KH Taufiq Hidayatulloh: Hukum dan Adab Berpuasa

NU Cilacap Online – Hadirin-hadirat, pemirsa dimanapun berada rahimakumullah. Tausiyah Ramadhan maslahat kali ini  oleh KH Muhammad Taufik Hidayatullah, S.Ag.  Mengenai hukum dan adab puasa, khususnya bulan Ramadan.

Dalam tausiyah ini, ia menjelaskan bahwa ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan istimewa. Pada bulan ini amal kebaikan Allah SWT melipat gandakan pahalanya.

KH Taufik juga menegaskan pentingnya puasa sebagai kewajiban yang telah termaktub dalam Al-Qur’an. Selain itu, beliau menjelaskan tentang sejarah puasa, termasuk peristiwa penting. Seperti turunnya Al-Qur’an dan Perang Badar yang terjadi di bulan Ramadan.

Berbagai tingkatan puasa juga masuk pembahasan, mulai dari puasa umum hingga puasa yang lebih khusus, yang mencakup pengendalian diri dalam berbagai aspek. Termasuk ucapan dan pandangan.

“Para pemirsa NU Cilacap Online rahimakumullah. Mari untuk menjadikan ramadhan ini sebagai momen untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah” ujar KH Taufik.

Bulan Penuh Berkah

Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan menyebutnya sebagai syahrum Mubarakah.
Bulan Ramadan juga dikenal sebagai Syahrul Quran karena turunnya Al-Qur’an. Perang Badar, pertempuran penting dalam sejarah Islam, terjadi pada tanggal 17 ramadhan.

Puasa adalah kewajiban yang ditetapkan dalam Al-Qur’an, surat Al-Baqarah ayat 183.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (Al Baqarah: 183).

Ada tiga tingkatan puasa: puasa umum, puasa khusus, dan puasa super khusus. Puasa juga merupakan praktik yang ada dalam umat-umat terdahulu, bukan hanya bagi umat Islam sekarang. Pentingnya menjaga ucapan dan pandangan selama berpuasa untuk mendapatkan pahala yang optimal.

Keberkahan Ramadhan. Ramadan sebagai “Syahrum Mubarakah,”. Yakni berarti bulan yang penuh berkah. Ini menggambarkan betapa istimewanya bulan ini dalam pandangan umat Islam.

Selama bulan Ramadhan, setiap amal baik akan dilipatgandakan pahalanya. Ini memotivasi umat Islam untuk meningkatkan kualitas ibadah dan amal kebaikan mereka selama bulan ini.

Sejarah Turunnya Al-Qur’an

Bulan Ramadan juga dikenal sebagai “Syahrul Qur’an” karena pada bulan ini Al-Qur’an pertama kali diturunkan surat Al-‘Alaq di gua Hira.

Proses penurunan ini terjadi dalam dua tahap, yaitu pada malam Lailatul Qadar dan saat pertama kali disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW oleh Malaikat Jibril.

Pengetahuan ini penting karena menghubungkan puasa dengan ajaran Al-Qur’an dan menjadikan puasa sebagai momen refleksi spiritual.

Perang Badar adalah peristiwa penting yang terjadi pada tanggal 17 Ramadhan, yang menunjukkan perjuangan dan ketahanan umat Islam di awal perkembangan agama.

Perang ini menjadi simbol keberanian dan keyakinan umat Islam dalam menghadapi tantangan. Serta menunjukkan besarnya pahala dan nilai yang ada di bulan Ramadhan.

Tingkatan Puasa

Terdapat tiga tingkatan puasa yang dalam tausiyah ini. Pertama Puasa umum adalah menahan diri dari makan dan minum. Kedua Puasa khusus melibatkan pengendalian ucapan dan pandangan.

Ketiga adalah puasa super khusus melibatkan pengabdian total kepada Allah. Ini menunjukkan bahwa puasa adalah proses bertingkat yang dapat meningkatkan kualitas spiritual seseorang.

Puasa bukanlah praktik yang eksklusif bagi umat Islam. Banyak agama lain juga memiliki bentuk puasa yang berbeda, dengan berbagai aturan dan pantangan.

Hal ini menunjukkan bahwa puasa adalah bagian dari tradisi spiritual yang lebih luas, dan memberikan konteks bagi umat Islam untuk memahami posisi mereka dalam sejarah keagamaan.

Adab Berpuasa

Selain hukum, Kiai Taufiq Hidayatulloh juga membahas tentang adab dan tata cara berpuasa. Menahan diri dari segala hal yang dapat merusak puasa, termasuk ucapan buruk dan pandangan negatif, adalah kunci untuk mendapatkan pahala yang maksimal.

Ini mengajak umat Islam untuk tidak hanya fokus pada aspek fisik puasa, tetapi juga pada aspek moral dan spiritual.

Pemirsa muslimin muslimat rahimakumullah harapannya pemirsa di manapun berada dapat memahami dengan lebih baik mengenai hukum dan adab puasa, serta menjadikan bulan ramadhan sebagai momen untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah. Simak Tausiyah Ramadhan maslahat di bawah ini (Rhmn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button