MWCNU Adipala Laksanakan Turba ke Ranting NU Welahan Wetan

NU Cilacap Online – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Adipala melaksanakan kegiatan Turba (Turun ke Bawah) ke Ranting NU Welahan Wetan. Pada Senin (28/7/2025) bertempat di Masjid Baitul Muttaqien Desa Welahan Wetan Adipala Cilacap.

Hadir dalam kegiatan ini perwakilan MWCNU Adipala, Rais Syuriyah, Tanfidziyah PRNU Welahan Wetan, serta perwakilan dari Banom NU.

Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan program kerja MWCNU, menggali dan memotret kondisi aktual Ranting NU serta Banom NU di tingkat ranting, sekaligus sebagai ajang penguatan kapasitas pengurus di tingkat akar rumput.

Wakil Ketua MWCNU Adipala, H Suratno, menyampaikan bahwa MWCNU Adipala mempunyai slogan “Siap Mlayu Banter”, sebuah sesanti yang mengandung makna: Selalu Ingin Amanah Profesional, Melangkah Lebih Aktif, Yakin Unggul, Berusaha Agar Nyaman, Terlatih, Efektif, dan Revolutif.

“Mulai dari pengurus MWCNU, lembaga, banom, hingga ranting, semuanya harus siap dan bersama-sama mengikuti semangat ‘Siap Mlayu Banter’,” terang H Suratno dalam sambutannya.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pemicu semangat baru bagi pengurus ranting untuk terus aktif, solid, dan responsif dalam menjalankan roda organisasi serta pelayanan kepada masyarakat.

Penegasan Penulisan Struktur Kepengurusan NU

Dalam kegiatan turba (turun ke bawah), disampaikan penegasan penting terkait penulisan struktur kepengurusan Nahdlatul Ulama (NU) yang benar. Bahwa penulisan singkatan struktur kepengurusan tidak boleh dipisah antara inisial dan kata “NU”,seperti contoh yang sering keliru digunakan: PB NU, PW NU, PC NU, MWC NU, PAR NU.

Penulisan yang benar dan baku adalah sebagai berikut:

PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama). PWNU (Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama). PCNU (Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama). MWCNU (Majlis Wakil cabang Nahdlatul Ulama). PRNU (Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama). PARNU (Pengurus Anak Ranting Nahdlatul Ulama)

Hal ini penting diperhatikan dalam setiap dokumen resmi, surat menyurat, maupun publikasi organisasi agar sesuai dengan kaidah dan identitas kelembagaan NU.

Selain itu, juga disinggung mengenai kondisi real Banom (Badan Otonom) di tingkat ranting, baik yang sudah memiliki Surat Keputusan (SK) kepengurusan maupun yang belum. Keaktifan dan legalitas formal menjadi perhatian serius dalam proses konsolidasi organisasi di tingkat akar rumput.

Kondisi Real Badan Otonom PRNU Welahan Wetan

  1. PR Muslimat NU status sudah terbentuk SK belum terbit
  2. PR Fatayat NU status sudah terbentuk. Keterangan baru selesai rapat anggota SK belum terbit
  3. PR Garda Fatayat (GARFA) status sudah terbentuk jumlah personal ada 6 orang yakni jumlah personil terbanyak se-Kecamatan Adipala
  4. PR GP Ansor Status sudah terbentuk dan ber-SK. Banser Aktif: 40 personil yang tidak aktif 25 personil
  5. PR IPNU-IPPNU status sudah terbentuk tetapi masa khidmat telah habis
  6. Komisariat IPNU-IPPNU MA Raudhatul Huda Welahan Wetan status sudah terbentuk SK sudah terbit

Penulis: Sindi Dwi Apriska

Editor: Khayaturrohman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button