Ansor Banser Karangpucung Kemah Kebangsaan dan Tanam 1000 Pohon

NU CILACAP ONLINE -Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Karangpucung menggelar Kemah Kebangsaan dan Penanaman 1.000 Pohon yang dilaksanakan pada Sabtu–Ahad (18–19/10) di kawasan Bunter, Desa Pamulihan.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh anggota Ansor dan Banser dari berbagai ranting di Kecamatan Karangpucung, dengan semangat memperkuat jiwa kebangsaan sekaligus kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.

Ketua PAC GP Ansor Karangpucung, Windu Rujianto, menegaskan bahwa kegiatan tersebut bukan sekadar ajang berkumpul dan berkemah, melainkan juga sarana pembinaan karakter dan kebersamaan antaranggota.

“Melalui Kemah Kebangsaan ini, kami ingin menanamkan nilai-nilai nasionalisme serta mengajak para Sahabat Ansor dan Banser untuk lebih menyatu dengan alam. Kegiatan menanam pohon juga menjadi bentuk nyata kepedulian kita terhadap lingkungan,” ungkapnya.

Pembukaan Kemah Kebangsaan diawali dengan kegiatan penanaman 1000 pohon yang dilakukan di sekitar Embung Bunter, Desa Pamulihan, sebagai simbol kepedulian terhadap lingkungan dan bentuk nyata kontribusi pemuda Ansor dalam menjaga kelestarian alam. Jihad Santri Tanam 10000 Pohon Tegaskan Kepedulian Lingkungan

Selain itu, sahabat Ansor Banser juga melaksanakan ziarah ke makam para muazis serta makam keluarga Banser yang berada di kawasan Bunter. Kegiatan ini menjadi momen reflektif untuk mengenang jasa para pendahulu yang telah berjuang dan mengabdikan diri bagi agama, bangsa, dan masyarakat. Baca juga PC GP Ansor Cilacap Launching Logo Kemah, Inilah Filosofinya

Rangkaian kegiatan kemudian dilanjutkan dengan napak tilas menuju puncak bukit tertinggi di wilayah Karangpucung, yang menjadi bagian dari semangat kebangsaan dan kebersamaan. Melalui perjalanan ini, sahabat Ansor Banser diajak meneladani semangat juang para pejuang terdahulu sekaligus memperkuat rasa cinta tanah air dan kepedulian sosial di antara sesama kader Ansor dan Banser. Baca juga Kemah Persahabatan Ansor Cilacap Solidkan Barisan Kader

“Napak tilas ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi kita semua, khususnya para santri, untuk terus mengembangkan diri, mengepakkan sayap setinggi langit, serta mampu melewati setiap rintangan yang menghadang,” harap Ruji, sapaan akrabnya.

Sebagai ungkapan rasa syukur atas kelancaran seluruh rangkaian kegiatan, dilanjutkan dengan tasyakuran bersama warga.

Momen tersebut menjadi simbol persaudaraan dan semangat gotong royong yang tumbuh di tengah masyarakat, sekaligus penanda berakhirnya kegiatan Kemah Kebangsaan dengan penuh keberkahan.

Lebih lanjut, Ruji menyampaikan bahwa Hari Santri merupakan hari raya bagi para santri, sebuah momen istimewa untuk meneguhkan jati diri dan kebanggaan sebagai bagian dari dunia pesantren.

Menurutnya, peringatan Hari Santri Nasional bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum penting untuk memperkuat barisan dan solidaritas antar-santri di seluruh Indonesia.

Ia juga menyinggung munculnya narasi negatif di salah satu tayangan televisi yang dinilai merendahkan tradisi santri, kiai, dan kehidupan di pesantren

“Kami PAC GP Ansor Karangpucung mengutuk keras narasi-narasi buruk terhadap pesantren dan para kiai kami. Karena pesantren adalah tempat pendidikan kami para santri, tempat kami tumbuh, berkembang, belajar, dan mengenal kehidupan. Untuk itu, marwah pesantren dan kiai wajib kita jaga,” tegasnya

Lebih lanjut, Windu Rujianto menghimbau kepada seluruh kader Ansor dan Banser Karangpucung untuk terus merapatkan barisan, memperkuat solidaritas, serta menjaga kekompakan dalam menjalankan amanah organisasi.

Ia menegaskan pentingnya menjaga marwah para kiai, serta memelihara nilai-nilai kehidupan santri dan tradisi pesantren yang menjadi benteng moral umat.

Windu juga berharap agar seluruh kader dapat menjadi teladan dalam menjaga kondusivitas wilayah Kecamatan Karangpucung, dengan terus mengedepankan semangat gotong royong, persaudaraan, dan nasionalisme yang kokoh.

Windu menegaskan bahwa sebagai santri, tidak sepatutnya berdiam diri ketika marwah dan kehormatan diinjak-injak.

“Santri harus berani bersuara, merapatkan barisan, dan menyiapkan diri menghadapi segala kemungkinan dengan semangat persatuan,” ujarnya.

Namun demikian, dia juga mengingatkan bahwa dalam setiap langkah, emosi dan pemikiran harus tetap dikendalikan serta berpegang teguh pada hukum yang berlaku.

Windu menekankan pentingnya menjaga ketertiban, memastikan seluruh anggota dan keluarga besar Nahdlatul Ulama tidak terpancing melakukan tindakan yang berada di luar koridor hukum, agar perjuangan santri tetap bermartabat dan berlandaskan nilai-nilai keislaman yang damai.

“Kita tidak boleh bertindak mengikuti ego tanpa didasari pemikiran yang jernih, karena hal itu justru bisa memperkeruh suasana,” tandasnya.

Kepada NU Cilacap Online, Windu menyampaikan bahwa PAC Ansor-Banser Karangpucung telah melakukan konsolidasi secara menyeluruh untuk memperkuat solidaritas dan mempertegas satu komando dalam menjalankan tugas organisasi.

Dia menegaskan bahwa seluruh anggota siap berada di garis depan untuk menjaga marwah kiai, mengawal pesantren, serta berkhidmat menjaga keutuhan bangsa dan negara.

Konsolidasi tersebut juga dilakukan bersama Ketua PC GP Ansor Cilacap, Ahmad Fajri Nida, beserta jajaran Satkorcab Banser Cilacap, sebagai bentuk sinergi dan komitmen bersama dalam memperkuat barisan Ansor dan Banser di tingkat cabang hingga ranting.

Kontributor: Nesy Faska Maulidia
Editor: Naeli Rokhmah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button