dan anggota. (MTH/IHA)

Baca juga Mengokohkan Pondasi Ke-NU-an dan Keber-NU-an

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button