Mengapa Alat Bersuci Harus Air atau Tanah?
NU CILACAP ONLINE – Mengapa alat bersuci harus dengan air (dalam berwudhu) atau tanah (dalam bertayamum)? Artikel bernuansa dari sudut pandang atau perspektif sufistik ini menjelaskannya.
Semua benda di semesta raya ini terdiri dari unsur air unsur api unsur air dan unsur tanah Ke 4 unsur ini jika dibelah dan dizoom terdiri dari molekul. Molekul berisi atom, atom berisi inti atom, inti atom berisi quark. Quark berisi zarah dan zarah berisi kekosongan absolut, sedangkan yang mengisi kekosongan absolut itu adalah partikel cahaya.
Bagian terdalam dari pada inti semua materi ini pada hakikatnya adalah energi yang bersifat gelombang dan nirmateri. Ada juga yang menyebutnya hologram. Karenanya semesta raya dalam sisi terdalamnya adalah hologram. Nyata tetapi ghaib, ada tapi tidak ada, dan ketiadaan itu yang sebetulnya ada.
Air dan Tanah
Air dan tanah bersifat dingin, menentramkan dan membersihkan karena keduanya merupakan wujud dari sifat Lutfinya Allah. Sifat Lutfi itu adalah kasih sayang, kelembutan, kecemburuan, cinta, kerinduan, kemesraan, pengampunan, perhatian, ilmu, hidup dan menghidupkan, serta Rahmat dan keridhoan Tuhan.
Sementara api dan angin itu bersifat panas dan mematikan, karena merupakan wujud dari sifat Kaharnya Allah. Kahar itu kesombongan, keperkasaan, memaksa dan berkuasa, marah, memberi siksa, ditakuti dan sifat kemutlakan kehendak Tuhan.
Sifat Lutfi juga mewujud menjadi malaikat, matahari, bulan, bintang gemintang, dan segala keteraturan hukum Allah yang konstan : tetap. Sedangkan sifat Kahar mewujud menjadi iblis, nafsu, binatang berbisa dan hal lain yang serupa dengan itu.
Saat kita menyiramkan air ke tubuh atau membalurkan debu/tanah saat bersuci pada dasarnya sedang melakukan proses kimiawi, di mana partikel inti dari perwujudan sifat Lutfi yang ada pada air dan tanah akan mengisi dan mendominasi partikel inti dari perwujudan sifat Kahar tersebut.
Air, Tanah Mensucikan
Sampai di sini cukup bisa dipahami ya, kenapa ada penjelasan bahwa air wudhu itu dapat menggugurkan dosa. Dapat mensucikan hadats, dapat mensucikan diri dari najis zahir dan najis bathin.
Sekaligus, logika sederhananya. Jika air diisikan ke dalam botol maka angin di dalam botol itu harus keluar. Karena jika tidak ada celah untuk keluarnya angin, maka air tidak akan bisa masuk ke dalam botol tersebut.
Baca juga 4 Cara Meredam Marah: Ta’awudz, Berwudlu, Diam, Bersujud
Logika sederhana lainnya : jika anda marah maka ambil lah air wudhu, karena marah itu berasal dari setan dan setan berasal dari api. Air adalah wujud dari sifat Lutfi sedangkan api adalah wujud dari sifat Kahar. Sedangkan, sesuatu yang berlawanan, seharusnya tidak akan bisa bertempat di tempat yang sama secara hukum alam.
Tetapi dengan Kemaha-kuasa-anya Tuhan menyatukan yang berlawanan itu pada diri manusia. Maka lakukan proses kimiawi agar yang Lutfi itu mendominasi yang Kahar, walaupun nanti yang Kahar akan mendominasi kembali, dan jangan bosan lakukan kembali proses kimiawi tersebut,
Jangan berhenti sampai ajal menjemput. Menghapus yang Kahar tidak bisa karena itu sudah kodrat ketetapan Tuhan. Tetapi membuat yang Kahar terdominasi oleh yang Lutfi, di situlah tugas kita sebagai manusia. Wallahu A’lam. (Tohidin)