Khutbah Idul Fitri: Hikmah Pandemi dan Pesan yang Tersembunyi

NU CILACAP ONLINE – Khutbah Idul Fitri Hikmah Pandemi dan Pesan yang Tersembunyi; meningkatkan keimanan dan introspeksi diri; memandang sesuatu dengan pandangan syariat dan hakikat; sosial dan silaturrahmi

الخطبة الأولى لعيد الفطر

اَللّٰهُ أَكْبَرُ،اللّٰهُ أَكْبَرُ اللّٰهُ أَكْبَرُ اللّٰهُ أَكْبَرُ اللّٰهُ أَكْبَرُ اللّٰهُ أَكْبَرُ اللّٰهُ أَكْبَرُ اللّٰهُ أَكْبَرُ اللّٰهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا  وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا. 
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ جَعَلَ رَمَضَانَ شَهْرَ الصِّيَامِ لِلْمُؤْمِنِيْنَ، وَجَعَلَ عِيْدَ الْفِطْرِ ضِيَافَةً لِلصَّائِمِيْنَ وَفَرْحَةً لِلْمُتَّقِيْنَ،، أَشْهَدُ أَنْ لَآاِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَادِقُ الْوَعْدِ الأَمِيْنُ، اللهم فَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِه وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.
أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللّٰهِ،  وَاعْلَمُوْا اَنَّ هٰذَا الْيَوْمَ يَوْمٌ عَظِيْمٌ، شَرَّفَهُ اللّٰهُ وَعَظَّمَهُ وَسَمَّاهُ يَوْمَ عِيْدِ الْفِطْرِ، فَعَظِّمُوا مَا عَظَّمَهُ اللّٰهُ مِنْ حُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هٰذَا بِاْلِإْيثَارِ لِطَاعَتِهِ وَالنُّزُوْعِ عَنْ مُخَالَفَتِهِ . قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى : وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللّٰهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوْبِ.

Jama’ah Shalat ‘Idul Fitri rahimakumullah

Marilah kita tundukkan jiwa dan raga kita ke hadirat Allah yang Maha Agung. Kita hilangkan jauh-jauh sifat angkuh dan sombong yang bisa menyebabkan kita jauh dari Allah Swt. Seperti apapun kemampuan kita, setinggi apapun pangkat kita, sebanyak apapun harta kita, sekuat apapun kita, kita tetaplah kecil, kita tetaplah faqir, kita tetaplah lemah di hadapan Allah Swt.

Kita sadar bahwa kita adalah milik Allah, kita adalah hamba Allah yang tidak diciptakan oleh-Nya kecuali untuk beribadah. Kita berpuasa, kita shalat tarawih pun witir di bulan Ramadhan, dan saat ini kita berkumpul di tempat ini untuk melaksanakan shalat ‘Id, tidak lain merupakan wujud penghambaan kita kepada Allah Swt.

اللّٰهُ أَكْبَرُ (3×) وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ

Jama`ah shalat Idul Fitri yang berbahagia

Melaksanakan puasa Ramadhan di tengah Pandemi Covid-19/Virus Corona ini, sedikitnya 4 pesan/4 hikmah yang dapat kita rasakan.

Pesan pertama adalah pesan meningkatkan keimanan dan introspeksi diri. Allah Swt berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 183:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ (البقرة: 183)

Dari ayat ini kita ketahui bersama bahwa Allah tidak memerintahkan puasa Ramadhan kecuali pada mereka yang beriman. Kita layak berbahagia, kita layak bangga, karena dengan kita tetap menjalankan ibadah puasa di tengah kondisi ekonomi yang memprihatinkan, di tengah ancaman kesehatan yang mengkhawatirkan, kita tetap semangat dalam menjalankan ibadah puasa dan juga ibadah lainnya di bulan Ramadhan.

Ini menunjukkan bahwa Allah memilih kita menjadi mukmin yang sejati, seorang mukmin yang menghamba kepada Allah tidak hanya dalam kondisi lapang, namun juga dalam sulit. Allah Swt berfirman:

وَالصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَاۤءِ وَالضَّرَّاۤءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ

… dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

اللّٰهُ أَكْبَرُ (3×) وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ

Jama’ah Shalat Idul Fitri rahimakumullah

Pesan kedua adalah pesan agar kita memandang sesuatu dengan pandangan syariat dan hakikat. Dalam kondisi apapun, kita dituntut untuk memandang prolematika kehidupan dengan dua sudut pandang, sudut pandang hakikat dan sudut pandang syareat.

Ketika kita lapar, kita disyareatkan untuk mengkonsumsi makanan minuman yang halal. Dalam pandangan hakekat, kita kenyang bukanlah karena makanan itu, melainkan karena dijadikan kenyang oleh Allah Swt. Bahwa pada kenyataannya kita kenyang setelah makan, bukan berarti Allah membutuhkan makanan untuk menjadikan kita kenyang, namun kenyangnya kita setelah makan semata-mata terjadi karena Allah menghendakinya.

Dalam sudut pandang hakekat, wabah penyakit Covid-19 ini kita sadar bahwa itu terjadi adalah pasti atas kehendak Allah Swt, atas qudroh dan irodah Allah Swt; Dalam sudut pandang syareat, kita diperintahkan oleh Allah Swt untuk menghindari hal-hal yang bisa menjadikan kita tertular virus tersebut.

Wajib bagi kita menjaga diri (hifdzun nafs) agar senantiasa dalam keadaan sehat. Oleh karena itu, sebagai bentuk ikhtiyar kita dalam menghindari penyebaran virus corona, sangat penting bagi kita untuk disiplin melakukan 3 M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

اللّٰهُ أَكْبَرُ (3×) وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ

Jama`ah Idul Fitri yang berbahagia

Pesan ketiga adalah pesan sosial. Pesan sosial Ramadhan ini terlukiskan dengan indah justru pada detik-detik akhir Ramadhan dan gerbang menuju bulan Syawwal. Di mana, ketika umat muslim mengeluarkan zakat fitri kepada yang berhak menerimanya.

Semangat zakat fitri ini melahirkan kesadaran untuk tolong menolong (ta`awun) antar sesama manusia, sebab kita semua adalah hamba Allah. Terlebih di masa sekarang ini, ketika virus corona membatasi gerak perekonomian masyarakat. Kepedulian kita dipanggil oleh Allah Swt untuk saling membantu meringankan musibah satu sama lain.

Baca Juga

Zakat fitri ini menjadi sebagai salah satu bentuk berbagi, masih ada bentuk berbagi lain yang bisa kita lakukan, yaitu dengan bersedekah, memberi hadiah, dan lain sebagainya.

اللّٰهُ أَكْبَرُ (3×) وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ

Dalam setiap peritah-Nya, Allah selalu mengarahkan manusia agar menjadi pribadi yang sholeh, pribadi yang baik hubungannya dengan Allah dan hubungan dengan sesama manusia. Ketika Allah memerintahkan puasa untuk menjalin hubungan baik dengan Allah, Allah memerintahkan zakat fitri untuk menjalin hubungan baik dengan sesama manusia. Oleh karena itu, ketika Nabi bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barang siapa berpuasa Ramadhan dilandasi iman dan ikhlas karena Allah, maka diampuni semua dosanya yang telah lalu”

Yang dimaksud adalah diampuni dosa-dosanya yang hubungannya dengan Allah. Apakah dosa karena berbuat dzolim terhadap sesama manusia terampuni juga? Belum, sebelum meminta maaf kepada orang yang terdzalimi.

Nabi bersabda:

مَنْ كَانَتْ عِنْدَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيْهِ؛ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ مِنْ شَيْءٍ، فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ الْيَوْمَ قَبْلَ أَنْ لَا يَكُوْنَ دِيْنَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ؛ إِنْ كاَنَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ، وَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ , رواه البخاري

Barang siapa pernah berbuat dzolim, baik berupa harga diri maupun harta benda, maka salinglah meminta halal sebelum datang hari yang tidak ada dirham dan tidak ada dinar, yaitu hari qiyamat. Sebab di hari qiyamat nanti, jika kita belum sempat meminta halalnya, amal kebaikan kita akan diambil sebagai tebusan, jika tidak memiliki amal kebaikan, amal keburukan orang yang kita dzalimi dibebankan kepada kita, Na’udzubilla min dzalik. (HR. Bukhari).”

Marilah kita saling meminta maaf dan memberi maaf dengan tulus ikhlas, karena permintaan dan pemberian maaf yang tidak tulus tidak memberi manfaat apapun pada kita.

Jama’ah Shalat Idul Fitri rahimakumullah

Inilah pesan ke empat, yaitu pentingnya Silaturahmi. Tampak bagaimana tali silaturrahim serta semangat untuk berbagi demikian nyata terjadi. Oleh karena itu di hari fitri ini marilah kita saling meminta maaf dengan bersilaturrahim, sebagaimana disabdakan oleh Nabi Muhammad Saw yang artinya: “Barang siapa ingin dilapangkan rizqinya, dipanjangkan umurnya, maka sabunglah tali silaturrahim”.

Silaturrahim tidak harus bertemu muka, terlebih sekarang ketika virus corona mengharuskan kita untuk saling menjaga jarak. Imam Nawawi menjelaskan dalam kitab Syarhun Nawawi ‘ala Muslim sebagai berikut:

وَأَمَّا ( صِلَةُ الرَّحِمِ ) فَهِيَ الْإِحْسَانُ إِلَى الْأَقَارِبِ عَلَى حَسَبِ حَالِ الْوَاصِلِ وَالْمَوْصُوْلِ فَتَارَةً تَكُوْنُ بِالْمَالِ وَتَارَةً بِالْخِدْمَةِ وَتَارَةً بِالزِّيَارَةِ وَالسَّلَامِ وَغَيْرِ ذٰلِكَ..

“Silaturrahim adalah berbuat baik kepada kerabat dengan memperhatikan kondisi masing-masing dari kedua belah pihak; Bisa dengan memberikan harta benda (memberi sedekah/hadiah/transfer uang kepada orang tua/keluarga dirumah), bisa juga dengan membantu (orang yang kita tuju), bisa dengan berkunjung, bisa dengan ucapan salam, dan lain sebagainya.”

Dari penjelasan Imam Nawawi tersebut, tentu bagi kita atau saudara kita yang dilarang mudik, kita yang diharuskan menjaga jarak dan menghindari kerumunan dalam rangka mencegah penularan virus Covid-19 maka itu tidak menjadi alasan untuk tidak menyambung tali silaturrahim.

اللّٰهُ أَكْبَرُ (3×) وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ

Hadirin-hadirat rahimakumulloh,

Walaupun dosa kita sudah diampuni, bukan berarti tugas kita beribadah kepada Allah Swt telah selesai. Karena ciri-ciri orang yang diterima amal ibadahnya adalah orang yang amal ibadahnya selalu meningkat.
Kita meniru sikapi Nabi panutan, Muhammad Saw. Seperti yang diriwayatakan Imam Al-Bukhari:

قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى تَوَرَّمَتْ قَدَمَاهُ فَقِيْلَ لَهُ غَفَرَ اللّٰهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ قَالَ أَفَلَا أَكُونُ عَبْدًا شَكُوْرًا (رواه البخاري).

Nabi sangat rajin menjalankan shalat malam sampai kakinya bengkak. Ada salah seorang sahabat bertanya: “Wahai Rasululloh, semua dosamu sudah dimaafkan, mengapa engkau tetap rajin ibadah? Nabi menjawab: “Apa engkau tidak suka jika aku menjadi hamba Allah yang bersyukur?”

Oleh karena itu marilah kita senantiasa meningkatkan ibadah kita, dengan itu kita berharap segala musibah termasuk di antaranya Virus Corona ini dijauhkan dari kita, dijauhkan dari bangsa Indonesia, dijauhkan dari seluruh umat manusia, sehingga kondisi akan kembali normal seperti sediakala.

Kita berharap semoga semua amal ibadah yang kita laksanakan di bulan Ramadhan, seperti puasa, shalat tarawih, zakat fitri dan lain sebagainya diterima oleh Allah Swt, menjadi wasilah bagi kita untuk mendapatkan rahmat Allah Swt, menjadi bekal untuk berkumpul di surganya Allah Swt, Allahumma, Amiiin.

جَعَلَنَا اللّٰهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ الْعَائِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ، وَأَدْخَلَنَا وَإِيَّاكُمْ فِي زُمْرَةِ عِبَادِ اللّٰهِ الصَّالِحِيْنَ. إِنَّ أَشْفَى الذِّكْرِ لِلْقُلُوْبِ كَلَامُ اللّٰهِ، وَاِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ. اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. ﴿قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى ، وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى﴾. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.

الخطبة الثانية

اللّٰهُ أَكْبَرُ،  اللّٰهُ أَكْبَرُ اللّٰهُ أَكْبَرُ اللّٰهُ أَكْبَرُ اللّٰهُ أَكْبَرُ اللّٰهُ أَكْبَرُ اللّٰهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا. أَشْهَدُ أَنْ لَآاِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ .اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ .
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ،  اِتَّقُوا اللّٰهَ وَلَازِمُوا الصَّلَاةَ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ  عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ، فَقَدْ أَمَرَكُمُ اللّٰهُ بِذٰلِكَ إِرْشَادًا وَتَعْلِيْمًا. فَقَالَ: إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا، اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ  وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ  أَجْمَعِيْنَ، وَعَلَى التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَارْحَمْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اللهم اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ. اللهم أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَاالَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا،وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَاالَّتِى فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِى فِيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِى كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شرٍّ،، اللهم أَعِزِّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُبْتَدِعَةَ وَالرَّافِضَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ، وَاجْعَلِ اللهم وِلَايَتَنَا فِيْمَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ، رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ، رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِاِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْاِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا رَبَّنَآ اِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَ اللّٰهِ، إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. اذْكُرُوا اللّٰهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ.

Download Khutbah Idul Fitri: Hikmah Pandemi dan Pesan yang Tersembunyi, Di SINI.

Naskah Khutbah Disusun Oleh Kiai Misbahus Surur, M.Si., (Dosen FKI UNUGHA Cilacap, Anggota LF PWNU Jateng)., Penyelaras Bahasa Imam Hamidi Antassalam. Diterbitkan dan publikasikan oleh NU Cilacap Official Media NUCOM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button