Sosok Kang Imam; Panggilan Akrab Kepala Kankemenag Cilacap

NU Cilacap Online – Nama lengkapnya H Imam Tobroni S.Ag., M.M., namun banyak kalangan yang memanggilnya dengan sapaan Kang Imam; lahir di Cilacap, tangal 15 Januari 1970 dari pasangan KH Moh Nasri dan Hj Suprapti.
KH Moh Nasri, ayah Kang Imam merupakan seorang guru ngaji di Masjid-masjid dan Majelis taklim di kampungnya yaitu Desa Gentasari dan Ibundanya, Hj Suprapti, merupakan seorang guru Sekolah Dasar (SD) yang juga akitivis di berbagai organisasi perempuan.
Dari kultur keluarga santri inilah, yang mendorong semangat Kang Imam berkhidmah memberikan manfaat untuk masyarakat. Berikut ini kisah singkat sosok Kang Imam Tobroni dalam perjalanan karir meniti birokrasi dengan inovasi, strategi komunikasi media sosial. Juga pengalaman organisasinya.
Karir Kang Imam
Kang Imam, sosok yang akrab dengan penampilan kalem ini, saat ini menjabat sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Cilacap.
Karirnya berawal pada tahun 1993 menjadi pegawai TU pada MTs N Majenang, kemudian melimpah menjadi guru pada tempat yang sama.
Selanjutnya, pindah menjadi guru pada MA Minat Pondok Pessantren Al Ihya Ulumaddin Kesugihan Cilacap. Dan pada tahun 2003 pindah menjadi pegawai kantor Kemenag Cilacap sebagai pejabat eselon 1V, di Penyelenggara Zakat dan Wakaf. Kemudian menjadi Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubag TU) di kantor yang sama.
Tahun 2014, dalam usia yang relatif muda yaitu 44 tahun, beliau dipromosikan menjadi Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) di kota santri Pekalongan, dan hampir satu tahun merangkap menjadi Pelaksana Tugas (PLT) di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan dan di tahun 2017 beliau pindah nenjadi Kepala Kakankemenag di Kabupaten Kebumen sampai tahun 2019.
Dengan berbagai pengalaman di Bidang Birokrasi dan Pemerintahan inilah ia mampu menciptakan berbagai inovasi pelayanan; seperti saat ia menjadi Kepala Kakankemenag di Kabupaten Kebumen dengan inovasi program pertama se-Jawa Tengah di antaranya merintis PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu), mendirikan Kampung Dakwah terintegrasi dengan Jemur Park serta Penerbitan IMB gratis massal bagi rumah ibadah.
Bahkan sebelumnya di Kota Pekalongan beliau turut merintis dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan dengan berdirinya Madrasah Unggulan yaitu MAN IC Pekalongan, merintis diberikannya insentif guru-guru madrasah dan terbitnya Peraturan Daerah (Perda) Pengelolaan Ibadah Haji.
Inovasi Kankemenag Cilacap
Setelah tahun 2019 ia kembali menjadi kepala Kakankemenag Kabupaten Cilacap dengan sigap tanggap dan cepat, ia melakukan serangkaian pembenahan dan inovasi. Pada tahun 2020 yang lalu, Kantor Kemenag Cilacap mendapat Penghargaan sebagai satker dengan inovasi layanan terbaik dari Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Provinsi Jawa Tengah.
Salah satunya adalah layanan PTSP berbasis Aplikasi Si Mantap, Billing Tarji (Mobil Keliling Pendaftaran Haji) bagi lansia dan disabilitas, Masjid Berdaya, Kampung Sinaga dan pada tahun 2021 Beliau H Imam Tobroni di nobatkan sebagai agen Perubahan Nasional oleh Menteri Agama.
Bahkan dari kemenetrian keuangan 2 tahun berturut-turut mendapat penghargaan sebagai satker terbaik dalam laporan Pertanggung Jawaban Keuangan yakni tahun 2021. Juga di tahun 2022 pada wilayah KPPN Cilacap.
Moto ‘Kerja” (Kompeten, Efektif, Ramah, Jujur dan Aspiratif), yang Kang Imam Tobroni canangkan saat pertama hadir, ternyata dapat merubah mainset sekaligus budaya kerja aparaturnya.
Baca juga
- H. Imam Tobroni; Agen Perubahan dan Duta Inspirasi Kemenag 2021
- Kankemenag Cilacap dan NU Cilacap Online Sepakat Jalin Kerjasama
- H. Imam Tobroni; Pesantren Harus Responsif dan Gerak cepat
Slogan Aspiratif menjadikan Kemenag Cilacap dekat dengan umat, dibukanya live Chat online, untuk menerima aduan langsung dari masyarakat, program Jalmat (Jejaring Aspirasi Layanan Umat).
Saat hadir kembali di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, perhatiannya antara lain tertuju ke lembaga keagamaan dan pendidikan keagamaan. Kang Imam Tobroni risau atas kenyataan melihat Peraturan Daerah (Perda) Pendidikan Keagamaan Kabupaten Cilacap yang tak kunjung ada realisasi konkretnya.
Kang Imam pun melakukan koordinasi dengan berbagai pihak agar Bantuan Oprasional bagi Madrasah Diniyah (Maddin), Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) dan Pondok Pesantren (Ponpes) dapat terwujud. Akhirnya, langlah ini membuahkan hasil.
Di tahun 2022 dapat direalisasikan. program unggulan kerukunan umat beragama dibangun inovasi dengan “Angkringan Moderasi Beragama Srandil (Moga Srandil).
Kang Imam dan Media Sosial
Sosok Kang Imam Tobroni juga hadir sangat aktif di media sosial Facebook. Hampir semua aktifitas hariannya dipublikasikan di sana. Selain mempublikasikan kegiatan, juga proaktif berdialog dengan Follower, atau sekadar memberikan apresiasi di kolom komentar.
Kang Imam Tobroni juga tidak segan turun langsung bertemu dengan tokoh, umat dan masyarakat melalui program Salim dan Sapa. Kegiatan SAPA, hampir selalu dipublikasikan di halaman pribadinya di Facebook.
Juga membantu kaum yang lemah. Ia misalnya sangat perhatian terhadap guru ngaji di berbagai daerah di Cilacap. Bekerjasama dengan lembaga Filantropi, Kang Imam menyapa dengan program rumah layak huni.
H Imam Tobroni juga sangat peduli dengan perkembangan IT., hampir semua layanan berbasis IT, bahkan dimanfaatkan sebagai media transparansi pelayanan publik, informasi layanan disampaikan melalui media sosial seperti Facebook, Website, Instagram, dan juga channel youtube yang dengan subscribe 31 Ribuan.
Bagi Kang Imam, media sosial merupakan bagian dari media strategi berkomunikasi dengan banyak elemen masyarakat. Media sosial juga menjadi kebutuhan bagaimana orang per orang bisa berinteraksi dan saling menginspirasi.
Pengalaman Organisasi Kang Imam
Semangat melayani umat dan dekat dengan masyarakat merupakan karakter kepemimpinan yang melekat pada diri Kang Imam Tobroni sebagai aktifis organisasi tulen.
Pengalaman kepemimpinan dilaluinya di berbagai organisasi, mulai dari Pimpinan Cabang (PC) IPNU Kabupaten Cilacap, ketua OSIS di MAN 1 Purwokerto, Ketua Senat Mahasiswa IAIN Purwokerto dan Ketua DPD KNPI Kabupaten Cilacap.
Dalam organisasi keagamaannya Ia mulai jadi ketua GP Ansor Gentasari, Ketua PMII IAIN dan Cabang Purwokerto, Ketua PC IPNU Cilacap, Sekretaris Umum MUI, Wakil Ketua PC LP Ma’arif NU dan juga Wakil Ketua Cabang NU Cilacap. Bahkan Kang Imam pernah menduduki sekretaris BAHWA (Baznas) Merintis di Cilacap pertama kali.
Di tengah kesibukan yang ada, Kang Imam Tobroni juga sosok yang sangat peduli dengan masalah keluarga, dinamika dan permasalahan keluarga di masyarakat,. Juga masalah dan problematika perkawinan di masyarajat. Suami dari Laela Sri Wahyuni ini, merintis Pusat Layanan Keluarga (Pusaka) Sakinah, yang merupakan program inovatif Kankemenag Kabupaten Cilacap.
Pasangan H Imam Tobroni – Hj Laila Wahyuni dikaruniai 5 orang anak. Masing-masing Faith Liberta Aida Muhammad, Farahdiba Nadya Natakanestru, Fatakuna Raihan Karim, Fatwa Farnas Nafis dan Fulcana Nabih Barri. (Achmad Nur Wahidin)