Gus Makmun Ploso; Mengajarkan Ilmu Tanggungjawab Pada Umat
NU CILACAP ONLINE – Mulang ngaji adalah satu keharusan bagi seorang santri saat telah lulus dari pesantren. Bukan karena dia alim, melainkan sebagai bentuk tanggungjawab kepada umat. Inilah pesan Pengasuh Pesantren Al Falah Ploso Mojo Kediri KH Makmun Murod (Gus Makmun) kepada para alumni.
Gus Makmun mengatakan agar para alumni Al Falah memegang teguh toriqoh (jalan) ahli ilmu, ta’lim wa ta’alum meskipun sudah pulang ke asalnya. Tradisi ngaji harus tetap berjalan.
“Pesan saya, alumni Al Falah tetep kenceng (teguh) di jalur kita, atta’lim wa taalum. Ngaji. Pokoke panggah kudu ngaji,” kata gus Makmun pada acara haul masyayikh Al Falah Ploso yang digelar di Pendopo Wijaya Kusuma Sakti Cilacap (27/9) lalu.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kediri ini mengatakan bahwa dengan mengajarkan ilmunya adalah bentuk tanggungjawab santri terhadap umat.
“Apapun profesi kalian tetep mulang (mengajar). Bukan karena alim, tapi memenuhi dhawuh guru sebagai tanggungjawab pada umat,” tegasnya di hadapan alumni Al Falah se Cilacap-Banyumas.
Apa yang disampaikan oleh Gus Makmun merupakan dhawuh mendiang kakeknya KH Achmad Djazuli Ustman pendiri pesantren Al Falah Ploso semasa hidupnya. Kepada santrinya beliau berpesan agar sesibuk apapun untuk tetap mengajar. “Mulango senajan mung siji, mengajarlah walau pun hanya satu orang (santri)”
Lebih lanjut Putra Nyai Lailatul Badriyah Djazuli itu berpesan agar alumni menyebarkan paham ahlus sunah waljamaah di tengah-tengah masyarakat dengan cara yang halus
“Bila kita baik, maka dengan sendirinya mereka akan ikut. Kita tugasnya mengajak. Masalah hidayah adalah hak preogatif Allah,” sambungnya.
Selanjutnya gus Makmun berpesan untuk tidak mudah berpaling dari teman seperjuangan hanya karena bertemu dengan orang yang dipandang lebih elit.
“Kita harus bersama sama dengan orang yang dari awal dengan kita. Jangan berpaling hanya karena kita bertemu dengan orang elit,” katanya
Terakhir ia berpesan agar selalu sabar dan percaya diri. “Sing sabar tur pede. Eling gusti Allah.. Kalau kita jaga Allah, maka apapun permintaan kita akan dikabulkan,” tandasnya.
Baca juga KH Zainuddin Djazuli, Pengasuh Pesantren Al Falah Ploso Kediri, Wafat
Silaturahmi Alumni Al Falah se Banyumas Raya
Haul Masyayikh Pesantren Al Falah Ploso Mojo Kediri hari itu adalah inisiasi para alumni yang tergabung dalam Ittihadul Mutakhorijin Al Falah Ploso (IMAP) Cabang Banyumas Raya yakni Cilacap, Banyumas, Purbalingga, dan Banjarnegara.
Hadir di tengah-tengah acara PJ Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar menyambut hangat kehadiran para masyayikh Al Falah Ploso bersama dengan para kiai dan pengasuh pesantren se Banyumas Raya. Tampak hadir juga beberapa pejabat publik dari Kapolres, Dandim, Danlanal, Sekda, dan Kejaksaan.
Sementara Dzuriyah Ploso yang hadir hari itu di antaranya Nyai Lailatul Badriyah Djazuli, KH Muhammad Abdurrahman Al Kautsar (Gus Kautsar), KH Fahim Royani, KH Muhammad Makmun, dan KH Zidni ‘Ilman Nafi.
Baca juga Gus Munif Wafat, Pondok Pesantren Al Falah Ploso Kediri Berduka
Hadir juga beberapa pengasuh pesantren dari sekitar Cilacap dan Banyumas di antaranya pengasuh Pesantren Al Falah Mangunsari Tinggar Jaya Jatilawang KH Ahmad Sobri, Pengasuh Pesantren Al Falah Kalisabuk KH Zainudin, Pengasuh Pesantren Nuruurohman Sirau KH Yunani, dan Pengasuh Pesantren Al Falah Sumpyuh KH Nurul Huda. (Naeli)
Baca juga Kiai Din (KH Zainuddin Djazuli): Menjaga NU Dari Pesantren