Doa Mashur Bahasa Jawa, Dari Ulama Jawa

NU Cilacap Online – Berikut ini kumpulan doa berbahasa Jawa yang mashur dan seringkali kita dengar juja lantunkan yang berasal dari para Ulama di Jawa,

Bahkan alim ulama Jawa yang menyusun doa berbahashka daerahnya telah mengijazahkan kepada kita melalui kiai, dan santri-santrinya.

Karena pada hakekatnya doa mengandung dan memiliki hikmah, besar nilai maslahat dan manfaatnya. Dan dengan berharap ridha Allah SWT.

Berikut keberkahan ilmunya alim ulama maka kumpulan doa berbahasa Jawa ini penulis ijazahkan kepada panjenengan, pembaca dan pemirsa NU Cilacap Online.

Adapun kumpulan doa berbahasa Jawa dari Ulama Jawa, sebagai berikut:

1. KH Ahmad Abdul Haq meriwayatkan bahwa KH Dalhar Watucongol Magelang mempunyai doa Agar Tekun Bekerja dan Kelapangan Rizki.

“Allahumma ubat-ubet, biso nyandang biso ngliwet. Allahumma ubat-ubet, mugo-mugo pinaringan slamet. Allahumma kitra-kitri, sugih bebek sugih meri. Allahumma kitra-kitri, sugih sapi sugih pari.”

(Allahumma ubat-ubet, punya baju punya nasi. Allahumma ubat-ubet, semoga diberi selamat. Allahumma kitra-kitri, kaya bebek dan anaknya. Allahumma kitra-kitri, kaya sapi kaya padi)

2. KH Achmad Chalwani Nawawi mempunyai doa yg terkait dengan keamanan.

“Bismillahirrahmānirrahim. Kun Fayakun, rinekso dhening Allah, jinogo dhening moloekat papat, pinayungan dhening poro nabi, Laa ilaha illallah Muhammadur Rasulullah.”

(Bismillahirrahmanirrahim. Kun Fayakun, dikehendaki oleh Allah, dijaga oleh 4 malaikat, dipayungi oleh para Nabi, Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah)

3. KH Ma’ruf Kedunglo mempunyai doa suwuk untuk bekal pasukan Hizbullah dan ditiupkan ke air.

“Allahumma sallimnaa minal bom wal bedil wal bunduq wal martil wa uddada hayatina”

(Ya Allah selamatkan kami dari bom dan senapan dan meriam dan jagalah hidup kami)

4. KH Bisri Mustofa meriwayatkan doa dari KH Kholil Kasingan Rembang sebuah doa agar berhasil menyapih bayi.

“Bismillahirrahmanirrahim. Cerma ratu, si bayi laliyo duduh susu, ilingo sego lan banyu, adem asrep, saking Allah Ta’ala, Laa ilaaha illallah, Muhammadur Rasulullah”

(Bismillahirrahmaanirrahiim, Cerma ratu, si bayi lupakan air susu, ingatlah nasi dan air, adem asrep, dengan kehendak Allah Ta’ala, Laa ilaaha illallah, Muhammadur Rasulullah)

5. KH Bisri Mustofa juga meriwayatkan doa dari KH. Ma’ruf Kedunglo, doa agar orator dan orang berpidato diberi kelancaran.

“Bismillahirrahmanirrahim, sang manik cemar uripmu wus kacekel. Diluk dingkul katungkul dingkul (diwoco ping 3 tanpo ambekan)

Laa ilaaha illallah, Muhammadur Rasulullah”
(Bismillahirrahmaanirrahim, sang manik cemar hidupmu sudah kupegang.
Diluk dingkul katungkul dingkul (dibaca 3 kali tanpa bernafas) Laa ilaaha illallaah, Muhammadur Rasulullah”.

Dari sini, kita tidak perlu ragu lagi dalam berdoa. Gunakan bahasa apapun yg kita bisa, dan yakinlah bahwa Allah SWT akan menerimanya.

Semoga bermanfaat. (IHA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button