Mujahadah layaknya Turing Munajat Ke Negeri Atas Awan

NU CILACAP ONLINE – Hujan gerimis yang mengguyur sejak pagi tak surutkan puluhan kendaraan roda empat yang mengangkut jamaah berpakaian putih. Perlahan namun pasti, mereka melewai jalanan licin menanjak menuju Lapangan Giri Huda. Tempat berlangsungnya Mujahadah Asmaul Husna tingkat Kecamatan Karangpucung. Sembari melantunka shalawat, mereka menikmati perjalanan Mujahadah layaknya turing munajat ke Negeri Atas Awan
Majelis Khidmah Al Asmaul Husna (MKAH) Kecamatan Karangpucung kembali menggelar Mujahadah Asmaul Husna Putaran ke-58 yang berlangsung di Lapangan Giri Huda, Pengasinan, Desa Ciruyung, pada Ahad (26/10).
Kegiatan ini tidak hanya menjadi agenda rutin setiap Ahad Manis, tetapi juga memiliki makna istimewa karena bertepatan dengan momentum Peringatan Hari Santri Nasional 2025.
Pemberangkatan armada rombongan Mujahadah Asmaul Husna dimulai dari pertigaan Desa Surusunda, tepatnya di depan MA Al Mishafiyah Surusunda.
Pemberangkatan rombongan Mujahadah Asmaul Husna secara resmi dibuka oleh jajaran panitia dan tokoh Nahdlatul Ulama. Hadir dalam prosesi pemberangkatan tersebut Ketua Panitia Hari Santri Nasional (HSN), Wakil Rais Syuriyah MWCNU Karangpucung, Rais Syuriyah Ranting NU Surusunda, serta perwakilan dari Fatayat NU dan Muslimat NU Surusunda.
Mereka bersama-sama memimpin doa dan memberikan semangat kepada seluruh peserta rombongan agar perjalanan menuju lokasi Mujahadah berjalan lancar, penuh berkah, serta menjadi bagian dari syiar dan kebersamaan dalam memperingati Hari Santri Nasional
Suasana pagi itu tampak semarak. Belasan mobil kolbak dan sejumlah sepeda motor beriringan membentuk konvoi yang meriah, membawa semangat kebersamaan menuju lokasi kegiatan Mujahadah.
Meskipun cuaca sempat diguyur gerimis sejak pagi, semangat para jamaah tidak surut sedikit pun. Dengan penuh antusias, mereka tetap melanjutkan perjalanan sambil melantunkan shalawat dan zikir, menjadikan perjalanan tersebut layaknya “Turing Munajat ke Negeri Atas Awan”, sebuah simbol perjalanan spiritual menuju kedekatan dengan Allah SWT di tengah keindahan alam Ciruyung yang menenangkan.
Ketua Majelis Khidmah Al Asmaul Husna (MKAH) Kecamatan Karangpucung, H. Atep Jamaludin, menyampaikan bahwa Mujahadah Asmaul Husna tingkat Kecamatan Karangpucung Tahun 2025 akan ditutup di Desa Pamulihan pada bulan November mendatang. Hal ini disebabkan karena pada bulan Desember tidak terdapat Ahad Manis, sehingga penutupan dilaksanakan lebih awal.
“Selanjutnya, pada Tahun 2026, kegiatan Mujahadah Asmaul Husna akan kembali dibuka pada bulan Januari di Desa Babakan,” ujarnya menjelaskan.
H Atep mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya mujahadah yang bertepatan dengan Peringatan Hari Santri Nasional 2025. Menurutnya, momentum tersebut menjadi ajang pemersatu bagi seluruh elemen umat Islam di Karangpucung.
“Saya merasa bahagia, karena melalui peringatan Hari Santri ini kita semua dipersatukan dalam semangat santri, baik dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, maupun LDII. Inilah wujud nyata ukhuwah Islamiyah yang patut terus kita jaga,” tuturnya.
Lebih lanjut, H Atep menyampaikan rasa syukur dan bahagianya atas antusiasme para jamaah yang hadir dalam kegiatan Mujahadah Asmaul Husna. Ia mengapresiasi semangat jamaah yang tetap berangkat meskipun pagi harinya sempat diguyur rintik hujan. Menurutnya, hal ini menunjukkan betapa tingginya kecintaan dan komitmen para jamaah terhadap kegiatan spiritual tersebut.
“Alhamdulillah, meskipun sempat turun hujan, tidak menyurutkan semangat bapak dan ibu semua untuk berbondong-bondong hadir, bahkan rela naik gunung menuju Desa Ciruyung,” ungkapnya penuh haru.
Dalam penutup sambutannya, H Atep turut menyampaikan pesan dari Rais Syuriyah MWCNU Karangpucung, Kiai Abi Kusno Iskandar, yang mengundang seluruh jamaah untuk berpartisipasi dalam peringatan Hari Lahir (Harlah) Pondok Pesantren Miftahul Huda 520 Ciporos, yang insyaallah akan diselenggarakan pada Ahad, 9 November mendatang.
Dia berharap, kehadiran para jamaah dalam acara tersebut tidak hanya sebagai bentuk silaturahmi, tetapi juga sebagai wujud kecintaan dan dukungan terhadap lembaga pesantren yang selama ini menjadi benteng pendidikan akhlak, keilmuan, dan perjuangan umat. Baca juga Mujahadah Asmaul Husna Karangpucung Tingkatkan Ukhuwah
Dukungan terhadap pesantren
Ketua MWCNU Karangpucung, H. Kusnandar, M.Ag, menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaannya atas terselenggaranya Mujahadah Asmaul Husna yang kali ini dihadiri pula oleh para pengurus dari Muhammadiyah dan LDII.
Menurutnya, kehadiran berbagai unsur organisasi keagamaan tersebut menjadi bukti nyata bahwa semangat kolaborasi dan ukhuwah Islamiyah terus tumbuh di tengah masyarakat.
“Ini merupakan bentuk sinergi yang sangat baik, apalagi kegiatan ini juga masih dalam rangkaian Peringatan Hari Santri Nasional. Momentum ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak lepas dari peran dan gagasan besar para kiai dan santri,” tutur Kiai Kusnandar dengan penuh semangat.
Kiai Kusnandar mengajak seluruh jamaah Mujahadah Asmaul Husna untuk mengikuti rangkaian dzikir dan doa dengan penuh kekhusyukan. Ia menekankan pentingnya menjaga lisan dari ucapan-ucapan yang tidak baik, seperti komentar buruk atau perkataan yang dapat menimbulkan perpecahan.
“Marilah kita memohon kepada Allah SWT agar lisan kita selalu terjaga, tidak terbawa oleh kebiasaan berbicara yang buruk. Sebab dari lisanlah kerap muncul fitnah, kebencian, dan permusuhan,” tutur Kiai Kusnandar
H. Kusnandar menambahkan, bahwa duduk bersama dalam majelis dzikir seperti Mujahadah Asmaul Husna merupakan bentuk kebersamaan dalam kebaikan.
“Jika saat ini kita duduk bersama para kiai dan ulama, mengikuti mereka dalam majelis ilmu dan doa, insyaallah jaminannya adalah surga. Dan kelak kita pun akan dikumpulkan kembali bersama para kiai dan ulama di akhirat,” ungkapnya
Lebih lanjut, H. Kusnandar, yang juga menjabat sebagai Kepala MTsN 1 Cilacap, turut mensosialisasikan program launching Bus NU Trans milik PCNU Cilacap. Dalam kesempatan tersebut, ia mengajak seluruh warga Nahdliyyin untuk turut mendukung dan memanfaatkan fasilitas transportasi ini.
Menurutnya, Bus NU Trans merupakan salah satu ikhtiar PCNU Cilacap dalam meningkatkan pelayanan kepada jamaah, terutama bagi masyarakat yang memiliki agenda ziarah ke makam para wali, ulama, tokoh Nahdlatul Ulama, maupun pendiri pesantren.
“Alangkah baiknya jika kegiatan ziarah dan perjalanan keagamaan lainnya dilakukan dengan menggunakan Bus NU Trans. Selain nyaman dan aman, insyaallah perjalanan kita juga penuh berkah karena sekaligus turut berpartisipasi dalam pengembangan organisasi NU,” tutur H. Kusnandar.
Sementara itu, Pemerintah Kecamatan Karangpucung menyampaikan ucapan terima kasih serta apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran panitia Hari Santri Nasional (HSN) yang telah bekerja keras menyelenggarakan berbagai rangkaian kegiatan dengan tertib, lancar, dan penuh semangat kebersamaan. Pemerintah Kecamatan menilai, keberhasilan pelaksanaan kegiatan HSN tahun ini merupakan wujud sinergi yang baik antara panitia, masyarakat, serta seluruh elemen organisasi keagamaan di wilayah Karangpucung.
Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat, Rokhyati, S.E., MM yang hadir mewakili Camat Karangpucung, menyampaikan harapannya agar kegiatan Mujahadah Asmaul Husna tidak hanya menjadi agenda rutin semata, tetapi juga dapat menjadi wadah untuk memperluas ilmu, mempererat tali silaturahmi, dan menumbuhkan rasa syukur bersama. Selain itu, kegiatan ini diharapkan mampu menjadi sarana untuk terus mengingat Allah SWT serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada-Nya.
“Pada intinya, atas nama Pemerintah Kecamatan Karangpucung, kami akan selalu mendukung setiap kegiatan yang membawa manfaat dan bertujuan untuk kebaikan umat,” tandasnya
Ucapan terima kasih dan permohonan maaf juga disampaikan oleh Kepala Desa Ciruyung, Ruswanto, serta Ketua Ranting NU Ciruyung, Kiai Saiful Bahri. Keduanya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan membantu menyukseskan pelaksanaan Mujahadah Asmaul Husna di Desa Ciruyung.
Dalam kesempatan tersebut, mereka juga memohon maaf apabila selama kegiatan berlangsung terdapat kekurangan dalam penyambutan maupun pelayanan kepada para tamu dan jamaah. Harapannya, kegiatan seperti ini dapat terus mempererat tali silaturahmi antarwarga, memperkuat ukhuwah Islamiyah, serta menumbuhkan semangat kebersamaan dalam meneguhkan nilai-nilai keagamaan di tengah masyarakat.






Jadi tahu desa Ciruyung.. mantap Luar biasa