Cara Mudah Memahami Yasinan, Tahlilan, Shalawatan, Jumatan

NU Cilacap Online – Cara Mudah Memahami Yasinan, Tahlilan, Shalawatan, Jumatan. Ketika kata Yasin, Tahlil, Shalawat, Jumat ditambah akhiran -an, akan menjadi Yasinan, Tahlilan, Shalawatan, Jumatan. Demikian juga dengan kata seperti Muharram menjadi Muharraman, Agustus menjadi Agustusan. Apa apa makna akhiran -an pada kata sepeti Yasin-an, Tahlil-an, Shalawat-an, Jumat-an?

Yasinan

Cara memahami fenomena tradisi seperti Yasinan, Tahlilan, Shalawatan, Jumatan, itu mudah. Tradisi amaliyah ibadah yang khas bagi penganut Islam Ahlussunnah Wal Jamaah khususnya warga NU, memang tidak cukup hanya dilihat dari satu sisi, yaitu satu sisi hukum saja, yang berakibat sempitnya pandangan lalu berujar bahwa itu bid’ah.

Sisi lain seperti aspek semantiknya, tinjauan kebahasaan munculnya kata-kata seperti Yasinan, Tahlilan, Shalawatan dan bahkan Jumatan sejatinya perlu untuk dikajai untuk kemudian dipahami. Dan ini cara yang paling mudah untuk memahaminya.

Kata Yasinan misalnya, itu menunjuk pada proses / kegiatan membaca surat Yasin. Tahlilan, tidak lain adalah membaca kalimat Tahlil. Shalawatan, memiliki arti membaca shalawat. Dan Jumatan, memiliki arti melaksanakan shalat Jumat. Dari pemaknaan yang sederhana seperti ini, sudah bisa dipahami arti dari kata-kata Yasinan, Tahlilan, Shalawatan, Jumatan, bahkan dengan cara yang sangat sederhana.

Muharraman

Kita lihat contoh lain. kata Muharraman di Bulan Muharram berarti memperingati Bulan Muharram dengan serangkaian kegiatan, Agustusan di Bulan Agustus berarti memperingati Bulan Agustus juga dengan serangkaian kegiatan.

Bagi umat Islam di Indonesia, terlebih di Jawa, penggunaan kata Muharraman (Muharram + akhiran an) adalah hal yang lazim, lumrah dan biasa. Pun demikian bagi rakyat Indonesia, penggunan kata Agustusan (Agustus + akhiran an) di bulan Kemerdekaan Republik Indonesia. Tahun 2021 ini, Agustusan berbarengan Muharraman dengan telah masuknya tahun baru Hijriyah 1443 yang dimulai dengan bulan Muharram.

Dalam tradisi Islam, terlebih Islam Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) Al Nahdliyah, lazim ditemui ungkapan-ungkapan keseharian yang berakhiran dengan kata “an”. Ungkapan-ungkapan tersebut sangat dekat dengan atifitas keagamaan, individual, juga komunal sosial kemasyarakatan.

Selain Muharraman, Umat Islam, terlebih warga Nahdliyyin (Nahdlatul Ulama), sangat dekat dengan ungkapan Syawal-an, Rajaba-an, Maulid-an. Dalam jeda sepekan, hampir pasti bisa ditemui ungkapan Rutin-an, baik dalam bentuk Selamat-an, Tahlil-an, Yasin-an, Shalawat-an, atau sepekan sekali melaksanakan Jumat-an (Shalat Jumat) dengan Sarung-an (memakai Sarung).

Kata-katan (ungkapan) dengan akhiran “an” di atas sengaja ditulis dengan jeda tanda strip sekadar untuk mempertegas. Meski bahwa penulisannya itu keliru. Namun tidak mengurangi maksud penekanannya.

Dan bahwa paduan kata-kata dengan akhiran an di atas memang merupakan fakta keseharian yang bisa ditemui dan ia telah menjadi tradisi berbalut ajaran agama; atau malah ajaran agama yang sudah mentradisi.

10 Makna Akhiran -An

Mengutip situs dosenbahasa.com, di sana dinyatakan, setidaknya ada 10 Makna Akhiran An yang perlu untuk diketahui. Ke 10 makna akhiran -An dimaksud adalah sebagai berikut

  1. Akhiran -an yang menyatakan Tempat, contohnya seperti Lapang + an menjadi Lapangan
  2. Akhiran -an yang menyatakan Alat, seprti contoh Timbang + an menjadi Timbangan
  3. Akhiran -an yang menyatakan Hal atau Cara, contohnya Didik + an menjadi Didikan
  4. Akhiran -an yang menyatakan Menyerupai atau Seperti Atau Tiruan, seperti Mobil + an menjadi Mobil-Mobilan
  5. Akhiran -an yang menyatakan Akibat Atau Hasil dari Perbuatan, contohnya seperti Hukum + an menjadi Hukuman
  6. Menyatakan Seluruh atau Himpunan, contohnya Laut + an menjadi Lautan
  7. Menyatakan Tiap-Tiap, seperti contoh pada kata Bulan + an menjadi Bulanan
  8. Akhiran -an yang memiliki Sebuah Sifat, contoh Asin + an menjadi Asinan
  9. Akhiran -an yang menyatakan Kualitas sebuah objek seperti Kecil + an menjadi Kecilan pada kalimat Setelah dilihat-lihat, ternyata baju ini terlihat kekecilan saat dipakai Imel.
  10. Akhiran -an yang menyatakan Sesuatu yang Di…. atau yang Telah, contoh Larang + an menjadi Larangan, Catat menjadi Catatan (dikutip 14/08/2021)

Memahami Tahlilan

Cara Sederhana Memahami Yasinan, Tahlilan, Shalawatan, Jumatan bisa dihubungkan dengan penambahan akhiran “an” pada kata-kata tersebut. Jika merujuk pada 10 Makna AKhiran An di atas, maka kata kata seperti Yasinan, Tahlilan, Shalawatan, Jumatan setelah mendapat akhiran “an” mempedomani point nomor 3 di atas, yaitu akhiran An dengan Makna Hal atau Cara. Baca : Shalawat Nahdliyah

Jadi, Cara Sederhana Memahami Yasinan, Tahlilan, Shalawatan, Jumatan bisa ditemukan di sini; Yasinan, berarti menyatakan hal tentang pembacaan Surat Yasin. Tahlilan berarti menyatakan hal tentang pembacaan Kalimat Tahlil. Shalawatan dan Jumatan berarti menyatakan hal tentang cara pembacaan shalatwal dan hal pelaksanaan Shalat Jumat.

Pembacaan Surat Yasin yang dilaksanakan dengan cara rutin dan bersama-sama, familiar disebut Yasinan. Begitu juga dengan Tahlilan dan Shalawatan. Di sini sisi cara memahami yang sering dilupakan, yaitu sisi bentukan kata untuk menunjukan suatu cara atau hal atas sebuah perbuatan/tindakan. Demikian cara mudah memahami Yasinan, Tahlilan, Shalawatan, dan Jumatan.

Baca juga Kelompok Suni di Madinah dan Mekah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button