Gus Nas: Tidak Ada Yang Tak Ditata Dalam Islam

NU Cilacap Online – Segala sesuatu yang ada harus ditata dan di konsep supaya berjalan efektif, demikian juga dalam Islam semua serba ditata termasuk bagaimana menata organisasi Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU). Demikian dikatakan KH Nasrullah, M.H (Gus Nas).
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cilacap KH Nasrulloh Muhson, M.H (Gus Nas) menyampaikan pentingnya penataan dalam Islam termasuk bagaimana mengelola organisasi Nahdatul Ulama (NU) sebagai organisasi Islam yang besar.
Hal tersebut disampaikan Gus Nas di hadapan ratusan kader NU se- Kecamatan Maos dan Sampang pada acara peningkatan kapasitas kelembagaan yang diselenggrakan PCNU Cilacap dengan tema “Strategi Dakwah NU di Era Digital”, Ahad (27/08) di SMP Diponegoro, Desa Sampang, Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap.
Menurut Gus Nas keberhasilan dalam menata dan mengelola organisasi seperti Nahdaul Ulama khususnya di Kabupaten Cilacap harus didasari dengan kekompakan pengelola yang kuat.
“NU di Cilacap baik karena kekompakan pengelolanya. Kekompakan itu tercermin dari adanya penyatuan visi dan gagasan dalam mengelola organisasi,” kata Gus Nas dalam sambutannya.
NU Cilacap Semakin Tertata Di Tiap Lembaga
Gus Nas menyampaikan rasa syukur bahwa dalam sejarahnya NU tidak pernah mati. Ditambah dengan peningkatan grafik pengelolaan NU di Cilacap yang semakin baik dan tertata di setiap lembaganya.
Lebih lanjut Gus Nas yang juga Rektor Universitas Nahdatul Ulama Al Ghazali (UNUGHA) menyampaikan selain harus kompak dalam visi dan gagasan. Pengelola NU di Kabupaten Cilacap juga harus menyesuaikan dakwah dan pengelolaan organisasi sesuai dengan konteks jaman.
“Saat ini kita memasuki era digital. Sebuah era yang apa-apa by system yang memudahkan dalam mengelola organisasi. Strategi dakwah NU di jaman digital ini harus di dorong untuk kemajuan NU,” ungkap Gus Nas.
Baca juga Gus Nas Apresiasi Kinerja Badan Otonom NU
NU yang besar karena tradisi yang kuat dalam dakwahnya; disinggung Gus Nas harus memiliki konsep dalam mengelolanya. Sebab tidak ada yang ditata dalam Islam. Maka jika NU dikelola dengan baik dan tertata akan menjadi organisasi dakwah Islam yang maju.
Kiai NU memiliki ilmu agama dan gelar pendidikan yang tinggi menjadi keunggulan. Dakwah tidak hanya pidato. Islam harus menjadi penuntun hidup yang baik. Karena itu agama jika di manage orang-orang baik pasti selamanya akan memberi dampak positif.
“Islam sepeninggal Nabi Muhamad SAW banyak pemimpin-pemimpin baru membawa dakwah islam seperti sayidina Umar, Ali, Utsman dsb. Maka jangan bosan ngurusi NU” Pungkasnya. (Toto/Naeli)