10 Hari Pertama Dzulhijjah, Ketahui Peristiwa dan Keutamaannya

NU CILACAP ONLINE – Ada apa di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, atau tanggal 1 sampai dengan 10 Dzulhijjah, mari kita ketahui beberapa peristiwa dan keutamaan-keutamaan di dalamnya.

Hari Ahad Pon tanggal 11 Juli 2021, Kita memasuki Hari pertama di bulan Dzul Hijjah 1442 H. Dalam rangka penentuan awal bulan Dzulhijjah 1442 H, Tim Rukyatul Hilal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama/Lembaga Falakiyah PBNU telah melakukan rukyatul hilal. Hasilnya ditetapkan awal bulan Dzulhijjah 1442 jatuh pada 11 Juli 2021.

Informasi tersebut disampaikan PBNU dalam keterangan resmi, Sabtu (10/7/2021). Pengumuman ini ditandatangani Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Sirdj, Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini, Katib Aam KH Yahya Cholil Staquf, dan pejabat Rais Aam KH Miftachul Akhyar.

Tim Rukyatul Hilal PBNU/Lembaga Falakiyah PBNU pada Sabtu 10 Juli 2021 telah melakukan rukyatul hilal di beberapa lokasi rukyat yang telah ditentukan. Hasilnya, hilal berhasil terlihat, sehingga hasilnya ditetapkan awal bulan Dzulhijjah 1442 jatuh pada 11 Juli 2021.

Berkaitan dengan keutamaan 10 hari awal Dzulhijjah Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam bersabda:

Artikel Terkait

مَا مِنْ أَيَّامٍ اَلْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّام. يَعْنِي أَيَّامُ الْعُشْرِ. قَالُوْا: يَا رَسُولَ اللهِ، وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ؟ قَالَ: وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ، إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ ، فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيءٍ. (رواه البخاري)

Artinya, “Tidak ada hari di mana amal kebaikan saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini. Rasulullah menghendaki 10 hari (awal Dzulhijjah). Lantas para sahabat bertanya: ‘Wahai Rasulullah, tidak juga jihad di jalan Allah?’ Rasulullah shallalâhu ‘alaihi wasallam menjawab: ‘Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar berjihad dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun (mati syahid)’.” (HR. Al-Bukhari). (An-Nawawi, Riyâdhus Shâlihîn, juz II, halaman 77-78).

Dalam hadits ini seolah Rasulullah shallalâhu ‘alaihi wasallam hendak memberikan motivasi yang sangat tinggi kepada para sahabat dan umatnya untuk tidak menyia-nyiakan keutamaan 10 hari awal Dzulhijjah. Bahkan perbandingannya dengan jihad di jalan Allah.

Motivasi itu disampaikan Rasulullah shallalâhu ‘alaihi wasallam tidak lain karena banyaknya manfaat dan agungnya kemuliaan pada hari itu.

Di antara hari tersebut terdapat hari Arafah dan hari penyembelihan kurban, sekaligus menjadi hari pelaksanaan ibadah haji. Semuanya tidak diragukan kemulian dan keagungannya. Umat Islam sepakat bahwa hari-hari tersebut merupakan hari yang sangat dimuliakan oleh Allah Ta’ala.

Sebagaimana dijelaskan dalam Kitab درة الناصحين halaman 266 tentang keutamaan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah:

  1. Tanggal 1 adalah hari Allah memberi Maghfirah kepada Nabi Adam AS, dan barang siapa puasa pada Tanggal satu maka dosanya diampuni oleh Allah.
  2. Tanggal 2 adalah hari dikabulkan doa Nabi Yunus AS, dan barang siapa puasa pada Tanggal 2 maka dia bagaikan orang yg beribadah selama satu tahun dan tidak maksiat kepada Allah.
  3. Tanggal 3 adalah hari dikabulkan nya doa Nabi Zakaria AS, dan barang siapa puasa pada Tanggal 3 maka Allah mengabulkan doanya.
  4. Tanggal 4 adalah hari dilahirkan Nabi Isa AS, dan barang siapa puasa pada Tanggal 4 maka Allah akan menghilangkan kefaqiran darinya.
  5. Tanggal 5 adalah hari dilahirkan Nabi Musa AS, dan barang siapa puasa pada Tanggal 5 maka dia terbebas dari sifat kemunafikan dan selamat dari siksa kubur.
  6. Tanggal 6 adalah hari Allah membuka pintu kebaikan untuk Nabi-Nya, dan barang siapa puasa pada Tanggal 06 maka dipandang Allah dg kasih sayang dan tdk akan disiksa selama nya.
  7. Tanggal 7 adalah hari Allah menutup pintu neraka jahanam dan tdk dibuka lagi sampai Tanggal 10, dan barang siapa puasa pada Tanggal 7 maka baginya ditutup 30 pintu kesulitan dan dibuka 30 pintu kemudahan.
  8. Tanggal 8 disebut Hari Tarwiyyah, barang siapa puasa pada Tanggal 8 diberi pahala yang tahu besar nya hanya Allah.
  9. Tanggal 9 disebut hari Arofah, dan barang siapa puasa pada Tanggal 9 akan dihapus dosa satu tahun yg sudah lewat dan satu tahun yang akan datang.
  10. Tanggal 10, HARI RAYA IDUL ADLHA.

Ada beberapa waktu yang utama dalam menjalankan ibadah. Salah satunya di 10 hari yang awal bulan Dzulhijjah.

Bulan Dzulhijjah adalah salah satu bulan yang memiliki berbagai keutamaan. Di bulan ini, umat Islam akan menjalankan perintah untuk berkurban. Allah SWT berfirman dalam surat Al Hajj ayat 34:

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِّيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۗ فَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ فَلَهٗٓ اَسْلِمُوْاۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِيْنَ ۙ

Artinya: Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikanlah (Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah), (QS. Al Hajj: 34)

Pada 10 hari pertama di bulan haji ini, Allah SWT telah memberikan keistimewaan padanya. Hari-hari istimewa itu disebut dengan Al Ayyam Al Maklumat (hari-hari yang telah diketahui). Salah satu ulama yang memberikan penafsiran tentang hal ini adalah Imam Syafi’iy.

Menurut Imam Syafi’iy, tanggal 10 Dzulhijjah adalah hari terakhir dalam hari-hari yang istimewa ini. As Syafi’iy mengatakan: “hari-hari yang diketahui adalah sepuluh hari yang akhirnya hari raya kurban.”

Disebutkan dalam sebuah hadits yang berasal dari Ibnu Umar ra. Nabi SAW bersabda,

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ

Artinya: “Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (10 hari pertama dari Dzulhijjah).” (HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir)

Disebutkan dalam hadits lain, dari Ibnu Abbas ra. Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak ada amal yang lebih utama daripada sepuluh hari bulan Dzulhijjah. Mereka (para sahabat) bertanya, “Wahai Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah?” Beliau menjawab. “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali seorang laki-laki keluar dengan jiwa dan hartanya di jalan Allah kemudian ia tidak kembali membawa sesuatu.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Hanif Luthfi dalam bukunya Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah menjelaskan, meski dalam Al-Qur’an disebutkan tentang keistimewaan 10 pertama bulan Dzulhijjah, tetapi untuk puasa yang disunnahkan hanya 9 hari saja. Adapun, hari ke-10 sudah masuk hari raya Idul Adha. Di mana pada hari ini termasuk salah satu hari yang dilarang untuk berpuasa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button