Trending

Khutbah Shalat Gerhana Bulan Untuk Tafakur dan Tadzakur

Khutbah NU Cilacap Online NUCOM

NU CILACAP ONLINEKhutbah Shalat Gerhana Bulan Untuk Tafakur dan Tadzakur ini untuk melengkapi Sunah pelaksanaan Shalat Gerhana Bulan sebagai amaliyah dan ibadah yang sangat dianjurkan, dan kiranya khutbah shalat gerhana bulan ini bisa bermanfaat untuk pembaca semuanya.

GERHANA BULAN TOTAL
KEJADIAN ALAM UNTUK TAFAKUR DAN TADZAKUR

 

الْحَمْدُ للهِ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّورَ ثُمَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ  . اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ .أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ, اِتَّقُوْا اللهَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. اَعُوْذُبَاللهِ مِنَ الثَّيْطَانِ الرَّجِيْم. وَآيَةٌ لَهُمُ اللَّيْلُ نَسْلَخُ مِنْهُ النَّهَارَ فَإِذَا هُمْ مُظْلِمُونَ وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّلَهَاۚذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّىٰ عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ  لَا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَااللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِۚوَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

Hadirin yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Taala!

Di awal penyampaian Khutbah Shalat Gerhana Bulan kali ini, Kita ucapkan Alhamdulillahirabbil ‘Alamin, karena dapat sama-sama menyaksikan bagaimana kejadian gerhana bulan. Juga, kita bersykur atas kesempatan bisa melaksanakan Sunah Shalat Gerhana Bulan sebagai amaliyah dan ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam.

Kejadian Gerhana Bulan Total ini mengajak kita untuk menambahkan keimanan tentang kehebatan dan kekuasaan Allah Subhanahu Wata’ala sebagai Pentabir seluruh alam, segala peredaran cakrawala, bumi, bulan, matahari dan seumpamanya.

Peredaran bulan dan matahari yang teratur setiap hari secara berganti-ganti, matahari beredar di waktu siang, manakala bulan beredar di waktu malam adalah atas kudrat dan irodat Allah Subhanahu Wata’ala jua.

Ia mempunyai hikmat dan tujuan tersendiri, di antaranya tujuannya adalah membolehkan manusia untuk bekerja pada siang hari dengan mudah dan pada malam hari pula dapat bermunajat kepada Allah dengan tenang.

Pergerakan matahari dan bulan yang teratur dan tetap juga dapat digunakan oleh manusia untuk dijadikan kalendar tahunan sama berdasarkan pergerakan matahari bagi kalendar Masehi dan mengikuti peredaran bulan bagi taqwim Hijrah. Oleh karena itu, setiap kejadian yang berlaku termasuk gerhana bulan pada malam ini adalah untuk mengetuk hati kita agar tafakur, tadzakur dan tasyakur (bersyukur) kepada Allah sepanjang masa dengan berdzikir (mengingatnya) di manapun berada.

Baca Artikel Terkait:

Kita senantiasa diminta agar berfikir tentang kejadian alam ciptaan Allah dalam mengenali sifat-sifat Allah dan juga mengakui diri kita sebagai hamba yang serba lemah.

Hadirin Muslimin / muslimat yang dimuliakan Allah !

Firman Allah Subhanahu Wata’ala dalam Surah Ibrahim ayat 33:

وَسَخَّرَ لَكُمُ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ دَائِبَيْنِ ۖ وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ

Artinya: “Dan Dia juga yang menjadikan matahari dan bulan senantiasa beredar untuk kepentingan kemudahan kamu dan yang menjadikan malam dan siang bagi faedah hidup kamu.” (Ibrohim: 33)

Kejadian gerhana bulan dan matahari menunjukkan kepada kita bagaimana kedua kejadian ini berada pada arahan dan perintah Allah. Walau bagaimana pun hebat dan kuat sesuatu kejadian Allah Swt, di mana kehebatan dan kekuatan yang tidak akan kurang walaupun sedikit hanya milik Allah.

Betapa malangnya sekira ada umat manusia yang menjadikan bulan, matahari dan sesuatu selain Allah sebagai tuhan yang disembah akibat terpesona dengan kehebatannya yang tidak seberapa sehingga mereka gagal memahami bahwa adanya kuasa yang lebih hebat yang menciptakan setiap sesuatu yang mereka kagumi selama ini yaitu Allah SWT.

Manusia yang hanya merasa bagaimana hebatnya pergerakan bulan, matahari dan segala cakrawala yang lain di atas landasan orbitnya tanpa berlakunya pelanggaran antara satu sama lain, golongan ini gagal menjejaki tentang adanya Allah yang mengatur segala pergerakan tersebut. Inilah kelemahan akal manusia yang terbatas kemampuannya di mana tanpa panduan agama maka manusia tidak mampu mengenali Allah Tuhan Pencipta walau pun terlalu kagum dengan alam ciptaanNya.

Hadirin Muslimin / muslimat yang mulia..

Kejadian gerhana bulan maupun matahari, ia bukanlah merupakan suatu tanda akan timbul suatu kejadian yang aneh dan mengkhawatirkan sebaliknya ia menunjukkan antara kehebatan dan kekuasaan Allah. Kejadian gerhana juga bukanlan disebabkan oleh kematian atau kelahiran seseorang sebagaimana teguran Rasulullah s.a.w terhadap para sahabat yang membuat pelbagai andaian tentang kejadian gerhana yang berlaku berkebetulan dengan hari kewafatan Nabi Ibrahim A.s., kemudian Rasulullah bersabda:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللهِ لاَ يَنْكَشِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُوْهُمَا فَادْعُوا اللهَ وَصَلُّوْا حَتَّى ىيَنْكَشِفَ مَا بِكُمْ (رَوَاهُ الْبُخَارِي وَمُسْلِمْ)

Artinya : Sesungguhnya matahari dan bulan adalah 2 bukti daripada tanda-tanda kebesaran Allah Ta’ala. Kedua-duanya tidak akan gerhana karena kematian atau hidupnya seseorang. Maka apabila kamu melihat gerhana keduanya itu maka berdoalah kepada Allah, dirikanlah shalat sehingga hilangnya tanda gerhana daripada kamu. (H.R Bukhori Muslim).

Baca juga  Indonesia Akan Alami Gerhana Matahari

Kemudian dalam hadisnya lagi Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللهِ لاَ يَنْخَسَفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ، فَإِذَارَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللهَ وَ كَبِّرُوْا، وَصَلُّوْا، وَتَصَدَّقُوْا (رَوَاهُ الْبُخَارِيْ )

Maksudnya: Sesungguhnya matahari dan bulan adalah 2 bukti daripada tanda-tanda kebesaran Allah Ta’ala di mana kedua-duanya tidak akan gerhana kerana kematian atau hidupnya seseorang. Maka apabila kamu melihat gerhana itu maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, dirikanlah shalat dan bersedekahlah. (H.R. Bukhori)

Di samping itu, marilah kita melakukan perkara-perkara yang baik dan menghindari daripada melakukan perkara-perkara mungkar dan maksiat serta perbuatan syirik yang bercanggah dengan ajaran agama Islam. Mudah-mudahan kejadian gerhana bulan ini akan menimbulkan keinsafan, menambah serta menguatkan lagi keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu Wata’ala.

Firman Allah Subhanahu Wata’ala dalam Surah Ali ‘Imran ayat 190 – 191:

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ  الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ 

Artinya :“Sesungguhnya pada kejadian langit dan bumi dan pada pertukaran malam dan siang, ada tanda-tanda kekuasaan, kebijaksanaan dan keluasan rahmat Allah bagi orang-orang yang berakal: yaitu orang-orang yang menyebut dan mengingati Allah semasa mereka berdiri dan duduk dan semasa mereka berbaring mengiring dan mereka pula memikirkan tentang kejadian langit dan bumi sambil berkata: Wahai Tuhan kami! Tidaklah engkau menjadikan benda-benda ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari azab neraka.” ( Ali Imron: 190-191).

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ

 

=KHUTBAH KEDUA=

اَلحَمْدُ للهِ الَّذِى خَلَقَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالقَمَرَ نُوْرًا, وَأَشْهَدُ أَنْ لا إِلهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ, اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ .أَمَّابَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ, اِتَّقُوْا اللهَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. اَللّهُمَّ إِنَّا نَسْتَغْفِرُكَ إِنَّكَ غَفَّارًا فَأَرْسِلِ السَّمَآءَ عَلَيْنَا مِدْرَارًا. اَللّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُبِكَ مِنَ الذُّنُوْبِ الَّتِى تَمْنَعُ غَيْثَ السَّمَآءِ وَنَعُوْذُبِكَ مِنَ الذُّنُوْبِ الَّتِى تُذِلُّ الأَعِزَّ وَ تُدَلِّلُ الأَعْدَاء,  اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَقَاضِيَ الْحَاجَاتِ. رَبَّنَاآتِنَافِي الدُّنْيَاحَسَنَةًوَفِي الآخِرَةِحَسَنَةًوَقِنَاعَذَابَ النَّارِ.

Disusun oleh: Jamal Shidiq, S.Pd.I
Penyelaras Bahasa Oleh IHA
Editor: Munawar A.M.
Dikeluarkan oleh Bimas Kankemenag Kota Banjar Patroman Jawa Barat

Baca Juga >> Hukum, Syarat, Rukun, Sunah Khutbah Jumat dan Adab Khatib

CATATAN: Khutbah Shalat Gerhana Bulan Untuk Tafakur dan Tadzakur ini untuk melengkapi Sunah pelaksanaan Shalat Gerhana Bulan sebagai amaliyah dan ibadah yang sangat dianjurkan, bisa didownload file .pdf DI SINI.

Baca juga Tata Cara Pelaksanaan Shalat Gerhana Bulan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button