Fatayat Kesugihan Bantu Korban Banjir Nusawungu
NU CILACAP ONLINE – Pengurus Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Kesugihan bekerjasama dengan PAC Fatayat Nusawungu menyalurkan bantuan logistik untuk korban banjir di desa Kedungbenda dan Klumprit Kecamatan Nusawungu Cilacap Jum’at, 13 November 2020.
Hari itu juga, bersama dengan tim NU Cilacap Online, bantuan logistik disalurkan langsung ke rumah-rumah warga terdampak banjir.
Sebelumnya pada Rabu (10/10/20) lalu, Rombongan Fatayat NU Kesugihan telah datang bersama tim Sarbumusi dengan membawa bantuan logistik berupa bahan makanan dan alat-alat kebersihan. Namun karena susahnya medan dan juga waktu yang sudah sore, penyaluran logistik pun ditangguhkan.
Ketua PAC Fatayat NU Kesugihan Lisa khoiriyah selaku pimpinan rombongan akhirnya memasrahkan bantuan kepada PAC Fatayat Nusawungu untuk mendistribusikan bantuan kepada pihak yang membutuhkan.
Ketua PAC Fatayat NU Nusawungu Tun Habibah pun menyambut hangat maksud kedatangan Fatayat Kesugihan.
Baca juga Gus Ngarof-Towil Albaha Nahkoda MWCNU Kesugihan 2023-2028
Korban Banjir Desa Kedungbenda
Sebelumnya diberitakan Banjir yang terjadi akibat tingginya curah hujan sejal 25/10/20 di kabupaten Cilacap telah merendam beberapa desa di wilayah kecamatan Kroya dan Nusawungu. Desa Kedungbenda merupakan salah satu desa terdampak.
Namun menurut Tun Habibah selama musibah banjir berlangsung, desa Kedungbenda nyaris tidak tersentuh bantuan dari pihak manapun.
“Dari kemarin belum ada bantuan yang diterima oleh korban banjir Kedungbenda. Sebenarnya ada sih bantuan dari salah satu partai. Akan tetapi karena lokasi yang terlalu jauh dan juga medan yang sulit, bantuan tidak sampai kepada korban banjir, asal dibagi-bagikan saja. Jadinya bantuan kurang tepat sasaran”, kata Tun Habibah.
Tun Habibah menuturkan akibat banjir tersebut setidaknya ada 80 KK yang menjadi korban terdampak banjir. Mereka kebanyakan adalah warga kurang mampu.
Beruntung saat pembagian logistik banjir sudah surut sehingga warga sudah kembali ke rumah masing-masing. Namun demikian, sisa-sisa banjir masih terlihat. Warga juga masih belum bisa sepenuhnya tenang karena banjir susulan kemungkinan masih bisa datang lagi mengingat musim hujan belum berlalu.
“Dua hari yang lalu, di sini masih banjir. Ini Karena sudah dua hari tidak turun hujan makanya banjir surut”, kata Tun Habibah.
Saat ditanya kemana warga mengungsi saat terjadi banjir kemarin, Tun Habibah mengungkapkan bahwa mereka dijemput oleh keluarga yang ada di luar wilayah untuk mengungsi. Ini karena tidak disediakan posko pengungsian. Saat banjir surut pun mereka diantar kembali oleh keluarga ke rumah masing-masing.
Tun Habibah berharap banjir akan benar-benar surut agar aktifitas warga bisa secepatnya pulih Kembali.